Tuesday, June 30, 2020

Adakah Janji Kampanye Politik yang Berbunyi: Menyejahterakan Seniman Indonesia?


Presiden Penyair Indonesia (Sutardji Calzoum Bachri) baca puisi -  Media Indonesia




Sudah tahukah Anda bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menjadwalkan pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 pada 9 Desember mendatang?

Sementara kampanye dilakukan pada 26 September hingga 5 Desember? Lalu, penghitungan suara dan rekapitulasi penghitungan suara akan berlangsung pada 9 Desember hingga 26 Desember?

Jika belum, maka cermati dan ingat baik-baik semua tanggal itu agar Anda tidak bingung saat penyelenggaraannya nanti.

Itu soal angka-angka. Lantas, pernahkah Anda menyoroti isi kampanye politik selama ini?

Agaknya, tak semua orang peduli dengan janji-janji para politisi. Tidak mengherankan kalau memang  demikian adanya. Mengingat orang-orang sudah mafhum bahwa kebanyakan janji seperti itu tinggallah janji. Hanya sepersekian persen politisi yang menepati janji-janji mereka.

Berangkat dari janji itulah, bagi politisi yang mau menepati semuanya, akan berusaha melaksanakan janji-janji politik yang disampaikan mereka saat kampanye.

Artinya, yang dilaksanakan adalah semua janji mereka saja. Sedangkan yang bukan bagian dari janji-janji itu tentu saja tidak mereka laksanakan.

Nah, bicara kesenian, kadang-kadang pemerintah, baik pusat, maupun daerah menyampaikan jargon "lestarikan" kesenian di Indonesia. Kata lestarikan memang terdengar wah. Ada semacam spirit yang menggelora untuk melestarikan kesenian dalam berbagai cabang yang ada. Sebutlah seni sastra yang pelaku atau praktisinya disebut sastrawan.

Pertanyaannya, pernahkah politisi menjanjikan kesejahteraan seniman (semua cabang seni) saat mereka berkampanye politik?

Rasa-rasanya belum ada yang secara tegas dan jelas menjanjikan hal yang demikian itu. Misalnya secara lebih rinci, jika terpilih menjadi walikota, politisi yang bersangkutan akan memberikan insentif kepada seniman di daerahnya. Belum pernah ada, 'kan?

Atau janji lainnya seperti, seniman yang sakit akan ditanggung semua biaya pengobatannya. Ini juga belum ada, 'kan?

Padahal, seniman lah yang merupakan pelaku seni dalam pelestarian kesenian itu sendiri. Bisa dikatakan, seniman merupakan pendukung utama dalam eksistensi kesenian di Indonesia. Maka, idealnya para seniman harus diperhatikan kesejahteraan masing-masingnya oleh pemerintah yang sejatinya dimulai dari janji-janji politik tersebut.

Karena hingga saat ini dunia seniman belum banyak tersentuh para politisi, baik selama kampanye, maupun setelah duduk di eksekutif dan legislatif, tentu bukan lagi hal yang mengherankan jika masih kita temukan kesusahan hidup sebagian seniman.

Sebutlah Korrie Layun Rampan yang sempat menarasikan kisah hidup pribadinya di salah satu media besar Indonesia. Tak lama menjelang kepulangan (kematiannya) ia mengisahkan bagaimana susahnya menjadi sastrawan di negeri ini. Dirinya bahkan mengatakan jika ia di luar negeri (menjadi sastrawan luar), seorang Korrie sudah kaya raya dengan banyak buku yang telah dihasilkannya.

Kemudian, ada pula sastrawan besar lainnya, Hamsad Rangkuti yang juga mengalami kesusahan hidup sebelum dirinya mengembuskan napas terakhirnya.

Dikabarkan bahwa tanahnya diambil secara sepihak oleh Pemerintah Kota Depok tanpa ganti rugi. Ia pun menjadi sakit-sakitan. Betapa tidak? Tanahnya yang telah dijadikan tempat pembuangan sampah itu menyebabkan bau busuk, mendatangkan hewan-hewan menjijikkan, dan suasana buruk terkumpul di sana.

Semua keburukan tersebut sampai di dalam rumahnya. Sakitnya kian parah. Sampai-sampai jantung dan ususnya dioperasi.

Dan belakangan, ada sastrawan besar lainnya bernama Soni Farid Maulana yang sedang sakit parah. Santer dikabarkan di media sosial oleh sejumlah rekan sastrawan tentang kondisinya.

Mantan Redaktur Budaya Pikiran Rakyat ini diserang penyakit gula yang benar-benar parah. Akibatnya, ia sudah susah berjalan. Betis dan telapak kakinya bengkak. Kuku kakinya kuning seolah baru dicat minyak. Bahkan, kian hari dirinya hanya bisa berbaring. Parahnya, keluarga dekatnya pun ikut sakit dan dirinya tak punya biaya ke dokter. Mata pencahariannya sekarang hanya berjualan buku puisi cetak.

Bisa dibayangkan betapa susahnya mendapatkan uang dari penjualan buku puisi, 'kan? Terlebih pada masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.

Memperhatikan kondisi yang memperihatinkan di atas, agaknya para politisi yang akan atau sedang menduduki kursi jabatan penting, perlu kiranya juga peduli terhadap kesejahteraan kaum seniman. Contohnya, berjanjilah untuk berusaha menyejahterakan seniman Indonesia saat kampanye politik dan tunaikan janji itu saat menjabat kelak.

Bagaimana menurut Anda?

Berikut Empat Usulan Penting agar Jokowi Bisa Bertindak sebagai Kepala Pemerintahan Sekaligus Kepala Negara yang Arif dan Bijaksana


Ilustrasi - Pixabay



Menyikapi pidato marah-marah Jokowi terkait penanganan dampak pandemi COVID-19, Din Syamsuddin yang merupakan mantan Ketum PP Muhammadiyah memberikan sejumlah usulan agar Presiden RI saat ini bisa bertindak sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara yang arif dan bijaksana.

Berikut adalah sejumlah usulan Ketua Dewan Pengarah Koalisi Masyarakat Penegak Kedaulatan (KMPK) tersebut seperti terlansir RMOL, Selasa (30/6/2020.

Pertama, masalah yang ada perlu diatasi dengan mengedepankan dialog. Namun, dialog perlu bersifat dialogis (dialogical dialogue), yakni dialog yang bertumpu pada ketulusan, kejujuran, keterbukaan, dan untuk mencari jalan keluar.

Kedua, Jokowi dan jajaran kabinetnya untuk bisa menerima berbagai macam kritikan, khususnya yang terkait pandemik virus corona baru (Covid-19).

Galanglah kebersamaan seluruh elemen bangsa. Tidak ada salahnya untuk mendengar aspirasi rakyat apalagi yang kritis. Karena boleh jadi dalam kritik itu ada solusi yang bersifat konstruktif.

Tentunya, ini tidak akan terlaksana, menurut Din Syamsuddin, jika aspirasi yang disampaikan masyarakat dibungkam, baik dengan penyebaran agitasi dan fitnah oleh para buzzer bayaran, ataupun kriminalisasi rakyat kritis dengan menggunakan kekuasaan.

Ketiga, dalam suasana penuh keprihatinan sekarang ini, Jokowi diharapkan mampu untuk tidak mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang kontroversial, dan apalagi melanggar konstitusi.

Bahkan, secara terbuka Din Syamsuddin meminta, agar Presiden bisa menunda dulu pembentukan undang-undang dan kebijakan yang bertentangan dengan aspriasi rakyat, tidak berpihak kepada rakyat banyak, dan apalagi hanya memberi keuntungan kepada segelintir pengusaha.

Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.memberijan contoh dengan menyebutkan UU tentang Minerba yang menurutnya jelas-jelas hanya menguntungkan tujuh korporasi. Kemudian UU 2/2020 yang sangat potensial penyelewengan dan penumpukan utang negara. Atau bahkan RUU Omnibus Law Ciptaker yang lebih menguntungkan pengusaha dan merugikan kalangan pekerja atau buruh.

Keempat, lresiden perlu memastikan kehidupan kebangsaan dan kenegaraan sesuai dengan nilai-nilai dasar dalam Pancasila dan UUD 1945. Setiap gejala dan gelagat penyimpangan dan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945 harus segera dicegah.

Monday, June 29, 2020

Apakah Wacana Sepeda Kena Pajak Adalah Tanda Nyata Negara Indonesia Akan Bangkrut?



Potret kehidupan - Liputan 6



Bersepeda itu menyehatkan. Siapa pun akan mengamininya selama dilakukan secara baik dan benar.

Dan tentu, bukan hanya itu. Mengayuh sepeda juga menyenangkan. Terlebih jika ditemani orang spesial. Maka, dunia pun serasa hanya milik berdua.

Tapi, apa jadinya jika hal yang menyehatkan dan menyenangkan itu dibebani pajak?

Bagi orang kaya raya yang uangnya berjuta-juta milyar, misalnya, pajak bukan masalah. Lalu, bagaimana dengan orang miskin materi yang alat transportasinya sehari-hari hanya dengan bersepeda? Dengan kata lain, ia memang tidak mampu membeli kendaraan bermotor dan tidak mampu pula naik alat transportasi berbayar.

Jawabannya adalah memberatkan sekali. Meski wacana ini baru sekadar wacana, tapi lebih baik harus segera dienyahkan dari muka bumi. Itu sangat tidak manusiawi. Sangat tidak pro-rakyat di tengah himpitan ekonomi selama pandemi COVID-19 saat ini.

Dan benar saja, wacana pengenaan pajak bagi sepeda yang dilontarkan Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, menuai kecaman keras. Setidaknya demikian yang terekam dan dilaporkan RMOL, Selasa (30/6/2020) dari pengamatan di lapangan.

Lantas, sebenarnya apa yang melatarbelakangi wacana ini?

Mengutip media itu, mantan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengatakan bahwa wacana itu menjadi pertanda sesuatu yang buruk bagi negeri ini. “Kalau benar nantinya sepeda akan dipajaki, itu tanda-tanda nyata negara akan bangkrut,” ujarnya.

Apakah benar begitu?

Kita berharap Indonesia tetap menjadi negara yang mandiri dan kuat meski dilalui dengan berat sekalipun. Hidup Indonesia, jayalah selalu!

Yang Dilawan Sipil, Garnisun PLA Hong Kong Memamerkan Penembak Jitu Menjelang Pengesahan Undang-Undang Keamanan?


Sumber Apple Daily HK




Agaknya terasa aneh jika moncong-moncong senjata api diarahkan ke masyarakat sipil. Terlebih masyarakat tersebut adalah rakyat dari negara yang bersangkutan. Dikatakan aneh karena sangat tidak seimbang. Sipil tidak memakai senjata yang memadai, sementara pihak pemerintah melalui pasukannya menggunakan senjata api canggih.

Tapi, ini tidak sekali dua kali dilakukan. Korban pun berjatuhan. Contoh nyata adalah tragedi pembantaian massal di Lapangan Tiananmen pada tahun 1989 lalu. Dan, parahnya praktik demikian seakan sebuah kebolehan.

Corong militer China, People's Liberation Army Daily, seperti terlansir Apple Daily HK, merilis video propaganda turnamen penembak jitu di garnisun Hong Kong, dua hari sebelum badan legislatif terkemuka China diperkirakan akan mengesahkan undang-undang keamanan nasional untuk Hong Kong.

Untuk merilis rekaman yang menampilkan senjata mematikan jarak jauh pada waktu yang sensitif ini, Cina (RRC) melenturkan otot militernya untuk menegaskan tekad mereka untuk terus maju dengan undang-undang keamanan nasional dan menggunakan kekuatan militer terhadap pengunjuk rasa Hong Kong, menurut pengamat dan pakar militer China.

Dikabarkan, dalam sebuah pos resmi Weibo yang diterbitkan pada hari Minggu, penembak jitu garnisun Hong Kong berkompetisi dalam 15 latihan dan menembak di dekat 100 target dalam turnamen baru-baru ini. Beberapa penembak jitu yang menggunakan senapan sniper CS / LR4 7.62 dan QBU10 12.7 difilmkan menjadi sasaran pemotretan dalam kondisi ekstrim yang berbeda, seperti merangkak di bawah kawat berduri dan berlindung di balik rintangan.

"Desain turnamen didasarkan pada situasi pertempuran nyata, melatih penembak jitu untuk mencapai target secara instan," kata seorang letnan pria dalam klip dua menit itu.

Padahal, jika menengok ke belakang, pada masa lalu, garnisun PLA Hong Kong bertujuan untuk meninggalkan kesan hangat dan ramah dengan menunjukkan selimut tanpa cacat dan ikut serta dalam kampanye donor darah tahunan.

Akan tetapi, selama gerakan pro-demokrasi tahun lalu, tentara memantau protes dari barak militer dan berbaris untuk pertama kalinya pada 16 November untuk membersihkan hambatan yang ditinggalkan oleh pengunjuk rasa. Perubahan ke arah sikap propaganda yang lebih kuat dan lebih mengintimidasi diyakini terkait dengan desakan Beijing untuk hukum keamanan nasional.

Masih dari sumber yang sama, Bruce Lui, dosen jurnalisme senior di Hong Kong Baptist University, mengatakan, "Langkah tiba-tiba untuk mempromosikan senjata dan latihan mematikan mereka jelas terkait dengan hukum keamanan nasional."

PLA juga menangani kasus keamanan nasional paling serius. Jadi selain mengekspresikan kesetiaan mereka, video itu mengirim pesan yang jelas tentang pencegahan kepada para pendukung kemerdekaan Hong Kong dan negara-negara asing yang mengecam undang-undang keamanan nasional, Lui menambahkan.

Begitu pula pakar militer, Antony Wong, juga menganggap video itu sebagai ungkapan intimidasi terhadap para juru kampanye kemerdekaan Hong Kong dan dukungan terhadap hukum keamanan nasional. Militer selalu memainkan peran penting dalam propaganda Cina, sehingga tidak mengherankan bagi tentara untuk mempublikasikan video seperti itu pada saat kritis undang-undang kontroversial, kata Wong.

Mengutip media itu, Hui Ching, direktur penelitian di Hong Kong Zhiming Institute, menemukan video itu konsisten dengan pengembangan PLA. Presiden Cina Xi Jinping baru-baru ini memerintahkan tentara untuk meningkatkan persiapan untuk pertempuran bersenjata. Pengeluaran militer juga sangat meningkat sejak dia mengambil alih kekuasaan.

Hui menambahkan. "Sniper adalah taktik pertahanan umum dalam pertempuran perkotaan, terutama di pusat keuangan seperti Hong Kong, yang tidak mampu memberikan kerusakan luas."

Mengunjungi Qaryah Dhee Ain, "Desa dengan Musim Semi" di Bawah Celah Gunung Al-Baha


Sumber Saudi Gazette



Umumnya sebuah desa adalah dicirikan dengan udaranya yang sejuk, tanpa polusi, ada gemericik air jernih, dan disertai kicauan burung-burung pagi.

Meski begitu, setiap desa memiliki keunikan tersendiri. Berikut adalah laporan Saudi Gazette, Minggu (28/6/2020) khusus mengenai Qaryah Dhee Ain atau "Desa dengan Musim Semi". Sebuah desa dengan daya tarik utama yang menanti pengunjung di bagian bawah dari celah Gunung Al-Baha di wilayah barat daya Kerajaan Arab Saudi.

Desa itu adalah di antara 1.200 desa di Al-Baha dan salah satu tujuan wisata utama Kerajaan yang terletak di pegunungan Sarawat yang membentang paralel ke pantai barat Semenanjung Arab, menurut sebuah laporan yang dibawa oleh Saudi Press Agency.

Qaryah Dhee Ain telah ada sejak berabad-abad lalu dan ditandai oleh kehadiran 58 istana warisan yang dibangun dari batu dengan atap pohon juniper dan pohon cedar. Ini telah menjadi mercusuar bersejarah yang menghadap dataran Tihama dari pegunungan Sarawat yang tinggi.

Sumber Saudi Gazette


Terletak di dekat Al-Makhwah, sekitar 20 km barat daya kota Al-Baha di seberang King Fahd Mountain Road, desa warisan ini juga populer sebagai "desa marmer" karena dibangun di atas gunung marmer kecil.

Desa ini dibangun menggunakan dinding yang menahan beban dan bangunannya beratap menggunakan kayu cedar. Rumah-rumah bertingkat banyak yang luar biasa karena dinding mereka hanya dibangun oleh batu yang diletakkan di atas yang lain, dengan kayu yang membentuk balok lantai untuk memberikan stabilitas pada struktur batu.

Sumber Saudi Gazette


Ini adalah salah satu dari sepuluh desa yang disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi untuk ditempatkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2014. Desa bersejarah ini dinamai setelah mata air alami di dekatnya.

Mata air mengalir terus-menerus dari pegunungan terdekat ke beberapa reservoir dan menyediakan air ke oasis subur yang mengelilingi bagian bawah bukit. Sungguh menakjubkan mengalami kesejukan mata air yang tidak pernah mengering sepanjang tahun dan terus menerus memasok air segar.

Sumber Saudi Gazette


Peternakannya terletak di ketinggian 1.985 meter dari permukaan laut. Pengunjung ke Al-Baha tidak dapat mencapai lahan hijau tanpa mengunjungi desa dan menghabiskan waktu di sana, menjelajahi sejarahnya yang kaya dan menciptakan kembali di antara pohon-pohon palem dan pohon-pohon yang menghasilkan buah-buahan musiman di samping tanaman kadi yang harum.

Desa ini terkenal dengan penanaman pisang, kadi, mangga dan jambu biji. Itu diterima oleh banyaknya hujan di musim panas karena lokasinya di antara pegunungan.

Sumber Saudi Gazette


Desa kuno ini terus memberi makan pasar Al-Baha dengan produk-produk pertanian seperti kadi, yang produksinya dimulai dari awal Oktober setiap tahun dan produk berlimpah tersedia sepanjang tahun. Jumlahnya tidak kurang dari 20.000 tandan dalam setahun, di samping produksi lebih dari tujuh ton pisang.

Sunday, June 28, 2020

Warga Hong Kong Adalah Para Pejuang yang Patriotik pada Era Digital




Meski dinilai mustahil melawan Cina, warga Hong Kong berbaris dalam protes diam terhadap Hukum Keamanan Nasional.

Itu adalah semangat yang patut diapresiasi. Tak kenal menyerah meski rasanya dan diperkirakan mustahil melawan Cina (RRC) dalam hal mempertahankan demokrasi di Hong Kong. Sebuah semangat juang yang patriotik dari orang-orang tanpa nuklir atau sekadar senjata api peninggalan perang dunia I.

Sebenarnya perjuangan mereka telah berlangsung selama setahun lebih. Banyak yang ditahan, hilang, mengalami pelecehan seksual, dan sebagian tewas mengenaskan.

Agaknya semua itu seperti mimpi. Ketika sebuah kota dengan tingkat kemodernan yang dianggap setara dengan Eropa, perjuangan sebegitu hebat benar-benar ada di sana.

Mungkin, dalam pikiran awam, warga Hong Kong lebih memilih "duduk diam" sambil menikmati kehidupan ala-Barat seperti pergi ke mal, diskotik, atau menghabiskan waktu menekuni studi masing-masing.

Tapi, yang terjadi malah sebaliknya. Mereka turun ke jalan menentang rencana pemberlakuan Undang-Undang Ekstradisi yang dianggap bakal mengancam kebebasan di kota bekas koloni Inggris itu. Perjuangan ini berlanjut pada tuntutan kemerdekaan Hong Kong dari Republik Rakyat Cina (Cina).

Pihak Partai Komunis Cina (PKC) pun tak tinggal diam. Undang-Undang Keamanan Nasional akan dilaksanakan oleh pemerintah Cina daratan di Hong Kong. Dengan undang-undang ini, mereka lebih mudah menangkap para warga Hong Kong yang berunjuk rasa.

Dan, sekali lagi, meski dinilai mustahil melawan Cina daratan, seperti terlansir Reuters, Minggu (28/6/2020) Ratusan warga Hong Kong berbaris diam tanpa suara di jalan-jalan kota pada hari Minggu sebagai protes terhadap undang-undang keamanan nasional yang akan dilaksanakan oleh pemerintah Cina daratan.

Polisi anti huru-hara bersenjatakan hadir ketika kerumunan bergerak dari Yordania ke Mong Kok di distrik Kowloon, sebagai bagian dari "protes diam", di mana mereka berbaris tetapi nyanyian atau semboyan yang biasanya diperdengarkan, tidak ada.

Dilaporkan, usulan undang-undang keamanan nasional dibahas oleh Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional pada hari Minggu di Beijing pada pertemuan tiga hari.

"Saya di sini untuk menentang Undang-Undang Keamanan Nasional," kata Esther, 25 yang berada di jalan-jalan Yordania pada hari Minggu, Reuters pada hari yang sama.

Ia menambahkan, "Ini bukan pertempuran terakhir, ada perlawanan jangka panjang (terhadap hukum)."

Peristiwa itu terjadi sehari setelah polisi Hong Kong menolak izin untuk melakukan pawai tahunan yang diadakan pada 1 Juli untuk menandai penyerahan kota dari Inggris ke pemerintah Cina dua puluh tiga tahun lalu.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Opini Publik Hong Kong untuk Reuters menunjukkan undang-undang keamanan nasional ditentang oleh mayoritas orang di pusat keuangan.

Ini juga menunjukkan dukungan untuk protes turun menjadi 51% dari 58% pada Juni dibandingkan dengan jajak pendapat sebelumnya yang dilakukan untuk Reuters pada Maret, sementara oposisi terhadap mereka naik menjadi 34% dari 28%.

Sungguh sebuah perjuangan panjang dan sepertinya masih akan panjang lagi ke depannya. Lantas, sampai kapankah warga Hong Kong akan terus berjuang melawan kekuatan besar Cina?

Yang jelas, warga Hong Kong adalah para pejuang yang patriotik pada era digital saat ini.

Saturday, June 27, 2020

Media Asing Soroti Transisi Indonesia ke New Normal: Ditandai oleh Orang-Orang yang Berpesta, Menghindari Tes, dan Membajak Jenazah Covid-19


Orang-orang mengambil tes cepat gratis untuk virus corona di Jakarta pada 21 Juni 2020. FOTO: AFP - The Straits Times




Dilaporkan The Straits Times, Sabtu (27/6/2020) Indonesia menghadapi tantangan berat selama masa transisi menuju normal baru di banyak kota karena orang-orang bergabung dengan kerumunan, tidak mematuhi protokol kesehatan, dan menolak pengujian massal untuk virus korona.

Bahkan, Gugus tugas Covid-19 nasional menyoroti pada hari Sabtu (27 Juni) insiden mulai dari orang yang membajak jenazah pasien Covid-19 saat diangkut oleh staf rumah sakit ke kuburan.

Lebih daripada seratus anggota keluarga dan tetangga di Kota Ambon, Provinsi Maluku, pada hari Jumat (26 Juni) mencegat sebuah ambulans - dijaga oleh dua petugas polisi - membawa jenazah seorang mantan anggota parlemen berusia 58 tahun dalam perjalanan ke kuburan khusus untuk orang dengan Covid-19.

Massa yang menguasai dua petugas polisi mengambil jenazah dan meninggalkan peti mati di jalan.

Media itu juga melaporkan kasus lain di Surabaya, Jawa Timur, awal bulan ini, kerabat seorang wanita yang meninggal karena Covid-19 turun ke kamar mayat rumah sakit, mengambil jenazahnya bersama dengan kasur rumah sakit dan membawanya pulang.

Staf medis ditemani oleh petugas keamanan rumah sakit yang kemudian mengunjungi rumah keluarga yang berkabung untuk menerapkan prosedur pemakaman Covid-19 malah disuruh pergi.

Empat putra dan mertua wanita yang meninggal itu kemudian dinyatakan positif Covid-19 dan dinyatakan sebagai tersangka kejahatan oleh polisi karena melanggar hukum karantina kriminal dan kesehatan. Mereka mungkin menghadapi hukuman penjara setidaknya lima tahun.

"Kasus-kasus anggota keluarga yang secara paksa membawa mayat Covid-19 yang diduga dari orang yang mereka cintai adalah salah satu alasan mengapa jumlah infeksi di Jawa Timur terus meningkat," kata kepala satuan tugas Covid-19 Nasional Doni Monardo seperti terlansir media asing tersebut.

Pada hari Jumat (26 Juni), Jawa Timur melampaui jumlah total infeksi Jakarta untuk pertama kalinya setelah provinsi tersebut, dengan jumlah penduduk lebih dari 40 juta, mencatat 10.901 total infeksi dibandingkan dengan ibukota 10.796.

Selain itu, masih dari sumber yang sama, di Pekanbaru, Provinsi Riau, pedagang pasar basah, termasuk yang di pusat Sukaramai, memilih untuk menutup toko dan pulang ketika petugas berjas hazmat pergi untuk melakukan tes swab massal. Ini juga terjadi di pasar lain di kota-kota lain termasuk Jakarta, di mana para pedagang mengatakan mereka khawatir akan dilarang bekerja selama berminggu-minggu jika mereka dinyatakan positif.

Diberitakan pula bahwa awal pekan ini, Pemerintah Jakarta menunda lagi hari bebas mobil akhir pekan di jalan utama Thamrin-Sudirman, ketika penduduk bisa bersepeda dan joging di pagi hari di sepanjang jalan, tepat ketika acara dibuka kembali hanya pada minggu sebelumnya. Acara mingguan telah ditutup sejak pertengahan Maret.

The Straits Times mencatat kota-kota dan provinsi-provinsi di seluruh Indonesia, termasuk Jakarta, secara bertahap telah bergerak untuk memudahkan langkah-langkah restriktif bulan ini setelah wilayah-wilayah yang luas ditempatkan di bawah penguncian sebagian. Selama apa yang disebut fase transisi ke normal baru, tempat kerja, tempat-tempat ibadah dan pusat perbelanjaan secara bertahap diizinkan untuk membuka dengan pedoman kesehatan yang ketat, yang mencakup operasi pada kapasitas 50 persen dan memastikan orang menjaga jarak 1m dari satu sama lain.


Apa Jawaban Otoritas Turki Terkait Seruan AS agar Hagia Sophia tetap Menjadi Museum?





Hagia Sophia masih menjadi perbincangan hangat dunia internasional. Hal itu disebabkan oleh rencana Turki yang akan menjadikan bangunan megah tersebut sebagai masjid kembali. Pada masa Presiden Mustafa Kemal Atatürk, Hagia Sophia dijadikan museum hingga saat ini.

Pro dan kontra pun menyeruak. Seperti terlansir Anadolu Agency, Sabtu (27/6/2020) dalam sebuah unggahan, Duta Besar AS untuk Kebebasan Beragama Sam Brownback, meminta kepada Pemerintah Turki untuk menjaga status Hagia Sophia sebagai museum agar dapat diakses oleh setiap orang karena situs tersebut memiliki makna spiritual dan budaya yang luar biasa bagi miliaran orang yang menganut kepercayaan berbeda di seluruh dunia.

Menanggapi pernyataan itu, Wakil Menteri Luar Negeri Turki, Yavuz Selim Kiran, menekankan bahwa Pemerintah Turki akan terus melindungi warisan budaya dan agama di negaranya.

"Jangan khawatir, Brownback. Hagia Sophia adalah warisan dari Sultan Muhammad Al-Fatih. Setiap kebijakan terkait situs itu adalah urusan internal kami,” ujar Kiran.

Dia menambahkan Turki telah berkontribusi secara aktif dalam melindungi 18 warisan dunia di wilayahnya.

Pada pertengahan bulan ini Menteri Kehakiman Turki mengatakan Hagia Sophia adalah masalah kedaulatan di bawah Republik Turki.

Hagia Sophia digunakan sebagai gereja selama 916 tahun. Pada 1453, bangunan itu diubah menjadi masjid oleh Sultan Ottoman Mehmet II ketika kesultanan menaklukkan Istanbul.

Mengutip media itu, setelah restorasi selama era Ottoman dan penambahan menara oleh arsitek Mimar Sinan, Hagia Sophia menjadi salah satu karya terpenting arsitektur dunia.

Dan, Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa Ottoman mengubah bangunan itu menjadi masjid, bukan meruntuhkannya.

Friday, June 26, 2020

Yang Disepakati Founding Fathers Adalah Pancasila, lalu Apa Faedahnya Dijadikan Trisila dan Ekasila?


Sumber Kompasiana




Pancasila itu sudah sah dan menemui keputusan final pada 18 Agustus 1945. Artinya, perdebatan ideologis yang sudah diselesaikan oleh para founding fathers berpuluh-puluh tahun silam mengenai Pancasila tidak perlu dikorek-korek lagi.

Dengan kata lain, Pancasila sebagai sebuah bentuk dasar konsensus Indonesia sudah bersifat final dan tidak boleh diganggu gugat oleh siapa pun. Dan kelima sila itulah yang sejak dulu dipelajari anak-anak Bangsa Indonesia dengan penuh semangat.

Begitu yang disampaikan Presiden PKS, M. Sohibul Iman menyoal polemik RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP), dalam cuitan akun Twitter pribadinya beberapa saat lalu, Sabtu (27/6) yang terlansir RMOL pada hari yang sama.

 "Biarlah gagasan dan rumusan-rumusan yang ada dalam perdebatan founding fathers itu jadi khazanah kita. Jangan dihapus dari sejarah, tapi juga tidak perlu dihidup-hidupkan lagi. Mari bernegara atas dasar konsensus. Yang disepakati adalah Pancasila, bukan Trisila dan Ekasila," ujar Sohibul Iman.

Ia juga mengatakan, masih banyak tantangan global yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia secara serius. Meskipun, didapati perbedaan-perbedaan pandangan dalam menyikapi dinamika global tersebut.

Apa yang disampaikan mantan Rektor Universitas Paramadina dan juga mantan Ketua DPR itu sangat masuk akal. Tidak ada faedahnya mengubah Pancasila menjadi Trisila dan Ekasila.

Lebih baik fokus pada masalah-masalah yang lebih penting seperti ekonomi rakyat di tengah pandemi COVID-19 ini.

Universitas Jepang Memberikan Gelar Studi Ninja?



Genichi Mitsuhashi memotong kayu di Iga, Prefektur Mie, pada 21 Juni. - GENICHI MITSUHASHI/AFP-JIJI - The Japan Times



Ninja sangat terkenal di dunia dan menjadi salah satu ciri khas Jepang.

Banyak film produksi negeri matahari terbit itu menceritakan seputar kehidupan ninja. Tapi, terpikirkankah oleh Anda bahwa pihak universitas di sana memberikan gelar studi ninja?

Seperti terlansir The Japan Times, Sabtu (27/6/2020) Jepang telah menghasilkan lulusan studi ninja pertamanya setelah Genichi Mitsuhashi menghabiskan dua tahun mengasah keterampilan seni bela diri dan menyerap tradisi yang lebih baik dari agen seni bela diri feodal.

Dikabarkan, pria 45 tahun itu menyelesaikan kursus master di Universitas Mie di Jepang tengah, wilayah yang dianggap sebagai rumah ninja.

Selain meneliti dokumen-dokumen sejarah, Mitsuhashi mengatakan dia mengambil aspek praktis menjadi seorang ninja.

"Saya membaca bahwa ninja bekerja sebagai petani di pagi hari dan dilatih dalam seni bela diri pada sore hari," katanya dalam media itu.

Jadi Mitsuhashi menanam sayuran dan mengerjakan teknik seni bela dirinya, di samping belajar ninja yang berlebihan di kelas.

"Dengan kombinasi ini, kupikir aku bisa belajar tentang ninja sungguhan," lanjutnya.

Dia menambahkan bahwa meski lebih dikenal sebagai pembunuh berpakaian hitam yang terkenal karena kerahasiaan dan sembunyi-sembunyi, ninja juga memiliki "keterampilan bertahan hidup yang komprehensif."

Masih dari sumber yang sama, Universitas Mie mendirikan pusat penelitian pertama di dunia yang didedikasikan untuk ninja pada tahun 2017 dan membuka program sarjana setahun kemudian.

Terletak di Iga, 350 km (220 mil) barat daya Tokyo, sebuah kota yang diselimuti gunung yang dulunya merupakan rumah bagi banyak ninja.

Yuji Yamada, seorang profesor sejarah Jepang di universitas yang bertanggung jawab atas pusat ninja, terkejut dengan pengabdian Mitsuhashi untuk tugas itu.

“Kami menyediakan kelas dan kursus sejarah tentang keterampilan ninja. Tapi saya tidak berharap dia terlibat sejauh ini, ”seperti ninja yang hidup, kata Yamada.

Mengutip media itu, untuk mendaftar, siswa harus mengikuti ujian sejarah Jepang dan ujian membaca dokumen ninja sejarah.

Profesor itu melanjutkan, “Sekitar tiga siswa mendaftar setiap tahun. Saya pikir ada permintaan."

"Kami mendapatkan banyak pertanyaan dari luar negeri tetapi saya harus mengatakan satu hal: Ini adalah kursus untuk belajar tentang ninja, bukan untuk menjadi ninja," tambahnya.

Locus Delicti-nya di Depan Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Mengapa DPC PDIP Berlomba Lapor ke Beberapa Polres?

Ilustrasi TKP - Pixabay



Dalam ranah hukum, laporan terhadap tindak pidana harus dilakukan di tempat kejadian perkara (locus delicti) karena berkaitan dengan yuridiksi atau kewenangan pengadilan yang akan mengadilinya.

Begitulah yang disampaikan pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar terkait upaya Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP yang berlomba-lomba melaporkan insiden pembakaran bendera PDIP ke Polres terdekat sejak Kamis lalu (25/6).

Seperti terlansir RMOL, Sabtu (27/6/2020) Abdul Fickar Hadjar juga menjelaskan, "Jadi jika ada laporan perkara dilakukan di luar wilayah hukum kejadian, maka kepolisian yang menerimanya harus menyalurkan ke kepolisian wilayah hukum yang berwenang. Ini jika terjadi kekeliruan secara tidak sengaja."

Dalam media itu dikatakan, Fickar menegaskan, "Ini adalah hal yan berlebihan alias lebay. Demikian juga dengan kepolisian yang menerimanya, sebaiknya menjelaskan sesuai dengan proporsi hukumnya. Jika kepolisian juga mengeluarkan tanda terima laporan, padahal mengetahui di mana locus delicti-nya, maka sikap kesengajaan ini perlu untuk dipertanyakan."

Masih dari sumber yang sama, beberapa Polres yang didatangi oleh DPC PDIP beberapa daerah diketahui menerima laporan dan mengeluarkan surat laporan polisi. Hal ini tentu menjadi pertanyaan besar.

Lantas, mengapa hal seperti ini bisa terjadi?

Mengutip media itu, Fickar menguraikan, "Ya ini yang saya bilang berlebihan, seharusnya laporan disalurkan ke Polres Jakarta Pusat (lokasi Gedung DPR RI) atau Polda Metro Jaya. Jika ini terjadi sebagai kesengajaan, maka inilah indikator bahwa hukum (penegakan hukum) memang sering diintervensi, bahkan diatur oleh politik (kepentingan politik penguasa)."

Bagaimana Turki akan Memainkan Peran Utama pada Ekonomi Dunia Pascapandemi?





Turki memang sedang mengalami masa keemasan di bidang ekonomi. Meski negara itu tak seluas Indonesia, Cina, Rusia, dan negara-negara berarea luas lainnya, tapi Turki telah menunjukkan kemampuannya.

Bahkan, seperti terlansir Anadolu Agency, Jumat (26.06.2020) Turki akan memainkan peran utama dalam ekonomi dunia setelah pandemi Covid-19, kata seorang anggota kunci di Parlemen Uni Eropa.

“Kesuksesan Turki di bidang ekonomi hingga saat ini membuat negara itu berpeluang untuk memainkan peran yang jauh lebih besar di dunia setelah pandemi Covid-19,” ungkap Ryszard Czarnecki, Anggota Parlemen Eropa dan Kepala Kelompok Persahabatan Uni Eropa-Turki di Parlemen Eropa.

"Latar belakang Turki yang terbukti dalam proses ini memberikan kesempatan kepada negara itu untuk memainkan peran yang jauh lebih besar dalam ekonomi," ungkap Czarnecki kepada Anadolu Agency, dalam sebuah wawancara eksklusif.

Czarnecki mengatakan hubungan antara Uni Eropa dan Turki sudah ada sejak puluhan tahun lalu, dengan kebijakan itu yang membuat asosiasi untuk Masyarakat Ekonomi Eropa (EEC) pada tahun 1959, diikuti oleh Perjanjian Asosiasi pada tahun 1963.

Dia mengutip kata-kata Presiden Komisi Eropa saat itu Walter Hallstein yang menyebut perjanjian itu "sebuah peristiwa yang sangat penting secara politik" dan menyebut "Turki adalah bagian dari Eropa."

Masih dari sumber yang sama, Czarnecki menekankan banyak hal akan didefinisikan ulang dan dievaluasi kembali ketika umat manusia memenangkan pertarungan melawan Covid-19.

Czarnecki mengatakan Turki dapat mengambil manfaat dari program pemulihan Eropa yang dipimpin Uni Eropa, dengan fokus pada pembangunan kembali ekonomi agar mereka lebih tangguh.

Menyoroti keunggulan geopolitik Turki, Czarnecki mengatakan kedekatan geografis seperti itu memberi Turki kemampuan untuk berkontribusi ke Eropa yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan ekonomi Asia Timur.

Ditambah lagi dengan memungkinkan produksi mereka di Turki, produsen Eropa dapat menikmati kunjungan lapangan berbiaya rendah.

"Dengan kedekatannya dengan pasar tunggal paling canggih di dunia, tenaga kerja kaliber tingkat tinggi, dan pengusaha yang paham bisnis, ini adalah peluang besar bagi Turki."

Mengutip media itu, Czarnecki juga mengatakan hubungan persahabatan antara negara asalnya, Polandia, dan Turki telah ada sejak zaman Ottoman.

"Kami di Polandia tidak pernah lupa bahwa setelah divisi Polandia (1795), Kekaisaran Ottoman selalu mengakui keberadaan Polandia dan menjaga kursi untuk duta besar Polandia di Porte Sublime," sebut dia.

"Saya juga ingin menggarisbawahi bahwa mantan Perdana Menteri kami Jaroslaw Kaczynski, presiden partai berkuasa kami saat ini, selalu mendukung aksesi Turki ke Uni Eropa," ujarnya.

Sebagai ketua baru Kelompok Persahabatan Uni Eropa-Turki di Parlemen Eropa, dia akan mencari cara untuk menyalakan kembali semangat pertukaran antara Turki dan Uni Eropa dalam situasi terkini.

Taiwan Sambut Undangan Acara Besar-besaran yang Dipimpin AS


Sumber Taiwan News


Ini sebuah kejutan yang menggembirakan bagi Taiwan.

Dilaporkan Taiwan News, Jumat (26/6/2020) Kementerian Luar Negeri (MOFA) mengatakan Jumat (26 Juni) proposal dari komite Senat Amerika Serikat mengundang Taiwan untuk berpartisipasi dalam latihan militer Rim of the Pacific (RIMPAC) menunjukkan Washington menghargai peran positif negara kepulauan dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.

Undangan ini dimasukkan dalam versi Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) 2021, yang disampaikan oleh Komite Layanan Bersenjata Senat pada hari Selasa (23 Juni).

RIMPAC edisi ke-27 dijadwalkan pada akhir Agustus, dengan 20 negara diperkirakan akan berpartisipasi, tetapi tidak dengan China, CNA melaporkan seperti terlansir media itu.

Ini berarti, jika Taiwan diundang, itu akan menjadi pertama kalinya Angkatan Laut pulau itu diizinkan untuk mengambil bagian dalam acara besar-besaran yang dipimpin AS.

MOFA mengucapkan terima kasih kepada Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat atas perhatian yang mereka berikan pada keamanan dan stabilitas Taiwan melalui NDAA. Versi terbaru dari tindakan tersebut termasuk langkah-langkah untuk memperdalam kerja sama dan pertukaran antara militer kedua negara, menurut MOFA.

Mengutip sumber yang sama, selama pemeriksaan oleh legislator pada bulan Mei, Menteri Pertahanan Yen De-fa mengatakan militer Taiwan akan berusaha untuk berpartisipasi dalam RIMPAC.

Thursday, June 25, 2020

Guru seperti Apa Menurut Anies yang Tidak Bisa Digantikan oleh Teknologi?


Ilustrasi - Pixabay



Selama pandemi COVID-19, banyak aktivitas yang dilakukan dengan teknologi, sebutlah pertemuan secara daring. Termasuk pula dalam proses belajar dan mengajar.

Selain itu, siswa juga bisa belajar dengan membaca melalui media daring penyedia materi yang mereka butuhkan. Artinya, pembelajaran dapat dilakukan tanpa harus melakukan dengan tatap muka secara langsung di sekolah.

Nah, Anies Baswedan saat menjadi pembicara dalam seminar daring Kamis 25 Juni 2020 mengungkapkan perihal guru yang dapat digantikan teknologi dan ada pula yang tidak.

Seperti terlansir RMOL, Jumat (26/6/2020) menjelaskan, “Guru yang mekanistik, guru yang mengajar itu-itu saja, guru yang bahannya itu bisa ganti PowerPoint dan video, mungkin itu bisa guru yang bisa digantikan dengan teknologi.”

Lalu, guru seperti apakah yang tidak bisa digantikan dengan teknologi? Atau dengan kata lain, kehadirannya tidak bisa digantikan secara daring?

Mengutip media itu, Anies pun mengungkapkan, yang dibutuhkan siswa adalah "sosok" guru yang pada saat ia datang bisa membawa suasana ceria dan memberikan bermacam-macam inspirasi.

“Kalau guru yang datang dengan hati dan macam-macam inspirasi, maka apa pun itu tidak akan bisa menggantikan guru,” tegas Anies.

Pesawat-Pesawat Militer AS Lintasi Bashi Channel di Selatan Taiwan, Apakah Ini Sinyal Perang Nyata AS Versus Cina akan Segera Dimulai?


Sumber Taiwan News


Amerika Serikat dan Republik Rakyat Cina (Cina) masih terlibat perang dingin.

Ketika kekuatan Cina dinilai melebihi Uni Soviet, AS malah terkesan ditinggalkan sekutu-sekutunya. Bahkan, pengaruh Cina kian membesar di AS terutama dalam hal dukungan politik mereka kepada Partai Demokrat Amerika Serikat. Itulah sebabnya, ada dugaan jika Trump dari Partai Republik kalah, besar kemungkinannya Cina dapat berkuasa di Negeri Paman Sam melalui Presiden AS dari Partai Demokrat terpilih.

Tapi, itu hanya dugaan. Yang jelas, Cina agaknya sedang menerapkan salah satu poin filsafat militer Sun Tzu, yakni seni perang tertinggi adalah menaklukkan musuh tanpa berperang. Salah satunya seperti yang sedang mereka jalankan, yaitu melalui jalur keuangan.

Meskipun demikian, AS masih terlihat garang hingga saat ini. Misalnya seperti yang terlansir Taiwan News, Kamis (25/6/2020) dengan setidaknya empat pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat dilaporkan melalui Selat Bashi yang memisahkan pulau itu dari Filipina.

Dalam laporan CNA yang dikutip Taiwan News, pengguna Twitter Golf 9 mengatakan bahwa pesawat pengintai elektronik RC-135U AS lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Kadena di Okinawa, Jepang, untuk terbang ke timur dan selatan Taiwan ke arah Laut Cina Selatan,

Para ahli pertahanan berpendapat bahwa kegiatan AS baru-baru ini dimaksudkan untuk mengamati pergerakan kapal selam nuklir strategis Cina.

Pendapat mereka itu sejalan dengan yang dilihat oleh pihak Inisiatif Penyelidikan Laut Cina Selatan dari Universitas Beijing, yakni tiga pesawat AS mengambil rute yang kira-kira sama di selatan Taiwan, termasuk RC-135U lainnya, pesawat anti-kapal selam Angkatan Laut P-8A Poseidon P-8A AS, dan pesawat angkut C-17A Globemaster.

Sementara Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan tidak mau mengomentari pergerakan udara hari Kamis ini, dengan mengatakan sedang memantau wilayah udara dan laut di sekitar Taiwan dan bahwa tidak ada alasan untuk kegelisahan atas perkembangan terakhir.

Dua Puisi Taufiq Ismail Berikut Perlu Kita Renungkan



Ilustrasi - Pixabay



KEMBALIKAN INDONESIA PADAKU 
kepada Kang Ilen


Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga, 
Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat, 
sebagian berwarna putih dan sebagian hitam,  
yang menyala bergantian, 
Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam  
dengan bola  yang bentuknya seperti telur angsa, 
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam  
karena seratus juta penduduknya, 

Kembalikan Indonesia  padaku 

Hari depan Indonesia adalah satu juta orang main pingpong siang malam  
dengan bola telur angsa di bawah sinar lampu 15 wat, 
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang pelan-pelan tenggelam  
lantaran berat bebannya kemudian angsa-angsa berenang-renang di atasnya, 
Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga,  
dan di dalam mulut itu ada bola-bola lampu 15 wat,  
sebagian putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian, 
Hari depan Indonesia adalah angsa-angsa putih yang berenang-renang  
sambil main pingpong di atas pulau Jawa yang tenggelam  
dan membawa seratus juta bola lampu 15 wat ke dasar lautan, 

Kembalikan Indonesia padaku 

Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam  
dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa, 
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam  
karena seratus juta penduduknya, 
Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat,  
sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian, 

Kembalikan  Indonesia padaku 

Paris, 1971
(Sumber: Loker Seni)



NEGERIKU SEDANG DILAHAP RAYAP


Kita Hampir Paripurna menjadi Bangsa Porak-Poranda, Terbungkuk Dibebani Hutang dan Merayap Melata Sengsara di dunia. Pergelangan Tangan dan Kaki Indonesia "DIBORGOL" di Ruang Tamu Kantor Pegadaian Jagat Raya.

Negeri kita "Tidak Merdeka Lagi",  Kita sudah jadi Negeri Jajahan Kembali.

Selamat Datang dalam "Zaman Kolonialisme Baru," Saudaraku.

Dulu penjajah kita "Satu Negara", Kini penjajah kita "Multi-Kolonialis" banyak bangsa. Mereka "Berdasi Sutra", Ramah-Tamah luar biasa dan Banyak Senyumnya. Makin banyak kita "Meminjam Uang, Makin Gembira" karena "Leher Kita Makin Mudah Dipatahkannya".

Bergerak ke kiri "Ketabrak Copet" Bergerak ke kanan "Kesenggol Jambret", Jalan di depan "Dikuasai Maling", Jalan di Belakang penuh "Tukang Peras", Yang di atas "Tukang Tindas."

Lihatlah PARA MALING itu kini mencuri secara Berjamaah. Mereka berSaf-Saf Berdiri Rapat, Teratur Berdisiplin dan Betapa Khusyu’

Begitu rapatnya mereka berdiri susah engkau menembusnya, Begitu Sistematis

Sumber: Akun Facebook Abidah El Khalieqy


Indonesia Didesak Amnesty International Selamatkan Pengungsi Rohingya di Aceh




Ada banyak hal penting yang harus diselesaikan di Indonesia. Sektor ekonomi agaknya menjadi hal besar dan sangat perlu ditingkatkan. Akan tetapi, ada hal lain yang tak kalah pentingnya, yakni masalah kemanusiaan. Salah satunya bagaimana bangsa Indonesia mampu menolong dirinya sendiri dan orang lain, termasuk pengungsi dari luar negeri yang memerlukan bantuan semisal orang-orang Rohingya di Aceh.

Itulah sebabnya, mungkin hampir seratus persen rakyat Indonesia merasa senang jika para eksekutif dan legislatif lebih mengutamakan hal-hal tersebut daripada malah membahas sesuatu yang sudah final seperti Pancasila. RUU Haluan Ideologi Pancasila, misalnya, sangat tidak dibutuhkan rakyat Indonesia karena Pancasila sudah fix sejak 18 Agustus 1945 silam.

Kini, Indonesia didesak Amnesty International  selamatkan pengungsi Rohingya di Aceh. Dan tentu ini penting.

Seperti terlansir Anadolu Agency, Kamis (25-06-2020) Amnesty International Indonesia mendesak pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan para pengungsi Rohingya yang sekarang masih berada di perairan Aceh Utara.

"Kami mendesak pihak berwenang di Indonesia untuk memastikan penyelamatan, pendaratan dan perlindungan bagi para pengungsi," kata Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid dalam keterangan tertulis pada Kamis.

Usman mendesak otoritas Indonesia juga memberikan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, air bersih dan tempat tinggal sementara yang layak.

“Apalagi banyak dari mereka adalah anak-anak,” ujar Usman.

Masih dari sumber yang sama, pihak Amnesty International juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk segera menginisiasi komunikasi intensif dengan pemimpin negara lain di kawasan, termasuk dengan Australia.

"Di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini kami meminta negara-negara di kawasan untuk menjamin keselamatan, kesejahteraan para pengungsi dan tidak mendorong mereka kembali ke laut," pintanya.

Ia menambahkan, "Menolak para pengungsi itu sama saja dengan melegalkan pelanggaran hak asasi manusia."

Untuk diketahui bahwa di bawah hukum internasional, negara-negara di kawasan punya kewajiban untuk menyelamatkan pengungsi yang mencari perlindungan di wilayah negara mereka.

Dalam pantauan Anadolu Agency pada Kamis siang, para pengungsi Rohingya masih berada di pantai Aceh Utara.

Sebelumnya, Kepolisian Aceh menyampaikan sebanyak 94 pengungsi Rohingya, Myanmar terdampar di perairan Pantai Seunuddon, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, pada Rabu.

Sekelompok Rohingya itu berhasil ditemukan tiga nelayan Aceh saat terkatung-katung di lautan.

Ketiganya mengaku melihat sebuah kapal motor rusak, terombang-ambing dan nyaris tenggelam, sementara para penumpang kapal berteriak meminta pertolongan.

Mengutip media itu, berdasarkan data awal Polairud Aceh, jumlah warga Rohingya yang diselamatkan terdiri atas 15 orang laki-laki dewasa, 49 perempuan, dan 30 anak-anak.

Wednesday, June 24, 2020

Perlu Diperhatikan: Tetap Puasa Arafah, Shalat Idul Adha di Rumah, dan Alihkan Kurban Jadi Dana Dhuafa





Begitulah anjuran Muhammadiyah terkait Idul Adha di tengah pandemi COVID-19. Sebuah ujian besar bagi umat manusia, termasuk muslim di seluruh dunia.

Hal itu disampaikan pada konferensi pers Muhammadiyah tentang “Tuntunan Ibadah Shalat Idul Adha dan Kurban” pada (24/6) di Kantor PP Muhamamdiyah, Jl. Cik Ditiro, No 23, Terban Yogykarta.

Seperti terlansir Laman Muhammadiyah, berdiri di hadapan awak media, Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto, menjelaskan mekanisme pelaksanaan ibadah salat Idul Adha di rumah masing-masing beserta keluarga sebagaimana biasanya. Bagi kawasan zona hijau berdasarkan klaim medis dan otoritas yang berlaku, maka salat Idul Adha bisa dilakukan di tempat terbuka tapi tetap meminimalisir kerumunan dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Imbauan ini dimaksudkan untuk mengerem penyebaran wabah covid-19, sehingga bagi mereka yang menghendaki melaksanakan salat Id tetap aman dan khusyuk, bisa melaksanakan di rumah masing-masing bersama anggota keluarga,” ungkap Agung Danarto.

Terkait puasa arafah, tetap bisa dilakukan sebagaimana sebelumnya. Sebab tidak terkait ada atau tidak pelaksanaan ibadah haji di Makkah. Dalam hadist, disebutkan bahwa Nabi Muhammad biasa melakukan Puasa Arafah sebelum adanya perintah untuk ibadah haji.

“Dari Maimūnah istri Nabi saw (diriwayatkan) bahwa ia berkata: Orang-orang saling berdebat apakah Nabi saw berpuasa pada hari Arafah. Lalu Maimūnah mengirimkan pada beliau satu wadah (berisi susu) dan beliau dalam keadaan berdiri (Wukuf), lantas beliau minum dan orang-orang pun menyaksikannya” (HR al-Bukhārī dan Muslim).

Dalam kitab Fath al-Bari (6/268) dinyatakan “Beberapa orang dari Sahabat bersilang lidah tentang Nabi saw berpuasa atau tidak berpuasa di hari Arafah (pada Haji Wadaʻ). Ini mengisyaratkan bahwasanya puasa Arafah telah dikenal di kalangan para Sahabat dan biasa mereka lakukan saat tidak safar. Sahabat yang menegaskan bahwa Nabi saw berpuasa berargumen dengan kebiasaan beliau melakukan ibadah (termasuk puasa Arafah), dan Sahabat yang menegaskan beliau tidak puasa beralasan dengan adanya karinah bahwa beliau sedang musafir dan sudah dikenal beliau melarang puasa wajib ketika safar, apatah lagi puasa sunat”.

Masih dari sumber yang sama, berdasarkan surat edaran PP Muhammadiyah No.06/EDR/I.0/2020, Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, bertepatan pada hari Kamis Pahing, 30 Juli 2020 M. Sedangkan Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah 1441 H, bertepatan pada hari Jum’at Pon, 31 Juli 2020 M.

Mengutip media tersebut, khusus mengenai pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, Agung Danarto menghimbau, “Diharapkan kepada warga Muhammadiyah dan umat Islam yang memiliki kemampuan berkurban dan bersedekah untuk mengeluarkan dananya untuk membantu kaum dhuafa’ yang terdampak covid-19. Sementara mereka yang memiliki harta pas-pasan untuk berkurban, sangat dianjurkan sekali untuk mengalihkan dana kurbannya menjadi dana bantuan para dhuafa’ yang terdampak covid-19.”

Erdogan Satu-Satunya Pemain yang Jujur, Apa Maksudnya?



Presiden Recep Tayyip Erdogan - Anadolu Agency


Permainan itu bermacam-macam. Ada sepak bola, bulu tangkis, dan lainnya. Sebuah majalah Perancis mengatakan Turki memainkan permainan jujur. Dan, Erdogan satu-satunya pemain jujur dalam permainan itu. 

Seperti terlansir Anadolu Agency, Kamis (25.06.2020) Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan adalah satu-satunya pemain di Libya yang bertindak dengan cara yang jujur ​​dan pemerintah Ankara tidak menyembunyikan agenda regionalnya, sebuah majalah Prancis mengatakan Rabu. 

Menurut artikel di Le Canard Enchaine, dikutip media itu, yang termasuk pendapat mantan diplomat Perancis, Presiden Turki adalah satu-satunya yang tidak menyembunyikan tujuan militer, geopolitik dan energinya di Mediterania, Libya dan Siprus.

Konon, komandan pemberontak Libya Khalifa Haftar telah mempercayai dukungan Rusia, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi dan Prancis. Namun, pemerintah Libya yang sah berhasil mengalahkan Haftar dengan dukungan Turki.

Dalam artikel itu juga disebutkan bahwa Pemerintah Libya melihat pernyataan baru-baru ini oleh Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi - yang ia berpendapat bahwa intervensi langsung di Libya adalah suatu kemungkinan - sebagai deklarasi perang dan campur tangan dalam urusan dalam negeri negara itu. 

Libya telah dilanda perang saudara sejak penggulingan mendiang penguasa Muammar Gaddafi pada 2011. Pemerintah baru negara itu didirikan pada 2015 di bawah perjanjian yang dipimpin PBB, tetapi upaya penyelesaian politik jangka panjang gagal karena serangan militer oleh kekuatan Haftar.

Sekadar untuk diketahui, PBB mengakui pemerintah Libya yang dipimpin oleh Fayez Al-Sarraj sebagai otoritas sah negara itu ketika Tripoli memerangi milisi Haftar.

Jika Donald Trump Kalah, AS Menjadi Cina Junior, Benarkah?


Lentera - Pixabay


Istilah senior dan junior seperti kakak dan adik. Atau bisa juga ayah dan anak. Tapi, apa jadinya jika AS menjadi Cina junior? Ah, ini hanya sebuah kalimat konyol. Rasanya tidak mungkin akan seperti itu. Mustahil!

Meski demikian, ada sebagian orang yang merasa khawatir terhadap kekuatan Cina yang kian tak terbendung. Secara nyata, Republik Rakyat Cina memang terus melebarkan sayapnya, terutama semenjak era Presiden Xi Jinping. Ibaratnya, Xi adalah reinkarnasi Mao. Bisa juga dikatakan sebagai penerus utama pendiri negara komunis itu.

Lihatlah kekuatan militer Cina, baik angkatan darat, laut, maupun udaranya begitu besar. Lalu, kekuatan ekonominya, sangat menggurita. Menyebar ke banyak negara. Bahkan, Cina tak segan-segan menekan negara-negara yang mencoba melawannya hanya dengan kekuatan ekonominya. Sebutlah Australia dan beberapa negara di Eropa terkait penyelidikan independen virus Corona asal Wuhan.

Lantas, apakah dengan semua itu, Cina mampu menguasai Amerika Serikat? Membaca fakta-fakta di bawah ini agaknya dapat sedikit menjawab pertanyaan itu.

Hingga detik ini, AS menjadi saingan terberat Cina. Di bawah Pemerintahan Trump, Negeri Paman Sam giat dalam menangkal kekuatan besar Negeri Tirai Bambu. Termasuk dalam perkara-perkara kemanusiaan di Uighur dan Hong Kong.

Tapi, bukan Cina namanya bila diam saja. Kasus pembunuhan warga kulit hitam oleh polisi kulit putih di AS menjadi bahan Beijing untuk menjatuhkan Trump. Entah dengan trik apa, kasus itu merebak bak bom waktu yang meledak dahsyat.

Kemudian, sadar atau tidak, media Cina selalu aktif dalam hal propaganda negeri komunis tersebut. Tak hanya menggunakan sumber daya lokal, Cina menggunakan sumber daya Amerika Serikat, yakni bekas reporter media CNN.

Seperti terlansir The National Pulse, misalnya, bekas reporter CNN sekarang bekerja untuk propaganda Partai Komunis Cina melalui CGTN.

Ya, CGTN atau China Global Television Network, adalah agen asing terdaftar di AS dan outlet integral di lanskap media milik negara China, telah mempekerjakan beberapa mantan koresponden dan jangkar CNN.

Jaringan Televisi Global China (CGTN) telah diidentifikasi sebagai "senjata lama di gudang penindasan Beijing" yang alasannya adalah "menyerang musuh yang ditunjuk oleh Partai Komunis," terutama yang berkantor pusat di Beijing, yang didanai oleh Partai Komunis Cina (PKC), dan dikendalikan oleh Departemen Publisitas rezim, outlet tersebut dibanjiri dengan konten anti-AS dan anti-Trump .

Akibatnya, CGTN terpaksa mendaftar dengan Undang-Undang Pendaftaran Agen Asing (FARA) pada tahun 2019.

Kampanye disinformasi internasional CGTN termasuk soal Hong Kong sejalan dengan dekrit Presiden Xi Jinping 2016 bahwa “Di mana pun pembaca (berita) berada, di mana pun pemirsa berada, di situlah laporan propaganda harus memperluas tentakel mereka.”

Sementara CNN bangga menempatkan "Fakta Pertama," mantan karyawan mereka sekarang membantu untuk membuat dan memperkuat konten untuk memuliakan PKC.

Siapa sajakah bekas reporter CNN yang bekerja untuk CGTN?

Mengutip media itu, berikut adalah daftar reporter CNN yang bekerja untuk CGTN tersebut.

Sean Callebs  saat ini bekerja sebagai koresponden nasional di CGTN Amerika. Selain melayani sebagai diplomat di Afghanistan untuk Departemen Luar Negeri AS pada 2011, Callebs adalah koresponden CNN selama lebih dari 20 tahun, dari 1989 hingga 2009.

Callebs telah mendorong narasi kolusi Rusia 2016 tentang CGTN, menyatakan desakan Presiden Trump bahwa Laporan Mueller membuktikan bahwa dia "tidak  akurat ."

Callebs juga memuji tindakan PKC terhadap lingkungan, meskipun negara ini  secara konsisten  bertanggung jawab atas emisi gas rumah kaca terbesar di dunia dan  mencemari udara dan air secara tidak proporsional .

Dia menghasilkan cerita peringatan ke-70 berdirinya RRC bahwa dari sederhana menjadi Cina saat ini. Padahal, antara ketika PKC mengambil alih negara  itu pada tahun 1949 dari tangan Taiwan dan 1997 (masuknya Hong Kong), lebih daripada 65 juta orang telah meninggal di tangan Cina.

Berikutnya adalah Anand Naidoo, jangkar untuk program CGTN "The Heat," yang berbasis di Biro Washington DC, dan sebelumnya merupakan jangkar yang berbasis di Atlanta untuk CNN International's World News selama sepuluh tahun.

Naidoo mendedikasikan seluruh segmen untuk korban kematian virus coronavirus AS "melampaui" China, menyebut tanggapan administrasi Trump sebagai tidak memadai dan menekankan bagaimana negara-negara melihat ke Cina untuk bantuan dengan peralatan pelindung pribadi.

Di CGTN, dia juga menjajakan ketidakbenaran bahwa polisi Washington DC menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membersihkan para demonstran dari Lafayette Square sebelum Presiden Trump mengunjungi Gereja St. John - daripada kebenaran: bahwa seorang petugas menyebarkan semprotan merica setelah diserang oleh perusuh .

Naidoo, bagaimanapun, menekankan "kekacauan di jalan-jalan Washington DC" sementara menyatakan bahwa "polisi secara paksa membersihkan demonstran dari depan Gedung Putih, menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan."

Segmennya dengan seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia yang memuji "transparansi" Cina tentang coronavirus juga merupakan poin pembicaraan burung beo PKC.

Pada kenyataannya, pejabat Partai Komunis Cina sengaja menyembunyikan pengetahuan tentang perkembangan virus dan penularan dari manusia ke manusia dari warga negara mereka sendiri  dan dunia.  Mereka bahkan membungkam para dokter yang berusaha memberi informasi kepada rekan kerja tentang coronavirus yang sedang berkembang, membuat mereka melakukan kunjungan polisi dan memaksa orang-orang untuk menandatangani surat yang menyatakan bersalah karena "membuat komentar palsu" dan "sangat mengganggu tatanan sosial."

Selanjutnya, Karina Huber adalah koresponden New York untuk CGTN dan mengisi jangkar untuk program jaringan “Global Business America.
CGTN menjelaskan dalam bio-nya:

Sebelum CGTN Amerika, Karina adalah seorang reporter bisnis untuk CNN dan Reuters melaporkan langsung dari Bursa Efek New York.

Huber telah menghasilkan banyak segmen CGTN yang memuji Cina.

Untuk mengadvokasi terhadap tarif Presiden Trump, Huber menciptakan segmen berjudul: "Seberapa tergantung orang Amerika terhadap barang-barang Cina?"

Dia membawa pemirsa di dalam rumahnya untuk menunjukkan bagaimana sebagian besar produk yang dia gunakan dibuat di Cina.

Sebenarnya, impor Cina telah  membahayakan kehidupan Amerika: mainan Cina dibuat dengan cat timah beracun; Ikan Cina bersifat karsinogenik karena air yang tercemar di negara itu; Permen Cina telah terkontaminasi formalin; dan drywall Cina dibuat dengan bahan radioaktif.

Dia juga menghasilkan sebuah segmen yang mengkritik keputusan administrasi Trump untuk membatasi visa pelajar Cina sebagai "kebijakan publik yang buruk, buruk untuk pendidikan tinggi, dan buruk bagi negara" meskipun para pejabat intelijen mengibarkan bendera merah tentang ancaman keamanan nasional.

Kemudian, Asieh Namdar, mantan jangkar untuk CNN yang menyediakan "laporan dan analisis berita internasional tentang CNN" berubah menjadi jangkar CGTN, telah menyediakan liputan yang menyanjung PKC dan juga kritikus Trump yang gigih.

Namdar muncul bersama tuan rumah bersama dan sesama veteran CNN Callebs dalam menyerang keputusan Presiden Trump untuk membunuh Jenderal Iran Qasem Soleimani melalui serangan drone.

Keduanya ingin melukis Trump sebagai penghasut perang: "Presiden George W. Bush dan Barack Obama sama-sama memiliki kesempatan dan sarana untuk meluncurkan serangan pesawat tak berawak yang sama, tetapi mereka tidak melakukannya."

Selain itu, ada juga Dan Jim Spellman yang merupakan koresponden CGTN yang "adalah seorang jurnalis di CNN selama lebih dari satu dekade" dan "dilaporkan untuk CNN, CNN International, HLN dan CNN.com" dan juga anti-Trump.

Spellman juga membela nilai visa pelajar Cina, dengan palsu memuji PKC yang korup dan otoriter "bergeser dari aturan hukum ke aturan hukum,"  dan menyerang tarif Presiden Trump.

Dia juga mendedikasikan seluruh segmen untuk inovasi teknologi PKC.Tapi, dia tidak menyebutkan pencurian kekayaan intelektual yang luas dari perusahaan dan universitas AS.

Tuesday, June 23, 2020

Dukungan Perancis untuk Panglima Perang Libya Khalifa Haftar Adalah "Kesalahan" dan Mengisolasi Negara Eropa


Ilustrasi - Pixabay


Libya masih belum baik-baik saja semenjak ditinggalkan Muammar Muhammad Abu Minyar Khadafi atau Mu`ammar al-Qadzdzāfī 2011 lalu.

Artinya, masalah bukan terletak pada sosok di atas. Ada hal-hal lain yang lebih darurat. Mengenai konflik yang masih terjadi antara Pemerintah Libya yang sah dan Kelompok Haftar, seorang pakar geopolitik Prancis ikut berkomentar.

Seperti terlansir Anadolu Agency, Selasa (23/6/2020) seorang ahli geopolitik dan penulis yang berbasis di Paris mengatakan dalam sebuah wawancara eksklusif Selasa bahwa dukungan Perancis untuk panglima perang Libya Khalifa Haftar adalah "kesalahan" dan mengisolasi negara Eropa.

Berbicara kepada Anadolu Agency, Charles Saint-Prot, Direktur Observatoire D'etudes Geopolitiques (Observatory of geopolitical studies), mengatakan Haftar adalah "orang berbahaya" dengan "tidak ada gunanya" membantunya.

Saint-Prot mengkritik dan mendesak Pemimpin Perancis untuk menghentikan dukungan mereka untuk Haftar, yang katanya sekarang tidak penting di Libya karena dia "tidak dimainkan," dan hanya mendukung pemerintah yang diakui secara internasional dan perdana menteri, Fayez Al-Sarraj.

"Perancis, yang mengatakan berkomitmen untuk hak asasi manusia, harus mempertimbangkan kuburan massal (ditinggalkan oleh Haftar) di Libya," kata Saint-Prot, menambahkan bahwa dengan secara sistematis menolak "berbagai solusi politik, Haftar telah mengintensifkan krisis dalam perang - negara yang terkoyak.

"Ini bukan cara politik dilakukan. Perancis sekarang juga tidak dimainkan. Itu tidak mau terjadi, tetapi sedang menempuh jalan yang salah.

"Perancis telah menyatakan Turki sebagai musuh utama. Ini adalah kesalahan," katanya.

Saint-Prot menggarisbawahi bahwa pendukung Haftar lainnya selain Perancis - Rusia dan Uni Emirat Arab - memiliki alasan lebih sedikit untuk berada di Libya daripada Turki, yang mendukung pemerintah berbasis di Tripoli.

"Rusia dan UEA bukan kekuatan lokal. Apakah kita suka atau tidak, Turki adalah kekuatan lokal di Mediterania."

"Turki seharusnya tidak menjadi sasaran," katanya, mendesak Paris untuk kembali ke kebijakan persahabatan jangka panjangnya dengan Ankara seperti terlansir media itu.

Monday, June 22, 2020

Bagaimana Mr Bean Membantu Orang Tetap Aman Selama Pandemi Coronavirus?

Salah satu tampilan Mr Bean dalam klip video oleh WHO - Sputnik News 


Masih ingatkah Anda dengan Mr Bean? Karakter yang satu ini benar-benar booming pada masanya. Bahkan, saking terkenalnya, sosoknya diboyong dari Inggris ke Negeri Paman Sam. Memainkan film top Amerika Serikat.

Tapi, bagaimana sosok lucu yang kerap mengocok banyak perut ini membantu orang tetap aman selama pandemi COVID-19?

Seperti terlansir Sputnik News, Mr Bean membantu WHO mempromosikan jarak sosial dan keamanan coronavirus.

Rowan Atkinson dan para penulis karakter komedi Mr Bean yang terkenal telah setuju untuk bekerja dengan badan internasional dan mendukung upaya mereka. Itulah sebabnya, karakter populer Mr Bean telah menjadi wajah dari langkah terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin untuk memperkenalkan serangkaian poin kunci tentang tetap aman dan menjaga jarak sosial di tengah pandemi coronavirus yang menyebar di seluruh dunia .

Masih dari sumber yang sama, dalam klip video Mr Bean oleh WHO, karakter tersebut masuk ke dalam bingkai dan menarik layar berjudul "Daftar Periksa Essential COVID-19 Bean!" ke bawah.

Awalnya, layar mengalami kesulitan untuk tetap di bawah sebelum memotret kembali dan hampir menyeret karakter Mr Bean yang dicintai dengannya.

Setelah akhirnya berhasil mengamankannya di tempat bawah, Anda dapat membaca daftar poin-poin tentang bagaimana tetap aman di layar tersebut.

Adapun gejala utama Covid-19, yang diperingatkan Mr Bean, termasuk suhu tinggi, batuk terus-menerus, dan hilangnya rasa dan bau.

Mengutip media itu, klip animasi tersebut disatukan oleh Project Everyone, sebuah lembaga nirlaba yang dibuat oleh Richard Curtis, penulis bersama acara televisi Mr Bean, yang bekerja pada komunikasi sebagai bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.

"Kami senang bekerja dengan WHO pada sketsa Mr Bean ini dan untuk mendukung pengiriman pesan kesehatan seputar COVID-19", katanya.

Ia juga menjelaskan, "Adalah kunci bahwa kami bekerja dengan mitra kreatif - dan bahwa semua sektor bersatu untuk terus mendapatkan pesan tentang bagaimana kami dapat mengatasi COVID-19."

"Saya tidak yakin di sektor mana Mr. Bean berada, tetapi kami senang memilikinya di dalam dewan," tambah Curtis.

Benarkah Trump akan Tinggalkan Taiwan?


Ilustrasi - Pixabay


Di tengah kian memanasnya hubungan Republik Rakyat Cina dan Taiwan, sebuah buku terkait Paman Sam menggelora. Buku ini pula yang membuat Pemerintah Trump dan Korea Selatan bereaksi keras.

Lantas apa isinya yang terkait Taiwan?

Penulisnya, John Bolton, mengatakan Taiwan menempati urutan teratas dalam daftar negara-negara yang dipertimbangkan untuk ditinggalkan Trump.

Seperti terlansir Taiwan News, Senin (22/6/2020) dalam buku bomnya, mantan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton menulis bahwa Taiwan berada di urutan teratas dalam daftar negara yang harus ditinggalkan oleh Presiden Trump.

Dijelaskan bahwa dalam memoarnya setebal 577 halaman "The Room Where Happened," yang akan dirilis pada tanggal 23 Juni, Bolton memperkirakan bahwa berdasarkan pengabaian Trump terhadap Kurdi tahun lalu, Taiwan berada di urutan teratas dalam daftar negara yang akan ia jatuhkan berikutnya. Dia juga mendokumentasikan bagaimana Trump memerintahkan Bolton untuk "diam-diam" melanjutkan perjanjian jet tempur F-16 agar tidak mengecewakan Presiden Cina, Xi Jinping.

Masih dari sumber yang sama, menurut Bolton, Xi Jinping secara eksplisit meminta Trump untuk tidak menjual senjata ke Taiwan dan tidak mengizinkan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen untuk mengunjungi AS karena Xi mengklaim keduanya adalah kunci untuk menjaga stabilitas di Selat Taiwan.

Namun, Bolton menyatakan bahwa dia percaya bahwa Undang-Undang Hubungan Taiwan tahun 1979 memberi wewenang kepada AS untuk menjual senjata ke Taiwan untuk membela diri. Dia menegaskan bahwa sebagian besar posisi Xi di Taiwan sebenarnya bertentangan dengan undang-undang ini.

Bolton menulis bahwa ia bekerja sama dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan mantan Kepala Staf Gedung Putih Mick Mulvaney untuk membujuk Trump agar menyetujui penjualan senjata ke Taiwan. Mulvaney adalah mantan anggota kongres dari Carolina Selatan, di mana kontraktor militer besar yang akan mengerjakan jet tempur memiliki beberapa pabrik.

Dilaporkan sumber tersebut, dalam bukunya, selama konferensi video dengan Trump pada 13 Agustus 2019, Bolton mengatakan bahwa jika penjualan senjata dengan Taiwan dibatalkan, akan ada reaksi politik yang signifikan. Bolton menunjukkan bahwa kesepakatan itu tidak melibatkan subsidi AS atau bantuan asing dan bahwa Taiwan akan membayar seluruh harga US $ 8 miliar untuk 66 F-16V, menciptakan banyak pekerjaan di Carolina Selatan.

Lima hari kemudian, setelah Washington Post mengungkapkan kesepakatan itu, Trump mengakui bahwa ia telah memberikan persetujuannya. Dia menambahkan bahwa kesepakatan itu bernilai US $ 8 miliar dan membual bahwa "Ini banyak uang. Itu banyak pekerjaan."

Lalu, apa yang membuat Bolton berpendapat Taiwan akan ditinggalkan Trump?

Setelah Trump memutuskan untuk menarik pasukan dari Suriah dan meninggalkan sekutu Kurdi, Bolton menggambarkannya sebagai "hari terburuk" administrasi Trump dan menulis bahwa beberapa mulai berspekulasi tentang siapa yang akan dikhianati presiden lincah itu berikutnya. Bolton kemudian meramalkan bahwa Taiwan berada di urutan teratas dalam daftar negara-negara untuk ditelantarkan Trump dan selama dia menjadi presiden, kemungkinannya selalu ada.

Mengutip media itu, dalam bukunya tersebut, Bolton juga menulis bahwa Trump telah sering bersosialisasi dengan pemodal Wall Street yang membuat kekayaan mereka berinvestasi di Cina, tetapi "sangat dispepsia" tentang Taiwan. Bolton menambahkan, Taiwan sangat ingin menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan AS, tetapi berdasarkan pengamatannya, tidak ada seorang pun di pemerintahan yang tertarik.

Lantas, benarkah demikian adanya?


Sunday, June 21, 2020

Sebuah Buku Telah Menarik Kemarahan dari Pemerintahan Trump, Apa Isinya?


Presiden Moon Jae In - Sputnik


Pada 23 Juni atau besok, sebuah buku akan dirilis. Adalah mantan penasihat keamanan nasional Trump, John Bolton yang menulisnya.

Dengan judul "The Room Where It Happened" buku ini mengungkapkan apa yang ada di balik keputusan kebijakan luar negeri Trump dan telah menarik kemarahan dari pemerintahan Trump.

Akan tetapi, dalam sebuah wawancara dengan ABC News yang disiarkan pada hari Minggu dan dikutip Sputnik (22/6/2020), Bolton mengatakan bahwa ia yakin bahwa "tidak ada informasi keamanan nasional, tidak ada informasi rahasia" dalam bukunya.

Selain dari pemerintah Trump, pihak Korea Selatan juga ikut menanggapi buku ini. Pasalnya, di dalamnya juga dijelaskan oleh sang penulisnya tentang diskusi antara Trump dan dua pemimpin Korea. Dikatakan bahwa Presiden Korea Selatan, Moon Jae In ingin meningkatkan hubungan dengan Korea Utara dengan ekspektasi yang tidak realistis.

Seperti terlansir media itu yang dikutip dari Yonhap, Chung Eui Yong, Direktur Keamanan Nasional Gedung Biru, mengatakan, bahwa Bolton dalam bukunya memberikan "sudut pandangnya sendiri", bukan "fakta yang akurat". Dia mengecam Bolton karena "secara terbuka mengungkapkan rincian konsultasi diplomatik" yang didasarkan pada kepercayaan antarpemerintah, memperingatkan bahwa ini bisa "sangat serius" mempengaruhi ketulusan negosiasi yang akan datang.

Mengutip media itu, Sekretaris Senior Cheong Wa Dae untuk komunikasi publik, Yoon Do Han, mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa Bolton menyampaikan informasi yang "terdistorsi", berdasarkan "prasangka dan prasangka".