Saturday, June 27, 2020

Apa Jawaban Otoritas Turki Terkait Seruan AS agar Hagia Sophia tetap Menjadi Museum?





Hagia Sophia masih menjadi perbincangan hangat dunia internasional. Hal itu disebabkan oleh rencana Turki yang akan menjadikan bangunan megah tersebut sebagai masjid kembali. Pada masa Presiden Mustafa Kemal Atatürk, Hagia Sophia dijadikan museum hingga saat ini.

Pro dan kontra pun menyeruak. Seperti terlansir Anadolu Agency, Sabtu (27/6/2020) dalam sebuah unggahan, Duta Besar AS untuk Kebebasan Beragama Sam Brownback, meminta kepada Pemerintah Turki untuk menjaga status Hagia Sophia sebagai museum agar dapat diakses oleh setiap orang karena situs tersebut memiliki makna spiritual dan budaya yang luar biasa bagi miliaran orang yang menganut kepercayaan berbeda di seluruh dunia.

Menanggapi pernyataan itu, Wakil Menteri Luar Negeri Turki, Yavuz Selim Kiran, menekankan bahwa Pemerintah Turki akan terus melindungi warisan budaya dan agama di negaranya.

"Jangan khawatir, Brownback. Hagia Sophia adalah warisan dari Sultan Muhammad Al-Fatih. Setiap kebijakan terkait situs itu adalah urusan internal kami,” ujar Kiran.

Dia menambahkan Turki telah berkontribusi secara aktif dalam melindungi 18 warisan dunia di wilayahnya.

Pada pertengahan bulan ini Menteri Kehakiman Turki mengatakan Hagia Sophia adalah masalah kedaulatan di bawah Republik Turki.

Hagia Sophia digunakan sebagai gereja selama 916 tahun. Pada 1453, bangunan itu diubah menjadi masjid oleh Sultan Ottoman Mehmet II ketika kesultanan menaklukkan Istanbul.

Mengutip media itu, setelah restorasi selama era Ottoman dan penambahan menara oleh arsitek Mimar Sinan, Hagia Sophia menjadi salah satu karya terpenting arsitektur dunia.

Dan, Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa Ottoman mengubah bangunan itu menjadi masjid, bukan meruntuhkannya.

0 comments: