Monday, August 31, 2020

Apa Kelemahan Vaksin Corona yang Dikembangkan Cina dan Rusia Menurut Peneliti?

 


Belakangan ini sangat santer pemberitaan vaksin yang dikembangkan di Cina dan Rusia. Sampai-sampai uji klinis vaksin buatan Cina dilakukan di Indonesia. Ada pro dan kontra terhadap vaksin-vaksin tersebut. 

Seperti terlansir Detik Health, Selasa (1/9/2020) beberapa ilmuwan menyebut vaksin Corona yang dikembangkan Cina dan Rusia memiliki potensi kelemahan. Hal ini mencuat setelah peneliti melihat kandidat vaksin COVID-19 yang dikembangkan negara tersebut didasari oleh virus flu sehingga berpotensi membatasi keefektifannya.

Kedua kandidat yang dimaksud adalah vaksin CanSino Biologics yang dikembangkan China dan vaksin Sputnik V yang dibuat oleh Institut Gamaleya Moskow, Rusia. Alasannya adalah kedua vaksin ini dikembangkan dari modifikasi dari adenovirus tipe 5 atau Ad5.

Masih dari sumber yang sama, para peneliti telah bereksperimen dengan vaksin berbasis Ad5 untuk melawan berbagai infeksi selama beberapa dekade, tetapi tidak ada yang digunakan secara luas. Metode pengembangan ini mengunakan virus yang dilemahkan sebagai vektor untuk membawa gen dari virus target untuk mendorong respons kekebalan sehingga dapat melawan virus yang sebenarnya.

Mengutip media itu, menurut para ahli, sudah banyak orang yang memiliki antibodi Ad5 yang dapat menyebabkan sistem kekebalan menyerang vektor alih-alih merespons virus Corona, membuat vaksin ini kurang efektif.

Dr Zhou Xing dari Universitas McMaster Kanada juga khawatir bahwa vektor Ad5 dosis tinggi dalam vaksin CanSino dapat menyebabkan demam sehingga memicu skeptisisme tentang vaksin.


Apa Alasan Taiwan Mengatakan Cina Masih Kekurangan Kemampuan untuk Melakukan Serangan Penuh di Negara Mereka?



Sudah banyak persenjataan Cina daratan yang dipertunjukkan, khususnya angkatan laut dan udara. Pesawat-pesawat Cina yang sangat mirip dengan produksi Amerika Serikat, sudah sering mengudara. Begitu pula kapal-kapal perang Cina. 

Meski demikian, pihak Taiwan mengatakan bahwa Cina Masih Kekurangan Kemampuan untuk Melakukan Serangan Penuh di Negara Mereka?

Apa alasannya?

Seperti terlansir Reuters, Senin (31/8/2020) Kementerian Pertahanan Taiwan menjabarkan skenario untuk tindakan China, termasuk blokade dan penyitaan pulau-pulau lepas pantai.

Dalam penjabaran tersebut, dikatakan mengenai operasi taktik dan strategi terhadap Taiwan, itu masih dibatasi oleh lingkungan geografis alami Selat Taiwan, dan peralatan pendaratan serta kemampuan logistik Cina tidak mencukupi.

Dengan kata lain, militer Cina saat ini masih belum memiliki kemampuan tempur formal untuk sepenuhnya menyerang Taiwan.

Sementara itu, masih dari sumber yang sama, Presiden Tsai Ing-wen telah memprioritaskan memperkuat pertahanan Taiwan, membangun industri pertahanan dalam negerinya dan membeli lebih banyak peralatan dari Amerika Serikat, pemasok senjata paling penting di pulau itu dan pendukung internasional.

Tsai mengatakan dia menginginkan perdamaian dengan China dan tidak akan memprovokasi konflik.

Mengutip media itu, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya terus memperhatikan ancaman Cina, baik aktual maupun verbal, dan meskipun tidak mencari perang, mereka juga tidak takut akan hal itu.


Bank Investasi Infrastruktur Asia yang Berkantor Pusat di Beijing akan Meminjamkan 70 Juta Euro ke Turki

 


Agaknya jargon Turki Utsmani akan dibangkitkan Presiden Erdogan masih dalam berupa bunga tidur. Betapa tidak? Negara itu masih tergantung dari negara yang berseberangan dengan Islam: Republik Rakyat Cina (Cina daratan).

Ini bukan isapan jempol semata. Akibat utang dari Cina daratan, Turki telah tunduk kepada negeri tirai bambu tersebut. Selain mengirimkan orang-orang Uyghur dari Turki ke Cina untuk dipenjara tanpa kesalahan, negara yang berada di bawah kekuasaan Erdogan juga turut "mengganggu" demonstrasi orang Uyghur di Turki untuk kebebasan keluarga mereka dari tangan dingin Cina. 

Terkait pendirian Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB), berawal dari Pemimpin China Xi Jinping yang pertama kali mengusulkan bank infrastruktur Asia pada pertemuan puncak APEC di Bali pada tahun 2013. Alhasil, seperti terlansir Pikiran Trader, bank pembangunan internasional  yang menyediakan pembiayaan untuk proyek-proyek infrastruktur di Asia ini mulai beroperasi pada Januari 2016.

Prioritas AIIB adalah proyek-proyek Infrastruktur yang berkelanjutan dan untuk mendukung negara-negara yang berusaha untuk memenuhi tujuan lingkungan dan pembangunan.

AIIB mendanai proyek-proyek yang menghubungkan negara-negara di kawasan Asia. Selain itu juga proyek-proyek infrastruktur lintas batas (jalur sutera Cina), seperti untuk jalan, kereta api, pelabuhan, jaringan pipa energi dan telekomunikasi di Asia Tengah dan rute maritim di Asia Tenggara dan Selatan serta Asia Tengah dan Timur Tengah.

Nah, berdasarkan laporan Daily Sabah, Senin (31/8/2020) Proyek AIIB akan dibiayai bersama oleh Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (EBRD) dan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas infrastruktur rumah sakit umum, menurut pernyataan bank.

Pinjaman ini merupakan bagian dari fasilitas pendanaan AIIB senilai $13 miliar (TL 95,48 miliar) untuk membantu sektor publik dan swasta melawan pandemi. Bank tersebut sebelumnya telah menyetujui pinjaman senilai $ 500 juta kepada dua bank pembangunan di Turki melalui fasilitas tersebut.

Pandemi memang telah menciptakan guncangan penawaran dan permintaan bagi perusahaan di Turki dan akses ke keuangan telah memburuk bagi perusahaan, terutama UKM yang kurang terlayani, yang kreditnya dibatasi bahkan sebelum krisis melanda.


Sunday, August 30, 2020

Israel Berharap Upacara Penandatanganan Kesepakatan Normalisasi dengan Uni Emirat Arab Diadakan Sebelum Rosh Hashanah dan di Washington

 


Israel dan UEA mengumumkan, pada 13 Agustus, bahwa mereka akan menormalisasi hubungan diplomatik dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Trump. Perjanjian tersebut membentuk kembali tatanan Timur Tengah.

Lalu, pada hari Sabtu, kekuatan Teluk mengumumkan akan membatalkan boikot ekonominya terhadap Israel, mengizinkan perjanjian perdagangan, dan keuangan antar negara.

Pejabat dari kedua negara mengatakan mereka sedang mencari kerja sama di bidang pertahanan, kedokteran, pertanian, pariwisata, dan teknologi.

"Kami berbicara tentang kesepakatan komersial senilai $ 500 juta pada tahap awal, dan ini akan terus meningkat setiap saat," kata Menteri Kerjasama Regional Israel Ofir Akunis seperti terlansir Reuters, Minggu (30/8/2020).

Nah, Israel berharap upacara penandatanganan kesepakatan itu berlangsung sebelum tahun baru Yahudi atau Rosh Hashanah (18 September) dan bertempat di Washington. 

Mengutip media itu, delegasi AS dan Israel akan melakukan perjalanan bersama ke Abu Dhabi dengan pesawat El Al Israel Airlines Ltd (ELAL.TA), penerbangan langsung pertama Israel antara Tel Aviv dan ibu kota UEA.

El Al merilis foto-foto jet Boeing 737-900 yang akan membawa para delegasi. Kata "damai" dalam bahasa Inggris, Ibrani dan Arab tertulis di bagian luar jendela kokpit untuk acara tersebut.


Saturday, August 29, 2020

FBI: Peneliti Cina Kedapatan Melarikan Diri ke Cina Daratan dengan Membawa Kode Komputer Curian dari Sebuah Universitas di AS

 


Republik Rakyat Cina memang terkenal dengan pencurian teknologi untuk memajukan negara mereka. Jika tak mencuri secara langsung, Cina akan membeli produk lalu membongkarnya untuk ditiru dan dikreasikan seadanya. Dengan begitu, produk tiruan dengan sedikit kreas itu dapat dijual dengan harga yang lebih murah daripada aslinya. Dan, Cina pun untung besar. 

Terkait pencurian yang dilakukan Cina, menurut FBI yang terlansir Washington Examiner (28 Agustus 2020) bahwa seorang peneliti terkait militer China ditangkap oleh otoritas AS di bandara mencoba melarikan diri ke Cina dengan kode komputer yang sangat canggih yang dia curi dari sebuah universitas AS yang dapat digunakan untuk robot bawah air dan mesin pesawat.

Seorang agen khusus FBI dalam pernyataan tertulis 11 halaman yang diajukan pada hari Jumat di pengadilan federal di Virginia, mengatakan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS menghentikan Hu Haizhou, seorang peneliti dari Departemen Teknik Mesin dan Dirgantara Universitas Virginia yang ditemukan juga bekerja untuk universitas yang terkait dengan militer Cina, sebelum dia dapat naik penerbangan ke Qingdao, Cina, dari Chicago's O ' Bandara Internasional Hare pada hari Selasa.

Menurut agen tersebut, Matthew Rader, penyelidik CBP menanyai Hu dan menelusuri perangkat elektroniknya, yang mengungkapkan file terkait penelitian UVA yang disimpan di laptopnya, termasuk "kode perangkat lunak simulasi penelitian yang terinspirasi oleh bio" yang dikembangkan oleh "Profesor 1".

Dijelaskan, penelitian yang terinspirasi dari biologi berkaitan dengan mempelajari kompleksitas makhluk terbang dan berenang di alam dan menerapkannya pada penerbangan berawak atau kapal selam - seringkali dengan aplikasi militer.

Hu "tidak memiliki akses yang sah ke materi ini, dan dia mengakui bahwa "Profesor 1" tidak ingin dia memilikinya dan akan kecewa mengetahui bahwa HU memilikinya," kata FBI yang dikutip media itu. 

Media tersebut juga menyebutkan profesor yang menjalankan Aliran multiuniversitas Simulations Group telah mengembangkan kode ini selama 17 tahun terakhir dan disponsori oleh National Science Foundation Pemerintah AS dan Kantor Riset Angkatan Laut. Agen khusus FBI mengatakan bahwa ada kemungkinan penyebab untuk menuntut Hu secara federal dengan intrusi komputer ilegal terkait penipuan dan pencurian rahasia dagang. Pemeriksa Washington dapat mengonfirmasi bahwa Hu ditangkap .

Masih dari sumber yang sama, Hu telah bekerja untuk profesor itu dari Maret 2019 hingga Agustus 2019, dan profesor tersebut memberi tahu penyelidik bahwa Hu telah meninggalkan universitas secara tiba-tiba untuk kembali ke Cina tanpa mengucapkan selamat tinggal. Hu mengatakan kepada penyelidik bahwa dia juga bekerja pada Laboratorium Kunci Cina untuk Dinamika Fluida di Universitas Beihang Cina, yang menerima dana dari Pemerintah Cina serta secara khusus dari angkatan udara Cina. 

Hu telah melihat profesor memberikan kuliah tentang "biomimik dalam aerodinamika" di universitas Cina pada tahun 2017 dan telah mendekati profesor tersebut untuk melakukan penelitian untuknya di Amerika Serikat, kata Rader.

Hu juga pernah kuliah di Universitas Harbin Cina, yang merupakan tempat dia bekerja untuk Laboratorium Kunci Teknologi Robot Bawah Air, yang dia akui, "tentu saja," didanai oleh apa yang disebut Tentara Pembebasan Rakyat China, kata pernyataan tertulis itu.

Hu berkata bahwa "dia diarahkan oleh Dewan Beasiswa Cina untuk mengunggah laporan ringkasan mengenai penelitian UVA-nya setiap 6 bulan," kata Rader. Hu mengatakan kepada penyelidik bahwa dia mencoba untuk membawa semua penelitian UVA-nya ke Cina.

Mengutip media itu, penyelidik menemukan sekitar 9.600 file kode sumber menggunakan bahasa komputer FORTRAN di laptop Hu yang terkait dengan "pembelajaran, penelitian, dan pemodelan yang terinspirasi oleh bio". Profesor itu mengatakan kode-kode itu digunakan dalam simulasi yang terkait dengan penelitian yang didanai oleh NSF. Profesor itu mengatakan bahwa "kode intinya" adalah "hak milik". Penyelidik menemukan bahwa Hu telah melarikan diri dengan 55 file kode inti, yang menurut profesor itu, "merupakan keseluruhan dari kode intinya yang telah dia kembangkan selama 17 tahun terakhir."

Saat diwawancarai oleh para penyelidik, profesor tersebut “menggambarkan kode inti sebagai perangkat lunak simulasi penelitian yang terinspirasi oleh bio yang paling unggul di dunia” dan mengatakan penggunaannya termasuk “robotika bawah air, kendaraan selam, mesin pesawat, dan aplikasi kelautan dan ruang angkasa lainnya."

Profesor tersebut mengatakan bahwa Hu telah meminta akses ke kode inti profesor berkali-kali dan bahwa dia dan dua asisten lulusan resminya telah menolak akses Hu setiap kali. Profesor dan dua asistennya memberi tahu penyelidik bahwa mereka belum memberikan akses kepada Hu, dan FBI tidak secara spesifik mengungkapkan bagaimana dia telah mencuri kode komputer tersebut.

"Universitas Virginia mengetahui penangkapan dan tuduhan terhadap mantan sarjana tamu," kata Wesley Hester, direktur hubungan media di Universitas Virginia, kepada Washington Examiner.

"Kami telah dan terus bekerja sama sepenuhnya dengan penegak hukum sehubungan dengan penyelidikan pencurian rahasia dagang Universitas. Karena ini masih penyelidikan kriminal yang aktif dan sedang berlangsung, kami tidak akan memberikan komentar lebih lanjut untuk saat ini."

Sementara itu, Direktur Intelijen Nasional, John Ratcliffe, baru-baru ini mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Washington Examiner bahwa “Cina merupakan ancaman keamanan nasional yang lebih besar bagi AS daripada negara lain - secara ekonomi, militer dan teknologi. Itu termasuk ancaman pengaruh dan campur tangan pemilu."


Friday, August 28, 2020

Pengunduran Diri Abe karena Kesehatan Membuat Orang dalam Politik Jepang Panik, Apa yang Anda Ketahui tentang Kesehatan Abe?



Dilaporkan The Japan Times, Jumat (28 Agustus 2020) tahun 2020 telah menjadi serangkaian peristiwa besar, terkadang peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sekarang Anda dapat menambahkan pengunduran diri Perdana Menteri Shinzo Abe yang tiba-tiba.

Pengumuman pengunduran Abe pada Jumat sore ini datang sebagai petir politik yang menggema di sekitar Nagatacho, pusat politik Jepang.

Dikatakan bahwa wartawan, anggota parlemen, menteri kabinet, dan staf di Kantor Perdana Menteri semuanya berbicara satu sama lain setiap hari, tetapi tidak satu pun dari mereka tampaknya tahu ini akan datang.

Ketika laporan pertama tentang niatnya untuk mengundurkan diri muncul tak lama setelah pukul 2 siang, wartawan di Kantor Perdana Menteri bergegas ke layar televisi yang dipasang di bilik sudut dekat pintu masuk. Kru kamera buru-buru menyiapkan peralatan mereka, dan jurnalis dengan panik menelepon sumber untuk mengonfirmasi berita tersebut.

Seorang pejabat humas Kantor Perdana Menteri mengatakan dia tercengang. "(Divisi kami) menjadi gila," kata pejabat itu.

Masih dari sumber yang sama, sekitar pukul 4 sore, para menteri satu demi satu berdatangan ke Kantor Perdana Menteri untuk rapat darurat Kabinet untuk diberitahu tentang niat Abe untuk mundur. Adegan itu benar-benar kacau, dengan para reporter berkerumun di sekitar mereka untuk mendapatkan reaksi mereka.

“Saya mengetahui tentang pengunduran dirinya dalam sebuah laporan berita dan saya terkejut,” kata Seiko Hashimoto, menteri yang bertanggung jawab atas Olimpiade Tokyo dan Paralimpiade, saat dia menuju ke pertemuan tersebut.

Naokazu Takemoto, menteri teknologi informasi, mengatakan: “Dia terlihat baik-baik saja selama rapat Kabinet (Jumat) pagi, jadi saya pikir dia dalam kondisi baik. Itu tidak terduga. "

Lantas, apa yang Anda ketahui tentang kesehatan Abe sebagai faktor utama pengunduran dirinya?

Mengutip media itu, Perdana Menteri Shinzo Abe mengunjungi Rumah Sakit Tokyo pada Senin untuk kedua kalinya dalam beberapa hari, menyebarkan spekulasi lebih lanjut tentang kondisi kesehatannya.

Abe menderita kolitis ulserativa kronis dan telah berbicara tentang perjuangannya sejak SMP. 

Berikut detail penyakitnya.

Kolitis ulserativa adalah penyakit radang usus besar yang dapat menyebabkan bisul pada lapisan usus besar dan rektum. Gejalanya meliputi diare, kram perut, penurunan berat badan, dan kelelahan.

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi baik faktor keturunan maupun malfungsi sistem kekebalan, di mana sistem kekebalan menyerang sel-sel di saluran pencernaan, diyakini berperan. Diet dan stres bisa memperburuk kondisi.

Komplikasi mungkin termasuk peningkatan risiko kanker usus besar, pembekuan di pembuluh darah, dan usus besar berlubang.

Apa pengobatannya?

Kolitis ulserativa tidak dapat disembuhkan. Sementara kasus sedang hingga parah diobati dengan kortikosteroid, ini bukan pengobatan jangka panjang karena efek sampingnya bisa termasuk kehilangan tulang, tekanan darah tinggi dan penambahan berat badan.

Jenis obat yang disebut asam 5-aminosalisilat (5-ASA) adalah pengobatan standar, termasuk Asacol, yang menurut Abe mulai diminumnya pada 2009, ketika disetujui di Jepang setelah tersedia di luar negeri.

Efek samping dari obat, juga dikenal sebagai mesalamine, bisa termasuk mual, sakit kepala atau muntah. Jarang, hal ini dapat memperburuk gejala kolitis ulserativa.

Perawatan lain termasuk obat imunosupresan yang membutuhkan pengawasan yang cermat dan biasanya hanya digunakan jika pasien tidak menanggapi perawatan lain. Perawatan yang paling drastis adalah operasi pengangkatan usus besar.

Bagaimana hal itu mempengaruhi kualitas hidup?

Jika tetap terkontrol, kolitis ulserativa memiliki dampak minimal pada aktivitas sehari-hari di antara kekambuhan, yang dapat disebabkan oleh stres.

Beberapa pasien menjalani kolonoskopi yang sering, seperti setiap enam bulan, untuk memeriksa kanker. Abe menjalani pemeriksaan fisik komprehensif dua kali setahun.

Pada 2017, Abe mengatakan perawatannya memicu nafsu makannya, menambahkan, “Sekarang saya harus khawatir tentang masalah yang pernah saya pikir sama sekali tidak terkait dengan saya, termasuk bertambahnya lemak viseral, mengkhawatirkan lemak tubuh, dan kadar kolesterol saya. Saya mencapai batas atas tes untuk masing-masing masalah ini. "


Thursday, August 27, 2020

KAMI Menanti Tanggapan, tapi Dibalas dengan Serangan Personal dan Penyesatan Opini



Masukan berupa pikiran-pikiran kritis tentu bukanlah senjata. Terutama jika kaitannya dengan kehidupan bernegara yang di dalamnya ada rakyat. Semua pemerintah di setiap negara idealnya wajib mendengarkan segala masukan dengan hati yang lapang dan pikiran jernih. 

Itu penting mengingat yang menilai baik dan buruknya kebijakan adalah orang-orang di luar pemerintahan. Harus ada banyak mata yang menyoroti agar pemerintah dapat berjalan dengan elegan dan rakyat pun makmur.

Ini pulalah yang dilakukan gerakan moral dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang mengajukan pikiran-pikiran kritis dan korektif terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara yang menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945.

Akan tetapi, seperti yang dilaporkan RMOL, Kamis (27 Agustus 2020), pikiran-pikiran mereka justru dibalas dengan serangan personal dan penyesatan opini. 

Hal inilah yang disayangkan deklarator KAMI, Din Syamsuddin terkait respons yang berkembang usai deklarasi KAMI yang menyatakan beberapa poin mengenai persoalan bangsa. 

"Mengapa mereka tidak mau menanggapi isi, tapi berkelit menyerang pribadi dan mengalihkan opini?" ujar M Din Syamsuddin dalam keterangannya yang diterima redaksi RMOL, Kamis (27/8). 

Masih dari sumber yang sama, Din Syamsuddin berpendapat bahwa seyogyanya pemerintah selaku penyelenggara negara menjawab apa yang menjadi masukan KAMI sebagaimana termaktub dalam maklumat menyelamatkan Indonesia yang dideklarasikan di Tugu Proklamasi pada Selasa lalu (18/8). 

Misalnya saja soal oligarki politik yang menjadi keresahan KAMI. Penguasa perlu menjawab keresahan soal oligarki yang telah memenjara demokrasi. Pada praktiknya, demokrasi tidak berjalan dengan baik karena keputusan partai politik hanya ditentukan oleh segelintir orang. Termasuk keberadaan DPR RI yang sejatinya menjadi wakil rakyat namun justru dikendalikan oligarki. 

Selain itu, perlu dijawab pula soal adanya kegelisahan budaya politik dinasti yang menghalangi orang-orang berkualitas untuk turut berkontestasi dalam pesta demokrasi. Ujungnya, politik dinasti membuat demokrasi terciderai.

"Masih banyak pertanyaan substantif mendasar lagi, tapi sementara cukup dua itu," jelas mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini seperti terlansir media itu. 

Mengutip sumber tersebut, secara ringkasnya, jawaban-jawaban soal kegelisahan itulah yang sebenarnya sedang dinanti. Bukan sebaliknya, yang malah terkesan kontraproduktif dan menaruh kebencian dengan menggerakkan buzzer bayaran untuk mengalihkan isu. 

Adapun sikap ideal terhadap reaksi yang tidak substantif, baik dari para elite apalagi buzzer bayaran, Din Syamsuddin menegaskan, "KAMI tidak mau melayani karena hal demikian tidak mencerminkan kecerdasan kehidupan bangsa seperti amanat konstitusi."


Taiwan Tegaskan kembali Komitmen New Southbound Policy untuk Bekerja Sama dengan Indonesia

 



Dampak paling parah selain kematian akibat virus Corona Wuhan adalah ekonomi. Pandemi global telah menyebabkan terpuruknya ekonomi dunia. 

Terkait hal itu, Deputi Representatif Peter Lan, dalam pidatonya menguraikan, dampak ekonomi global yang diakibatkan oleh pandemik Covid-19 tidak bisa diatasi oleh satu pihak, melainkan dibutuhkan kerja sama yang solid antara komunitas internasional.

Pidato itu disampaikannya dalam Webinar pada Kamis (27/8) yang diselenggarakan Taipei Economic and Trade Office (TETO) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Komite Taiwan. Webinar ini  dihadiri oleh Representatif TETO di Indonesia John Chen dan Deputi Representatif Peter Lan. 

Seperti terlansir RMOL, sehubungan dengan pemulihan ekonomi, Taiwan menegaskan kembali komitmen Kebijakan Baru ke Arah Selatan atau New Southbound Policy untuk bekerja sama dengan Indonesia memerangi pandemik dan membuka kerja sama industri. 

Lan mengatakan, keberhasilan Taiwan dalam mengendalikan situasi wabah Covid-19 membuatnya juga tidak melakukan pembatasan kegiatan sosial ekonomi skala besar. 

Masih dari sumber yang sama, pemerintahan Presiden Tsai Ing-wen tetap aktif memberikan subsidi konsunsi masyarakat dan operasional industri. 

"Data resmi perekonomian untuk kuartal pertama tahun 2020 menunjukkan bahwa  PDB  Taiwan  dibandingkan  dengan  periode  yang  sama  pada  tahun  2019, mengalami pertumbuhan sebesar 1,54 persen," ujar Lan yang dikutip media itu. 

"Kinerja Taiwan ini, sangat mengesankan dibandingkan  dengan  pertumbuhan  PDB  negatif  di  banyak  negara  Asia yang terdampak pandemi Covid-19," sambungnya


Wednesday, August 26, 2020

Cina Diperkirakan Mungkin Harus Mengimpor hingga 130 Juta Ton Makanan! Berpeluangkah Indonesia sebagai Eksportir Pertanian?

 

Ilustrasi: Pixabay

Siapa yang tak butuh makan? Semua orang di dunia dalam sehari perlu makan agar bisa hidup dengan normal. Tapi, bagaimana jika terjadi kekurangan makanan?

Dilaporkan Apple Daily seorang analis keuangan Cina daratan telah memperingatkan bahwa Cina akan menghadapi tantangan dalam memberi makan penduduknya yang berjumlah 1,4 miliar orang karena hubungan dengan eksportir pertanian utama seperti AS dan Kanada menjadi buruk.

Analis keuangan Cina Daratan, He Jiangbing, mengatakan kepada media itu bahwa Cina sebelumnya tidak memiliki masalah dalam mengimpor makanan dari negara-negara ini sebelumnya, tetapi hubungan mereka memburuk selama setahun terakhir.

Dia juga mencatat beberapa negara Asia Tenggara juga telah berhenti mengekspor makanan di tengah pandemi COVID-19. Tidak mungkin bagi Cina untuk menjadi sepenuhnya mandiri pada makanan, tambah pakar tersebut.

Dikabarkan Xi Jinping juga telah memulai kampanye melawan pemborosan makanan baru-baru ini, dengan mengatakan bahwa negara tersebut perlu memiliki rasa keamanan pangan dan media daratan telah mengecam apa yang disebut "pemakan besar" yang membangun penggemar berat yang mengikuti video mereka makan makanan dalam jumlah besar. 

Masih dari sumber yang sama, beberapa pengamat China mengatakan langkah itu mengindikasikan pihak berwenang khawatir akan kekurangan makanan karena pandemi mencekik perdagangan global dan sanksi AS mulai menggigit.

China adalah negara pengimpor makanan terbesar. Angka resmi menunjukkan bahwa impor tumbuh selama bertahun-tahun.

Mengutip media itu, diperkirakan pada 2021 hingga 2025, China mungkin harus mengimpor hingga 130 juta ton makanan.


Bukan hanya di Gaza, Tentara Israel Kerap Lakukan Penangkapan Warga Palestina di Tepi Barat, Kali Ini Dua Pimpinan Hamas Jadi Korban



Siapa yang ingin dijajah? Bangsa mana yang senang diperlakukan semena-mena oleh bangsa lain? Dan, orang-orang mana yang riang gembira menjajah sesama manusia?

Pertanyaan pertama dan kedua tentu jawabnya "tidak ada." Akan tetapi, pertanyaan terakhir di atas masih banyak. Contohnya orang-orang yang mengaku sebagai bangsa Israel.

Dilaporkan Anadolu Agency, Rabu (26/8/2020) tentara Israel kerap melakukan penggerebekan dan penangkapan puluhan warga Palestina di Tepi Barat dengan dalih bahwa orang-orang itu masuk daftar orang-orang yang dicari oleh Israel.

Kali ini, sekawanan penjajah itu menangkap dua pemimpin Hamas di Tepi Barat pada Rabu.

Berdasarkan keterangan dari saksi mata, tentara Israel melakukan razia di Provinsi Ramallah yang merupakan tempat bentrokan antara puluhan pemuda Palestina dan tentara meletus.

Masih dari sumber yang sama, selama razia itulah pasukan Israel menahan dua mantan anggota parlemen Hamas, Abdel-Jaber Fuqaha dan Ahmed Atoun.

Mengutip media itu, Atoun adalah pemimpin Hamas dari Yerusalem yang dideportasi oleh otoritas Israel beberapa tahun silam.


Daripada Kecam Erdogan karena Menampung Para Pemimpin Hamas, Lebih Baik AS Fokus Hadapi Cina!



Hamas atau Harakat Al-Muqawwamatul Islamiyyah yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah Gerakan Pertahanan Islam, merupakan organisasi Islam Palestina dengan sayap militernya Izz Ad-Din Al-Qassam. 

Di lapangan, pihak mereka telah memerintah Jalur Gaza sebagai satu dari dua wilayah di Palestina. Sejak pendiriannya pada tahun 1987, Hamas bertujuan untuk membebaskan Palestina dari tangan Israel. Beberapa pihak khususnya Amerika Serikat dan Uni Eropa mengklasifikasikannya sebagai organisasi teroris.

Meski diklasifikasikan demikian, tahun ini, Hamas telah dua kali disambut Turki. Pertama terjadi pada 1 Februari dan yang kedua pada 22 Agustus lalu. 

Seperti terlansir Saudi Gazette, Selasa (25 Agustus 2020), Presiden Erdogan telah bertemu dengan para pemimpin Hamas di Istanbul minggu lalu. Delegasi itu dipimpin oleh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, dan termasuk wakil ketuanya, Saleh Al-Arouri. 

Menanggapi hal itu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memperingatkan Presiden Turki, dengan mengatakan, "Jangkauan terus-menerus Presiden Erdogan kepada organisasi teroris ini hanya berfungsi untuk mengisolasi Turki dari komunitas internasional, merugikan kepentingan rakyat Palestina, dan memotong upaya global untuk mencegah serangan teroris yang diluncurkan dari Gaza."

Departemen tersebut juga mengatakan, "Kami terus meningkatkan keprihatinan kami tentang hubungan Pemerintah Turki dengan Hamas di tingkat tertinggi."

Lantas, apakah AS tidak melihat perjuangan Hamas sebagai organisasi yang berusaha memerdekakan Palestina dari Israel! Lalu apa bedanya dengan perjuangan Uyghur membebaskan diri dari penjajahan Cina?

Padahal AS sedang bersitegang melawan Cina dengan menggunakan penguasaan dan penindasan oleh negeri tirai bambu itu terhadap Uyghur sebagai senjata propaganda mereka. Dan media-media barat begitu gencar menyuarakannya. 

Jika AS ingin mendapatkan dukungan penuh dari dunia internasional melawan Cina dengan memanfaatkan penindasan terhadap Uyghur di Xinjiang, agaknya mereka juga harus memperhatikan dan kalau perlu memberikan dukungan kepada Hamas. 

Yang terakhir tadi sepertinya memang mustahil dilakukan mengingat sangat kental kepentingan AS di Timur Tengah melalui Israel. Maka, satu hal yang masih dapat dilakukan, Pemerintah Trump menahan diri dulu untuk tidak mengecam Turki yang menyambut para Pemimpin Hamas tersebut. Fokuslah melawan Cina!  


Tuesday, August 25, 2020

Aktivis Hong Kong Peringatkan Barat! Apa Katanya?








Cina sedang berusaha keras mengembangkan sayap selebar mungkin dalam berbagai bidang, khususnya teknologi. Salah satunya melalui Huawei.

Terkait hal ini, aktivis pro-demokrasi Hong Kong, Nathan Law, dalam kunjungannya di Italia pada Selasa, memperingatkan bahwa bisnis Cina seperti Huawei Technologies Co menimbulkan ancaman bagi Barat. 

Seperti terlansir Reuters, Selasa (25/8/2020) Law berbicara  dengan wartawan di Roma tak lama sebelum Menteri Luar Negeri Luigi Di Maio akan bertemu dengan Penasihat Negara Cina, Wang Yi.

"Rezim otoriter paling kuat di dunia menjadi ancaman bagi demokrasi, termasuk menggunakan langkah-langkah infiltrasi, termasuk menggunakan pengaruh perusahaan negara mereka seperti Huawei," katanya.

Ia menambahkan, "Jika infrastruktur seperti telekomunikasi, pelabuhan atau bahkan industri nuklir dikendalikan atau dimiliki oleh perusahaan Cina maka itu akan menimbulkan bahaya serius bagi negara."

Law meminta Italia untuk tidak mengabaikan apa yang terjadi di Hong Kong.

Mengutip media itu, Italia belum bergabung dengan Amerika Serikat dalam memberlakukan pembatasan pada Huawei tetapi perusahaan tersebut dikecualikan dari tender Telecom Italia (TLIT.MI) baru-baru ini untuk memasok teknologi untuk jaringan 5G di Italia dan Brasil.


Monday, August 24, 2020

Ke Mana Tenaga Kerja Cina saat Negara Mereka Ingin Mempekerjakan Insinyur Korea Selatan dan Taiwan?

 

Ketika tenaga kerja asing dari Cina dipuji-puji melebihi tenaga kerja Indonesia, seakan-akan Cina adalah negara paling luar biasa di dunia. Sebuah negara dengan tingkat sumber daya manusia yang sangat hebat. 

Benarkah demikian? Apakah kata ulang "seakan-akan" itu memang harus diletakkan di sana? 

Mengenai ciri khas Cina yang suka meniru teknologi negara-negara maju, mulai dari sepeda motor hingga pesawat tempur, jelas bahwa Cina bukanlah negara yang sedemikian hebatnya. Mungkin benar, Cina dengan paham komunisnya kaya raya, tetapi bukan kaya dalam kecerdasan luar biasa di dunia. 

Cina memiliki kemampuan membeli teknologi, membongkarnya, menirunya, dan mengkreasikannya, serta menjualnya ke banyak negara. Kondisi yang demikian jelas terlihat akhir-akhir ini. Tepatnya di tengah sanksi Amerika Serikat yang dijatuhkan kepada Cina.

Ya, sanksi AS yang diperluas terhadap Huawei dan perusahaan teknologi Cina lainnya, yang akan diblokir dari mengakses komponen penting yang dibuat dengan teknologi AS, telah mendorong perekrutan insinyur Korea Selatan dan Taiwan. 

Seperti terlansir Taiwan News, Selasa (25/8/2020) situs web akuisisi bakat ditemukan memublikasikan iklan yang berusaha mempekerjakan desainer ID DRAM DDR4 10 nanometer. Iklan tersebut mengatakan perlakuan istimewa, seperti gaji tinggi, perumahan, dan sekolah internasional untuk anak-anak pekerja, akan diberikan kepada mantan insinyur Samsung Electronics dan SK Hynix.

Selain itu, pihak Cina mempekerjakan lebih daripada 100 insinyur dan manajer berpengalaman dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC).

Masih dari sumber yang sama, seorang analis industri juga mengatakan kepada BusinessKorea yang dikutip media itu bahwa beberapa produsen chip Cina juga mencoba memburu insinyur yang bekerja di pabrik Samsung di Xian, Cina, dan pabrik DRAM SK Hynix di Wuxi, China.

Orang dalam industri lain mengatakan pembuat chip memori Cina lebih suka insinyur Korea, sementara pabrik pembuat dan pengecoran Cina lebih suka insinyur Taiwan.

Mengutip sumber yang sama, awal bulan ini, Nikkei Asian Review, melaporkan bahwa Chinese Quanxin Integrated Circuit Manufacturing (QXIC) dan Hongxin Semiconductor Manufacturing Co. (HSMC) masing-masing telah mempekerjakan lebih daripada 50 mantan karyawan TSMC.


Para Guru Ini Menyuarakan Keprihatinan saat Sekolah Dibuka Kembali, sementara Ada Lebih daripada 600.000 Kasus Virus Cina dengan 13.059 Kematian

 

Ada yang mengatakan bahwa virus Cina yang dinamakan COVID-19 itu akan selalu ada di masa depan. Semoga ini tidak terjadi. Ada juga yang mengklaim setidaknya perlu dua tahun sejak sekarang untuk dapat mengatasi virus yang disebut pula dengan nama Kung Flu tersebut.

Terlepas dari pernyataan-pernyataan yang ada, Kenyataanya hingga sekarang virus Cina itu memang masih menyebar sesuka hati. Jika tak hati-hati, akan ada lebih banyak lagi manusia yang menjadi korban keganasan virus dari Wuhan ini. 

Mempertimbangkan hal itulah, seperti terlansir Anadolu Agency, Selasa (25/8/2020) serikat guru di Afrika Selatan menyatakan keprihatinannya pada hari Senin ketika jutaan siswa kembali ke sekolah setelah istirahat berjaga-jaga pada Juli karena penyebaran virus corona baru di negara itu.    

Basil Manuel, Presiden Organisasi Guru Profesional Nasional Afrika Selatan (NAPTOSA), mengatakan mereka prihatin apakah pemerintah telah menangani kasus sekolah yang penuh sesak dan juga kasus kekurangan pasokan air.  

“Kami ingin sekolah dibuka kembali. Kami ingin anak-anak kami kembali ke sekolah. Guru kami siap, tetapi tentu saja, tidak dengan biaya apa pun. Sekolah tidak ingin menjadi tempat berikutnya di mana gelombang virus berikutnya dimulai,” kata Manuel kepada penyiar lokal eNCA yang dikutip media itu.  

Masih dari sumber yang sama, ia mengatakan sekolah perlu memastikan keamanan. 

“Masalah terbesar yang masih menonjol adalah dukungan sosial-fisiologis untuk guru dan pelajar,” katanya, menambahkan bahwa tidak semua peserta didik tangguh karena beberapa tinggal di komunitas di mana orang-orang sekarat atau anggota keluarga telah terinfeksi dan membutuhkan dukungan seperti guru. 

Sementara itu, Serikat Guru Demokrat Afrika Selatan (Sadtu), serikat terbesar di negara itu, mengatakan banyak sekolah di negara itu kurang siap untuk menghadapi masuknya siswa.  

Sekolah pertama kali dibuka kembali di negara itu pada 8 Juni, dengan siswa Kelas 7 dan Kelas 12 kembali ke ruang kelas ketika pemerintah mulai secara bertahap mengurangi salah satu penguncian paling ketat di dunia.  

Sebulan kemudian, Afrika Selatan memerintahkan penutupan sekolah lagi karena lonjakan kasus virus Corona.  

Mengutip media Anadolu Agency, Afrika Selatan merupakan negara terparah kelima di dunia akibat virus Cina itu dan telah mencatat total 609.773 kasus virus tersebut, angka tertinggi di benua itu. Sedang korban tewas akibat virus ini di negara tersebut mencapai 13.059 kematian.

Di Laut Asia Tenggara, Cina Harus Dilawan! Filipina Mengatakan Klaim Maritim Cina hanya Ada "dalam Imajinasi Mereka"


Cina tak henti-hentinya berbuat ulah. Agaknya kalimat itulah yang paling cocok mewakili realitas sesungguhnya tentang negara yang kini dipimpin Xi Jinping itu. Presiden Cina saat ini memang sedang bernafsu besar menaklukkan dunia. Bahkan, seorang profesor Cina yang sudah lama menjadi bagian Partai Komunis Cina menyebut Xi Jinping adalah mafia. 

Artinya, ia berbahaya dan perlu diwaspadai dan harus dilawan. Salah satu negara di Asia Tenggara yang berani melawan Presiden Di ialah Filipina. 

Dilaporkan Nikkei, Menteri Duterte mengecam Beijing saat konflik Laut Cina Selatan berkobar.

Menteri pertahanan Filipina menuduh Cina secara ilegal menduduki wilayah dalam zona ekonomi eksklusif Manila dan mengatakan klaim Beijing di Laut Cina Selatan atau lebih tepat Laut Asia Tenggara hanya ada "dalam imajinasi mereka".

Disebutkan sumber tersebut bahwa pernyataan keras Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana pada hari Minggu muncul di tengah perselisihan baru atas bagian-bagian jalur air yang disengketakan, yang juga menjadi pusat persaingan AS-Cina di wilayah tersebut.

Sementara itu, Departemen Luar Negeri Filipina pada hari Kamis mengatakan telah mengajukan protes diplomatik atas penyitaan peralatan nelayan Filipina oleh Penjaga Pantai Cina di Scarborough Shoal pada bulan Mei. Mereka juga "dengan tegas menolak" tantangan radio Cina yang terus berlanjut terhadap pesawat Filipina yang berpatroli di perairan yang diperebutkan.

Masih dari sumber yang sama, Lorenzana mengatakan Scarborough Shoal terletak di dalam zona ekonomi eksklusif Manila. "Apa yang mereka sebut sebagai hak historis atas wilayah yang dikelilingi oleh Garis Sembilan Garis Putus mereka tidak ada kecuali dalam imajinasi mereka," kata Lorenzana, mengacu pada demarkasi yang digunakan Cina dalam menegaskan klaimnya yang luas atas badan air, termasuk air yang diklaim. oleh Brunei, Malaysia dan Vietnam.

Diketui secara luas bahwa setelah perselisihan selama berbulan-bulan dengan Filipina pada tahun 2012, Beijing mengambil alih beting, sekitar 120 mil laut dari Pulau Luzon Filipina dan sekitar 400 mil laut dari Pulau Hainan, Cina. Filipina pada tahun berikutnya mengajukan kasus arbitrase terhadap Cina di Den Haag. Pengadilan memihak Manila pada 2016, memutuskan bahwa klaim Cina tidak memiliki dasar hukum.

"Mereka adalah orang-orang yang telah melakukan provokasi dengan secara ilegal menempati beberapa fitur di ZEE kami. Karenanya, mereka tidak memiliki hak untuk mengklaim bahwa mereka sedang menegakkan hukum mereka," kata Lorenzana.

Terkait hal ini, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Juli mengatakan klaim Beijing atas sumber daya lepas pantai di sebagian besar Laut China Selatan "sepenuhnya melanggar hukum, seperti kampanye penindasan untuk mengendalikannya."


Segala yang Meninggalkan Jejak Rindu Adalah Keindahan, dan Maaf Itu Hanyalah Suara


Ketika kau berada di pegunungan atau tempat-tempat spesial lainnya, akan sangat terasa indah. Lalu saat kau tak berada di sana lagi, yang tertinggal ialah rindu. Entah kapan kau ke tempat itu lagi, akan menjadi pertanyaan yang ingin sekali kau jawab, "Tunggu aku! Sesegera mungkin aku akan menemuimu kembali!" 

Begitulah segala yang meninggalkan jejak rindu adalah keindahan. 

Suatu pagi, saya pernah berada di tempat seperti itu juga. Sebuah alam yang sangat subur. Hijau tumbuhannya dan sejuk udaranya. Seakan itulah surga dunia di belantara Kalimantan. 

Sehari, dua hari, ada kerinduan untuk berada di sana kembali, menemui alam yang indah tersebut. Mendekapnya dalam hangat dan enggan beranjak meninggalkannya.

Tapi, bagaimana jika yang disebut keindahan tersebut sirna? Lenyap tak tersisa?

Hutan, pegunungan, dan tempat-tempat lain tidaklah abadi, termasuk kita. Semua pasti akan rusak dan hancur. Meski demikian, relakah keindahan dihancurkan oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab?

Lihatlah pepohonan di hutan telah banyak ditebang seperti rerumputan yang dipotong dengan mesin-mesin tanpa berpikir panjang. Lantas, bagaimana dengan anak cucu nanti? Generasi penerus perlu makrokosmos yang sehat. Bukan yang telah rusak. 

Kerusakan alam bukan sekadar menyebabkan banjir, rumah-rumah yang ambruk, dan kematian. Tetapi juga telah meluluhlantakkan segala keindahan hidup. Maka, tak ada pilihan lain, manusia harus bergerak melestarikan alam. 

Beberapa hari lalu, saya masih diberi kesempatan berada di suatu tempat sambil menikmati keindahannya. Ada bunga-bunga liar yang mekar, ada kesejukan udara, dan suara-suara hewan yang riang. Saya berharap keindahannya masih tetap ada di sana dalam waktu yang lama. 

Di bawah ini video rekaman dari sisa alam indah yang saya kunjungi itu. 


Usaha pelestarian alam tentu akan bertabrakan dengan oknum-oknum dengan ambisi yang besar. Bagi sebagian orang kelestarian alam memang tidaklah penting dengan dasar bahwa uanglah yang utama dalam hidup. Selama bisa diusahakan menjadi uang, hutan rusak pun tak mengapa bagi mereka. Itulah tantangannya. Ya, melestarikan alam berada di antara oknum-oknum perusak. Jika pun ada kata maaf dari mereka, hanyalah suara. Alam tetap dijarah. 

Lalu, akankah alam bertahan? Semoga demikian! Setidaknya harus ada usaha dari masyarakat dan pemerintah untuk terus melestarikannya. 


Sunday, August 23, 2020

Berikut Bangunan-Bangunan Zaman Modern yang Berbentuk Rumah Tradisional Suku Banjar


Hari itu saya bersama seorang teman berteduh di bawah atap sebuah bangunan. Maklum, hujan sangat lebat. Meski diterjang dengan menggunakan mantel sekalipun, agaknya cukup berisiko bagi keselamatan kami berdua. 

Maka, kami putuskan berada di sana dalam waktu yang lumayan lama. Ya, di bawah atap bangunan tersebut. Tepatnya bangunan yang berbentuk rumah khas tradisional Suku Banjar. Orang menyebutnya rumah bubungan tinggi. 

Sebenarnya bukan hanya jenis rumah ini yang menjadi satu-satunya rumah khas Banjar. Ada rumah gajah baliku, rumah balai laki, rumah balai bini, rumah palimasan, rumah gajah manyuruh, dan lainnya, termasuk pula rumah lanting yang didirikan di pinggir sungai. 

Apa pun jenisnya, satu yang dapat saya ambil sebagai pelajaran dari rumah tempat kami berteduh kala itu, yakni upaya menjaga kelestarian budaya lokal di Kalimantan. Saya sebut Kalimantan karena sesuai dengan latar tempat kejadiannya. Terpenting dan yang menjadi intinya adalah pelestarian kebudayaan-kebudayaan lokal itu sendiri di Indonesia.

Seperti yang kita ketahui, di tengah laju perkembangan zaman, khususnya pada era digital ini, semua serba modern. Gedung-gedung menjulang hampir setiap waktu kita jumpai di dalam kota, misalnya. Bangunannya megah dan mewah. Jauh dari kesan kekhasan daerah yang menjadi tempat bangunan-bangunan itu didirikan.

Meski demikian, kita patut berbahagia karena masih ada bangunan-bangunan yang didirikan dengan mengambil bentuk khas rumah tradisional. Dalam hal ini saya mengambil contoh nyatanya di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Beberapa waktu lalu, saya sempat membuat rekaman video bangunan-bangunan modern yang berbentuk rumah tradisional khas Suku Banjar di kota itu. Anda dapat menyaksikan di bawah ini.


Sebagai negara yang memiliki keanekaragaman budaya, bangsa Indonesia memang tetap dan harus bersemangat melestarikan kebudayaan-kebudayaan tersebut. Jika tidak, kemungkinan besar, ke depan nanti negara ini akan kehilangan jati diri sebagai bangsa besar yang majemuk. 


Saturday, August 22, 2020

Korea Selatan Perluas Aturan Jarak Sosial saat Wabah Virus Cina sedang Tumbuh, Apa Kabar Indonesia?

 

Agaknya Korea Selatan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sebagian masyarakat Indonesia. Betapa tidak? Sangat banyak warga negara Indonesia yang menjadi penggemar pesohor dari Negeri Ginseng itu. Sebutlah nama-nama Lee Min Ho, Park Shin Hye, Bae Suzy, dan sederet nama pesohor lainnya dari Korea Selatan yang begitu mendarah daging di sebagian penduduk Jamrud Khatulistiwa ini.

Selama pandemi global, tentu kedua negara, baik Korea Selatan, maupun Indonesia sama-sama berjuang melawan (bukan berteman) virus Cina yang dikenal dengan COVID-19. 

Sejak awal kemunculannya, Pemerintah Korea Selatan begitu sigap. Sampai-sampai mengisolasi wilayah Daegu yang menjadi tempat pertama penyebaran virus. Pada gelombang kedua ini pun mereka sangat gigih mengadakan perlawanan. 

Dilaporkan The Japan Times, Sabtu (22 Agustus 2020), Korea Selatan pada hari Sabtu mengatakan akan meluncurkan pedoman jarak sosial yang lebih ketat untuk mengekang penyebaran virus korona secara nasional saat memerangi wabah baru penyakit yang menyebar dari ibu kota, Seoul.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 315 infeksi virus korona domestik baru pada tengah malam Jumat, yang terbaru dalam serangkaian peningkatan tiga digit dalam kasus lokal baru.

Korea Selatan menggunakan pelacakan kontak tingkat lanjut dan pengujian luas untuk menahan wabah pertama virus korona baru, tetapi negara ekonomi terbesar keempat di Asia itu telah mengalami wabah terus-menerus dalam beberapa pekan terakhir, sebagian besar di dan sekitar Seoul yang padat penduduk dan daerah sekitarnya.

Masih dari sumber yang sama, angka terbaru membuat penghitungan negara menjadi 17.002 dengan 309 kematian.

Di Seoul dan beberapa kota sekitarnya, pemerintah telah memberlakukan kembali aturan jarak sosial tingkat kedua, termasuk membatasi pertemuan besar, melarang pertemuan gereja secara langsung sambil menutup klub malam, bar karaoke, prasmanan, dan kafe siber.

Dalam media itu juga disebutkan bahwa pedoman yang sama akan diberlakukan di wilayah lain di seluruh negeri mulai Minggu. Namun, di beberapa daerah dengan infeksi yang lebih sedikit, pedoman ini lebih direkomendasikan daripada "wajib".

“Jika kita tidak menghentikan penyebaran (virus) pada tahap awal, ini akan berkembang sebagai gelombang skala besar. Bagi kami, tidak ada yang lebih penting daripada berfokus pada respons terhadap COVID-19,” Menteri Kesehatan, Park Neung Hoo mengatakan pada pengarahan pada hari Sabtu seperti terlansir The Japan Times.

Otoritas kesehatan telah mengkategorikan aturan jarak sosial dalam tiga tahap. Tahap 1 menjadi yang paling tidak intens dan tahap 3 yang paling sulit karena sekolah dan bisnis didesak untuk ditutup.

Lantas, bagaimana dengan Indonesia? 

Kita semua berharap penanganan COVID-19 dapat dilakukan semaksimal mungkin, yakni dari pemerintah dan semua kalangan. 


Friday, August 21, 2020

Ini Kejahatan: Cina Gunakan Perang Bio dengan Memanfaatkan Individu yang "Divaksinasi" Setelah Papua Nugini Tolak Membayar kembali "Pinjaman"


Jebakan utang Cina sudah menjerat leher beberapa negara. Bagi negara yang berhasil dijebak, mau tak mau harus tunduk kepadanya Cina. Bahkan, Turki tak berdaya sehingga diam-diam mengirimkan kembali orang-orang Uyghur ke Cina untuk mendapatkan hukuman kejam yang dibuat-buat.

Terkait utang, Papua Nugini (PNG) pun demikian. Ketika Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa baru-baru ini melakukan pemungutan suara pada resolusi yang mendukung undang-undang keamanan nasional Cina yang kejam, yang telah secara efektif menghancurkan kebebasan berbicara dan kebebasan berkumpul di Hong Kong, PNG  memilih "ya".

Meski demikian, kali ini PNG mulai berani. Ceritanya begini. Dilaporkan TFIPost, Jumat (21/8/2020) PNG telah memberikan Cina sikap dingin. Baru-baru ini, Papua Nugini menjadi contoh yang bagus tentang bagaimana menangani diplomasi perangkap utang Cina. Negara kepulauan kecil itu -- tempat perusahaan Cina yang terkenal Huawei membangun Pusat Data Nasional dengan pinjaman 53 juta dolar dari Bank Ekspor-Impor Cina -- menolak untuk membayar kembali pinjaman tersebut karena Cina menggunakan pusat data ini untuk memata-matai urusan Papua Nugini.

Timothy Masiu, yang menangani Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi di Papua Nugini menuduh Cina sengaja membangun pusat data yang salah. “Jika Anda membeli sesuatu dari toko dan tidak berhasil, Anda mengembalikannya dan mendapatkan uang Anda kembali,” kata Masiu kepada The Australian Financial Review, harian Bisnis utama Australia. 

Ia menambahkan, “Kami sedang berjuang untuk membayar kembali utang kami yang lain, mengapa kami harus membayar kembali pinjaman ini?” 

Setelah peristiwa itu, sebuah perusahaan milik negara Cina, Cina Metallurgical Group Corporation (MCC), yang mengendalikan tambang nikel utama di Papua Nugini mengatakan bahwa 48 staf yang kembali dari Cina awal bulan ini mungkin dinyatakan positif COVID-19 karena mereka telah divaksinasi. 

Padahal, belum ada vaksin Coronavirus yang ditemukan hingga saat ini. Oleh karena itu, Cina diyakini menggunakan pekerja dari perusahaan milik negara PNG sebagai tikus laboratorium dan mengujinya di tanah asing. 

Sehubungan dengan hal tersebut, masih dari sumber yang  sama, pada Kamis, Cina menghadapi beberapa pertanyaan sulit dari otoritas Papua New Guinea atas perkembangan yang mengejutkan tersebut. Dengan demikian, kontroversi vaksin tampaknya menambah perbedaan yang sedang berlangsung antara Beijing dan Port Moresby.

Dengan gampangnya anak perusahaan MMC NiCo Ramu menyatakan bahwa setiap hasil vaksin virus Corona yang positif adalah "reaksi normal dari vaksinasi dan bukan karena infeksi." Pernyataan itu selanjutnya berbunyi, "Dibutuhkan sekitar tujuh hari untuk menghasilkan antibodi di tubuh penerima vaksin setelah divaksinasi." Ia menambahkan, "Jika mereka perlu diuji lagi untuk COVID-19, disarankan untuk dilakukan setidaknya tujuh hari setelah tanggal vaksinasi."

Klaim keterlaluan yang dibuat oleh perusahaan milik negara Cina tersebut telah menjadi titik nyala api antara Cina dan PNG. Pihak  PNG, David Manning mengatakan kepada AFP bahwa dia menuntut jawaban dari Cina dan juga memblokir penerbangan Cina yang membawa 150 pekerja.

Manning, yang tampaknya jengkel dengan Cina atas perkembangan terbaru, berkata, "Saya menuntut penjelasan dari duta besar Cina tentang bagaimana ini bisa terjadi." Dia menambahkan, "Saya telah menulis kepada pemerintah Cina melalui duta besar Cina - untuk menjelaskan bagaimana 48 karyawan perusahaan negara ini divaksinasi."

Dirinya juga memperjelas bahwa Papua Nugini "saat ini tidak mengakui vaksin" untuk virus Cina dan tidak memiliki rencana untuk melakukannya kecuali vaksin tersebut disetujui oleh regulator kesehatan. Dia juga telah mengeluarkan keputusan yang melarang pengujian virus Corona, uji coba dan perawatan vaksin tanpa persetujuan di negara pulau itu.

Di Papua Nugini, ada kekhawatiran yang berkembang bahwa sebagian staf NiCo Ramu mungkin telah melewati prosedur karantina saat kembali dari Cina, atau bahwa vaksin diberikan secara ilegal di Papua Nugini atau bahwa warga Papua Nugini sedang menjalani pengujian vaksin.

Sementara itu, Duta Besar Cina untuk Papua Nugini bertindak seperti pejuang serigala lainnya dari Negara Komunis yang tak peduli dan tidak bertanggung jawab. 

Mengutip media tersebut, sentimen anti-Cina sedang meningkat di Papua Nugini karena diplomasi perangkap utang Cina dan kontroversi vaksin Cina terbaru mungkin benar-benar terbukti menjadi pukulan terakhir. 

Tampaknya Cina berencana untuk menjadikan negara itu sebagai arena bermain untuk menguji kemanjuran produk vaksin di bawah standar. Saat dunia mencoba berperang keluar dari Pandemi, Cina sedang mencoba membuat yang baru.


Thursday, August 20, 2020

Soal Peretasan Laman Tempo, Apa Tanggapan Komnas HAM?

 

Laman atau website Tempo (DOT) co mengalami peretasan oleh oknum tak bertanggung jawab. Ini tentu sebuah tragedi dalam alam demokrasi yang menjamin kebebasan pers dan kemanusiaan. 

Nah, menanggapi peristiwa berbahaya ini, apa kata Komnas HAM?

Dilaporkan Tempo, Jumat (21 Agustus 2020) Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai peretasan Tempo.co merupakan ancaman serius untuk kehidupan demokrasi dan hak asasi manusia.

"Ini bukan hanya menjadi persoalan Tempo Group semata. Tapi persoalan bersama bagi yang menginginkan Indonesia lebih demokratis dan menjunjung tinggi HAM," kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, melalui pesan teks pada Jumat, 21 Agustus 2020 seperti terlansir media itu.

Anam menambahkan bahwa sangat penting bagi kepolisian untuk membongkar peretasan ini dan melakukan penegakan hukum dengan maksimal. Sebab, tanpa penegakan hukum maksimal dan membongkar jaringan sampai ke akarnya akan menjadi momok bagi demokrasi dan HAM Indonesia.

Ia berharap insiden peretasan Tempo.co ini tidak akan dialami oleh media lainnya. "Semoga peristiwa yang dialami Tempo tidak dialami oleh media lainnya dan tidak terpengaruh oleh peristiwa ini," ucap Anam.

Mengutip media tersebut, lebih lanjut, Anam pun memberikan dukungan kepada Tempo untuk tetap menyajikan informasi secara akurat yang dibutuhkan publik. 


Ternyata Jackie Chan Benar-Benar Tidak Populer di Hong Kong


Setelah dunia kehilangan Bruce Lee, sosok Jacky Chan agaknya merupakan obat mujarab guna mengatasi kerinduan aksi laga di dunia hiburan.

Memang ada nama-nama besar lainnya dalam perfilman laga Hong Kong, tetapi Jacky menjadi primadona baru tahun 1980--1900-an. Aksi akrobatik yang ditampilkannya disertai unsur komedi menjadi keunikan tersendiri darinya.

Namanya tetap melambung meskipun sudah ada aktor-aktor laga yang lebih muda dan muncul setelahnya, seperti Jet Lee dan Donnie Yen. Namun, sebenarnya sosoknya sudah ditinggalkan banyak orang Hong Kong sendiri. 

Mengapa begitu?

Dalam laporannya, 19 Agustus 2020, VICE News menyebutkan dukungan suara Chan untuk Partai Komunis Cina yang berkuasa telah menyebabkan kontroversi di Hong Kong — dia bahkan direkrut untuk bergabung dengan badan penasehat politik partai.

Pada tahun 2009, Chan mempertanyakan gagasan pers bebas dan mengatakan bahwa kendali Tiongkok adalah hal yang positif.

“Saya tidak yakin apakah baik untuk memiliki kebebasan atau tidak,” katanya pada konferensi tahun 2009 . “Saya secara bertahap mulai merasa bahwa kami orang Cina perlu dikendalikan. Jika kami tidak dikendalikan, kami akan melakukan apa yang kami inginkan.”

Chan mengkritik protes pro-demokrasi Hong Kong yang diperbarui dalam wawancara TV pemerintah tahun 2019 yang disiarkan televisi , mengulangi sikapnya yang pro-Cina dan mengungkapkan harapan agar kota itu "kembali ke perdamaian".

"Peristiwa baru-baru ini di Hong Kong menyedihkan dan menyedihkan," kata Chan yang dikutip sumber tersebut 

Selain itu, baru-baru ini, Chan menyuarakan dukungannya terhadap undang-undang keamanan nasional kontroversial yang diberlakukan di Hong Kong oleh Cina. 

Chan menambahkan tanda tangannya ke pernyataan kelompok yang berbunyi: "Kami sepenuhnya memahami pentingnya menjaga keamanan nasional untuk Hong Kong dan mendukung keputusan Kongres Rakyat Nasional tentang hukum keamanan nasional Hong Kong."

Masih dari sumber yang sama, sebagai tanggapan, warganet Hong Kong dan Taiwan dengan cepat menjulukinya sebagai "Penjahat bermuka dua" dan "pengkhianat yang menyimpang".

“Alih-alih meningkatkan kesadaran dan menjaga keamanan dan nilai-nilai inti Hong Kong, Cheng Long mengandalkan status politiknya dengan Cina daratan,” kata Lo Kin-hei, Wakil Ketua Partai Demokrat Hong Kong, kepada VICE News.

“Dia mungkin sangat disukai dan dihormati sebagai aktor pada 1980-an dan 1990-an, tetapi banyak hal telah berubah. Ada banyak kebencian padanya di Hong Kong sekarang dan dia tidak lagi dalam posisi apa pun untuk mewakili kota kami dan rakyatnya secara akurat," imbuhnya.

Sementara itu, Chan juga menjadi subjek kampanye seni politik oleh seniman populer Tionghoa-Australia Badiucao.

“Saat Anda berdiri bersama pemerintah Cina, Anda berdiri dengan kekerasan, sensor, kamp konsentrasi, dan pembersihan etnis,” kata kartunis politik itu kepada VICE News.

Seniman itu juga menambahkan, “Jackie Chan adalah salah satu nama terbesar di Hong Kong. Dia memiliki tanggung jawab sosial untuk berbicara tentang apa yang terjadi di kota asalnya, tetapi sebaliknya, dia membela kekerasan yang didukung Beijing dan kebrutalan polisi. Cheng Long mungkin menjadi idola bagi banyak orang China tetapi dia menyalahgunakan ketenaran dan pengaruhnya dengan bersekutu dengan Partai Komunis untuk mengkhianati tidak hanya Hong Kong tetapi dirinya sendiri. Demokrasi membantu seniman dengan memberi kami kebebasan untuk berkarya. Jackie Chan adalah musuh demokrasi."

Mengutip media tersebut, tokoh selebritas Hong Kong, seperti bintang Chan dan Ip Man Donnie Yen, yang ditampilkan dalam reboot live-action Disney Mulan yang akan datang, diberi penghargaan atas kesetiaannya dalam mempromosikan China dan Partai Komunis. Tetapi sesama bintang veteran Hong Kong seperti aktor Chow Yun-fat dan penyanyi Cantopop Denise Ho, yang telah memberikan dukungan mereka di belakang gerakan pro-demokrasi Hong Kong, telah membayar harga dengan karir mereka.


Wednesday, August 19, 2020

Waduh! Pelatihan Kapal Perang PLA Huizhou yang Berbasis di HK Penuh dengan Kesalahan! Apa Maksudnya?


Dilaporkan Apple Daily, media sosial resmi Cina telah merilis sejumlah video pelatihan militer maritim di Laut Cina Selatan oleh "The Huizhou", kapal perang fregat berpemandu berbasis di Hong Kong dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), untuk menunjukkan kekuatannya dan bahkan menciptakan efek jera pada "musuh asing". 

Namun, Chang Ching, seorang peneliti di Chinese Strategic Society di Taiwan, memperhatikan bahwa PLA membuat banyak kesalahan dalam pelatihan Huizhou. Dia mempertanyakan bahwa PLA sengaja merilis klip itu "sebagai lelucon" untuk menipu musuh dengan sengaja.

Mereka mengklaim bahwa Huizhou telah melakukan pelatihan militer maritim multi-subjek di Laut Cina Selatan, termasuk lebih daripada sepuluh mata pelajaran seperti peluncuran bom jamming yang sebenarnya, penembakan meriam, penembakan senjata ringan, pelatihan pendaratan helikopter, dan pelatihan penyelamatan; mereka juga melakukan pengujian organisasi, komando, aplikasi taktis, dan koordinasi komandan di semua tingkat kemampuan tempur kapal perang untuk meningkatkan penggunaan senjata dan keterampilan operasional perwira dan tentara.

Masih dari sumber yang sama, Chang Ching mempertanyakan apakah PLA sengaja membuat film latihan militer Huizhou ketika militer AS mendekati pantai Cina. Apakah ini scam? Sengaja merekam film lelucon penuh kesalahan adalah menyesatkan militer AS agar meremehkan musuh?

Mengutip media itu, di Facebook, Chang Ching mengangkat delapan area kesalahan dalam latihan Huizhou:

1. Untuk meriam 30mm laras tunggal H / PJ-15, haruskah penembak mengenakan jaket pelampung saat menembak?

2. Setelah senjata jenis ini ditembakkan, rantai pelurunya dilepas dari belakang, jadi tidak boleh ada orang di belakang, biarkan saja berdiri di zona bahaya loop umpan balik.

3. Kotak peralatan atau kotak penyimpanan di sudut kanan depan posisi senjata tidak diikat, dan disembunyikan dengan tergesa-gesa.

4. Di bagian kiri belakang posisi senjata, harus ada silinder dan karton bahan di bawah kotak bendera sinyal.

5. Tiga orang di sebelah boks bendera dan boks peluncuran misil mengenakan helm komunikasi, topi berpuncak runcing, dan helm baja. Namun, penembak H / PJ-15 tidak memakai helm komunikasi, dan personel belakang, bagaimanapun, memakai topi berpuncak. Apa yang harus mereka pakai?

6. Penembak senjata ringan adalah operatornya. Dia menggulung lengan bajunya, dan tidak mengenakan jaket pelampung, yang melanggar prinsip dasar jaket pelampung bagi operator dek kapal.

7. Perisai gelombang samping di dek 01, di mana posisi senjata berada, akan diturunkan karena terhalangnya batas tembak saat menembak. Ini sangat masuk akal; Namun, saat kembali ke pelabuhan, ia belum dikembalikan ke posisi semula. Ini jelas kelalaian. Mengapa tidak menambahkan platform untuk meningkatkan posisi senjata? Ini mungkin merepotkan karena bobot keseimbangan atau interferensi elektromagnetik, dan pelindung gelombang harus diturunkan saat mempersiapkan pemotretan.

8. Saat helikopter lepas landas dan mendarat, personel melepas dan memasang blok roda serta memasang kait dan rantai harus segera masuk dan keluar dari ruang lingkup rotor, dan harus menarik diri segera setelah menyelesaikan operasi. Pada saat yang sama, perlengkapan dan helm asisten geladak tampaknya tidak lengkap.


Sumber foto: Apple Daily



Tuesday, August 18, 2020

Urbina: Bagaimana Armada Penangkapan Ikan Cina yang Berkembang Menguras Laut Dunia?


Wilayah Asia Timur memang terkenal dengan menu-menu laut yang menggoda lidah. Cina salah satunya. Tapi, pernahkah terpikir di benak Anda jika Cina menguras laut dunia?

Di bawah ini disajikan sebuah artikel yang ditulis Ian Urbina dan sebelumnya dimuat Yale Environment 360, Senin (17/8/2020). Artikel ini dibuat atas kerja sama antara The Outlaw Ocean Project dan Yale Environment 360.


Bagaimana Armada Penangkapan Ikan Cina yang Berkembang Menguras Laut Dunia


Setelah melelahkan daerah dekat rumah, armada penangkapan ikan China yang besar telah pindah ke perairan negara lain, menghabiskan stok ikan. Lebih dari sekadar makanan laut dipertaruhkan, karena China ingin menegaskan dirinya di laut dan melanjutkan ambisi geo-politiknya, dari Asia Timur hingga Amerika Latin.


OLEH IAN URBINA

17 AGUSTUS 2020


Selama bertahun-tahun, tidak ada yang tahu mengapa lusinan "perahu hantu" kayu yang sudah babak belur -- sering kali bersama dengan mayat nelayan Korea Utara yang tubuhnya kelaparan hingga tinggal kerangka -- secara rutin terdampar di pantai di sepanjang pantai Jepang.

Investigasi baru-baru ini yang saya lakukan untuk NBC News, berdasarkan data satelit baru, telah mengungkapkan, bagaimana pun, apa yang sekarang dikatakan peneliti kelautan adalah penjelasan yang paling mungkin: Cina mengirim armada kapal industri yang sebelumnya tidak terlihat untuk menangkap ikan secara ilegal di perairan Korea Utara, memaksa keluar kapal Korea Utara yang lebih kecil dan menyebabkan penurunan stok cumi-cumi yang pernah melimpah lebih daripada 70 persen. Para nelayan Korea Utara yang terdampar di Jepang tampaknya berkelana terlalu jauh dari pantai untuk mencari cumi-cumi dengan sia-sia dan tewas.

Kapal-kapal Cina -- lebih daripada 700 di antaranya tahun lalu -- tampaknya melanggar sanksi PBB yang melarang penangkapan ikan asing di perairan Korea Utara. Sanksi, yang diberlakukan pada 2017 sebagai tanggapan atas uji coba nuklir negara itu, ditujukan untuk menghukum Korea Utara dengan tidak mengizinkannya menjual hak penangkapan ikan di perairannya dengan imbalan mata uang asing yang berharga.

Pengungkapan baru ini memberikan cahaya baru pada kurangnya tata kelola lautan dunia yang mengerikan dan menimbulkan pertanyaan pelik tentang konsekuensi dari peran Cina yang terus berkembang di laut dan bagaimana hal itu terhubung dengan aspirasi geopolitik negara.

Sebagian besar kapal Cina sangat besar sehingga mereka mengumpulkan ikan sebanyak mungkin dalam seminggu daripada yang ditangkap kapal lokal dalam setahun.

Perkiraan ukuran total armada penangkapan ikan global Cina sangat bervariasi. Menurut beberapa perhitungan, Cina memiliki 200.000 hingga 800.000 kapal penangkap ikan, terhitung hampir setengah dari aktivitas penangkapan ikan dunia. Pemerintah Cina mengatakan armada penangkap ikan di perairan jauh, atau kapal yang melakukan perjalanan jauh dari pantai Cina, berjumlah sekitar 2.600, tetapi penelitian lain, seperti studi oleh Overseas Development Institute (ODI ), menyebutkan jumlah ini mendekati 17.000, dengan banyak dari kapal ini tidak terlihat seperti yang ditemukan data satelit di perairan Korea Utara. Sebagai perbandingan, armada penangkap ikan jauh di Amerika Serikat memiliki kurang dari 300 kapal.

Cina bukan hanya pengekspor makanan laut terbesar di dunia, populasi negara itu juga menyumbang lebih daripada sepertiga dari semua konsumsi ikan di seluruh dunia. Setelah menguras laut di dekat rumah (negara Cina), armada penangkap ikan Cina telah berlayar lebih jauh dalam beberapa tahun terakhir untuk mengeksploitasi perairan negara lain, termasuk di Afrika Barat dan Amerika Latin, di mana penegakan cenderung lebih lemah karena pemerintah daerah kekurangan sumber daya atau kecenderungan untuk mengawasi perairan mereka. Sebagian besar kapal perairan jauh Cina sangat besar sehingga mereka mengumpulkan ikan sebanyak mungkin dalam satu minggu seperti yang mungkin ditangkap kapal lokal dari Senegal atau Meksiko dalam setahun.

Banyak kapal Cina yang menyisir perairan Amerika Latin mengincar ikan pakan ternak, yang digiling menjadi tepung ikan, suplemen pelet yang kaya protein yang diumpankan ke ikan budidaya. Armada Cina juga berfokus pada udang dan ikan totoaba yang kini terancam punah, yang sangat dihargai di Asia karena diduga memiliki khasiat obat pada kandung kemih mereka, yang masing-masing dapat dijual dengan harga antara $ 1.400 dan $ 4.000.

Tidak ada tempat di laut di mana Cina lebih dominan daripada penangkapan cumi-cumi karena armada negara itu menyumbang 50 hingga 70 persen dari cumi-cumi yang ditangkap di perairan internasional, yang secara efektif mengendalikan pasokan global makanan laut populer. Sedikitnya setengah dari cumi-cumi yang didaratkan oleh nelayan Cina yang ditarik dari laut lepas diekspor ke Eropa, Asia Utara, dan Amerika Serikat.

Untuk menangkap cumi-cumi, orang Cina biasanya menggunakan jaring pukat yang direntangkan di antara dua kapal, sebuah praktik yang dikritik secara luas oleh para konservasionis karena mengakibatkan banyak ikan secara tidak sengaja dan terbunuh secara sia-sia. Kritikus juga menuduh Cina menyimpan cumi-cumi berkualitas tinggi untuk konsumsi domestik dan mengekspor produk berkualitas rendah dengan harga lebih tinggi. Selain itu, para kritikus mengatakan, Cina membanjiri kapal dari negara lain di tempat berkembang biak cumi-cumi utama dan berada dalam posisi untuk mempengaruhi negosiasi internasional tentang konservasi dan distribusi sumber daya cumi-cumi global untuk kepentingannya sendiri.

Armada penangkapan ikan global Cina tidak tumbuh menjadi raksasa modern sendiri. Pemerintah telah dengan kuat mensubsidi industri, menghabiskan miliaran yuan setiap tahun. Kapal Cina dapat melakukan perjalanan sejauh ini sebagian karena peningkatan sepuluh kali lipat dalam subsidi bahan bakar diesel antara tahun 2006 dan 2011 (Beijing berhenti merilis statistik setelah 2011, menurut sebuah studi Greenpeace).

Selama lebih daripada satu dekade, pemerintah Cina telah membantu membayar untuk membangun kapal pukat baja yang lebih besar dan lebih canggih, bahkan mengirim kapal medis ke tempat penangkapan ikan agar armada tersebut dapat tinggal di laut lebih lama. Pemerintah Cina mendukung armada cumi-cumi khususnya dengan memberikan ramalan informasional di mana menemukan stok cumi-cumi yang paling menguntungkan, menggunakan data yang dikumpulkan dari satelit dan kapal penelitian.

Tim pelapor kami terpaksa memutar arah untuk menghindari tabrakan ketika sebuah kapal Cina tiba-tiba berbelok ke arah kapal kami.

Dengan sendirinya, penangkapan cumi-cumi di air jauh adalah bisnis yang merugi, menurut penelitian oleh Enric Sala, pendiri dan pemimpin proyek Laut Murni National Geographic Society. Harga jual cumi-cumi biasanya tidak cukup untuk menutupi biaya bahan bakar yang dibutuhkan untuk menangkap ikan, kata Sala.

Namun, Cina bukanlah pelanggar terburuk dalam hal subsidi, yang menurut para konservasionis, bersama dengan kelebihan kapasitas kapal penangkap ikan dan penangkapan ikan ilegal, adalah alasan utama lautan dengan cepat kehabisan ikan. Negara yang memberikan subsidi terbesar bagi armada penangkapan ikan di laut lepasnya adalah Jepang (20 persen dari subsidi global) dan Spanyol (14 persen), disusul Cina, Korea Selatan, dan AS, menurut riset Sala.

Baru-baru ini, pemerintah Cina telah berhenti menyerukan perluasan armada penangkapan ikan di perairan jauh dan merilis rencana lima tahun pada tahun 2017 yang membatasi jumlah total kapal penangkap ikan lepas pantai menjadi di bawah 3.000 pada tahun 2021. Daniel Pauly, seorang ahli biologi kelautan dan penyelidik utama untuk The Sea Around Us Project di The University of British Columbia, mengatakan dia yakin bahwa pemerintah Cina serius ingin membatasi armada perairan jauhnya. “Apakah mereka dapat memberlakukan pembatasan yang direncanakan pada armada mereka adalah pertanyaan lain,” tambahnya.

Namun, upaya lain untuk mengendalikan armada penangkapan ikan Cina berjalan lambat. Menerapkan reformasi dan mengawasi mereka sulit sebagian karena undang-undang lemah, sebagian besar tenaga kerja di kapal buta huruf, banyak kapal tidak memiliki izin atau tidak memiliki nama unik atau nomor identifikasi yang diperlukan untuk pelacakan, dan lembaga penelitian perikanan negara tersebut sering menolak untuk membakukan atau berbagi informasi dalam negeri atau luar negeri.

Akan tetapi, lebih daripada sekadar makanan laut yang dipertaruhkan dalam ukuran dan ambisi armada penangkapan ikan Cina saat ini. Dengan latar belakang aspirasi geopolitik Cina yang lebih besar, nelayan komersial negara itu sering berfungsi sebagai personel paramiliter de-facto yang aktivitasnya dapat dibingkai oleh pemerintah Cina sebagai tindakan pribadi. Di bawah kedok sipil, armada yang seolah-olah swasta ini membantu menegaskan dominasi teritorial, terutama mendorong kembali nelayan atau pemerintah yang menentang klaim kedaulatan China yang mencakup hampir seluruh Laut Cina Selatan.

“Apa yang Cina lakukan adalah meletakkan kedua tangan di belakang punggungnya dan menggunakan perut besarnya untuk mendorong Anda keluar, untuk menantang Anda memukul lebih dulu,” kata Huang Jing, mantan direktur Pusat Asia dan Globalisasi di Sekolah Lee Kuan Yew, Kebijakan Publik di Singapura.

Kapal penangkap ikan Cina terkenal agresif dan sering dibayangi, bahkan di laut lepas atau di perairan nasional negara lain, oleh kapal Penjaga Pantai Cina yang bersenjata. Saat melapor di laut, fotografer saya dan saya merekam 10 kapal cumi-cumi ilegal Cina yang menyeberang ke perairan Korea Utara. Tim pelapor kami terpaksa mengalihkan jalurnya untuk menghindari tabrakan berbahaya setelah salah satu kapten nelayan Cina tiba-tiba berbelok ke arah perahu tim, datang dalam jarak 10 meter, kemungkinan berniat untuk menepis kapal.

Dari perairan Korea Utara hingga Meksiko, serangan oleh kapal penangkap ikan Cina menjadi lebih sering dan agresif. Cina juga telah berupaya memperluas jangkauan maritimnya melalui cara-cara yang lebih tradisional. Pemerintah, misalnya, telah memperluas kekuatan angkatan lautnya lebih cepat daripada negara lain, dengan setidaknya tiga armada kapal angkatan laut diyakini sedang dibangun, sementara juga mengirimkan setidaknya selusin kapal penelitian canggih yang mencari mineral, minyak, dan lainnya. sumber daya alam.

Tapi keberadaan blue-water yang lebih agresif dan tersebar di mana-mana secara global adalah armada penangkapan ikan Cina. Kapal-kapal ini secara rutin dilemparkan oleh analis militer Barat sebagai pelopor "milisi sipil" yang berfungsi sebagai "kekuatan tidak seragam, tidak profesional tanpa pelatihan yang tepat dan di luar kerangka hukum maritim internasional, aturan keterlibatan militer, atau mekanisme multilateral yang dibentuk. untuk mencegah insiden tidak aman di laut, ”seperti yang ditulis Greg Poling baru-baru ini di Foreign Policy.

Tidak ada armada penangkapan ikan Cina yang lebih banyak di mana-mana selain di Laut Cina Selatan, yang merupakan salah satu wilayah yang paling diperebutkan di dunia, dengan klaim historis, teritorial, dan bahkan moral yang bersaing dari Cina, Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, Taiwan, dan Indonesia. Selain hak menangkap ikan, kepentingan di perairan ini berasal dari kebanggaan nasional yang kusut, simpanan minyak dan gas bawah laut yang menguntungkan, dan keinginan politik untuk menguasai wilayah di mana sepertiga dari perdagangan maritim dunia mengalir.

Di Laut Cina Selatan, Pulau-Pulau Spratly telah menarik banyak perhatian karena pemerintah Cina telah membangun pulau-pulau buatan di atas terumbu karang dan beting di perairan ini, melakukan militerisasi dengan jalur pesawat, pelabuhan, dan fasilitas radar. Kapal penangkap ikan Cina mendukung upaya dengan mengerumuni zona tersebut, mengerumuni dan mengintimidasi calon pesaing, seperti yang mereka lakukan pada tahun 2018, tiba-tiba mengirimkan lebih daripada 90 kapal penangkap ikan untuk menjatuhkan jangkar dalam jarak beberapa mil dari Pulau Thitu yang dikuasai Filipina segera setelah pemerintah Filipina memulai peningkatan sederhana. di infrastruktur pulau.

Dalam membenarkan haknya atas wilayah tersebut, Beijing biasanya membuat apa yang disebut argumen "sembilan garis putus-putus", yang bergantung pada peta daerah penangkapan ikan bersejarah yang menampilkan garis yang terbuat dari sembilan garis yang mencakup sebagian besar Laut Cina Selatan sebagai milik Cina. Sebagian karena Cina mengabaikan sebagian besar kritik, dan sebagian karena Cina secara ekonomi dan sebaliknya dominan di panggung global, ada kecenderungan di media Barat untuk menyalahkan Cina atas banyak tindakan yang sama yang telah dilakukan oleh AS dan Eropa -- di masa lalu atau sekarang. Dan sementara mendefinisikan apa yang benar atau adil di Laut Cina Selatan mungkin tidak lebih mudah daripada yang telah terbukti di tempat-tempat seperti Timur Tengah, sebagian besar sarjana hukum dan sejarawan mengatakan argumen sembilan garis putus tidak memiliki dasar di bawah hukum internasional.

Bentrokan atas tempat penangkapan ikan yang melibatkan orang Cina tidak terbatas di Laut Cina Selatan. Jepang dan Cina berselisih tentang Kepulauan Senkaku, yang dalam bahasa Cina dikenal sebagai Pulau Diaoyu atau pulau "pemancingan". Di tempat lain, kapal Penjaga Pantai Argentina melepaskan tembakan peringatan untuk menghentikan pelarian kapal Cina ke perairan internasional pada Maret 2016. Ketika kapal Cina, Lu Yan Yuan Yu, merespons dengan mencoba menabrak kapal Argentina, kapal Penjaga Pantai terbalik. Beberapa awak Cara melarikan diri dengan berenang ke kapal Cina lainnya, sementara yang lain diselamatkan oleh Penjaga Pantai.

Dari perairan Korea Utara hingga Meksiko hingga Indonesia, serbuan kapal penangkap ikan Cina menjadi lebih sering dan agresif. Tidak diperlukan imajinasi yang hebat untuk membayangkan bagaimana bentrokan yang tampaknya sipil dapat dengan cepat meningkat menjadi konflik militer yang lebih besar. Konfrontasi semacam itu juga menimbulkan kekhawatiran kemanusiaan tentang nelayan yang menjadi korban kerusakan, dan pertanyaan lingkungan tentang kebijakan pemerintah yang mempercepat penipisan laut. Namun di atas semua itu, jangkauan dan dampak dari ambisi laut Cina menyoroti kembali bahwa harga ikan sebenarnya jarang muncul di menu.

-----------

Ian Urbina (lahir 29 Maret 1972) adalah reporter investigasi yang paling sering menulis untuk The New York Times, tetapi juga penulis kontributor untuk The Atlantic, dan National Geographic. Urbina adalah penulis buku terlaris The New York Times "The Outlaw Ocean" (2019), berdasarkan lebih daripada lima tahun pelaporan, sebagian besar di lepas pantai, mengeksplorasi pelanggaran hukum di laut lepas. Sebagai jurnalis, penyelidikannya biasanya berfokus pada keselamatan pekerja dan lingkungan, dan dia telah menerima Pulitzer, seorang Polk, dan dinominasikan untuk Emmy.


Monday, August 17, 2020

Apa Saja yang Dibicarakan Presiden Recep Tayyip Erdoğan dengan Mitranya dari Rusia, Vladimir Putin?

 

Dalam pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia yang dikutip Kantor Berita Ria melalui Daily Sabah, sebuah kendaraan militer Turki terkena ledakan pada hari Senin selama patroli bersama Rusia-Turki di wilayah Idlib Suriah.

Dikatakan tidak ada tentara Rusia yang terluka dalam insiden itu, kata pernyataan tersebut

Sementara itu, Pejabat Keamanan Turki kemudian mengatakan telah terjadi serangan yang menyebabkan kerusakan material tetapi tidak ada korban jiwa. Tidak ada informasi lebih lanjut yang segera tersedia.

Setelah serangan itu, Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengadakan panggilan telepon dengan mitranya dari Rusia Vladimir Putin. 

Nah, lalu apa sajakah yang menjadi bahan pembicaraan keduanya?

Masih dari sumber yang sama, selain Suriah, Libya dan ketegangan di Mediterania Timur, kedua pemimpin juga membahas pariwisata, energi, kerja sama ekonomi, dan perang melawan COVID-19.

Pekan lalu, Rusia mengatakan patroli militer bersama di Idlib, yang dilakukan di sepanjang jalan raya M4 yang menghubungkan timur dan barat Suriah, telah ditangguhkan karena meningkatnya serangan militan di daerah tersebut.

Sebelumnya, Turki dan Rusia, yang mendukung pihak yang berlawanan dalam perang Suriah, sepakat pada 5 Maret untuk menghentikan aktivitas militer di wilayah barat laut Idlib setelah eskalasi kekerasan membuat hampir satu juta orang mengungsi dan membuat kedua belah pihak hampir berkonfrontasi. 

Sebagai bagian dari perjanjian, pasukan Turki dan Rusia akan melakukan patroli bersama di sepanjang jalan raya M4 yang menghubungkan timur dan barat Suriah dan membangun koridor keamanan di kedua sisinya.

Patroli pertama berlangsung pada 15 Maret lalu.


Sunday, August 16, 2020

Sepuluh Wanita Ditunjuk Menduduki Posisi Kepemimpinan dalam Kepresidenan Dua Masjid, Apa Tujuannya?

 

Kepresidenan umum urusan duamasjid suci, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah memutuskan untuk menunjuk 10 wanita untuk posisi kepemimpinan senior dalam Presidensi Dua Masjid Suci.

Demikian yang ditulis Saudi Gazette dalam laporannya. Hal itu dikatakan untuk "memberdayakan wanita Saudi dengan kualifikasi tinggi dan kemampuan profesional." 

Selain itu, kepresidenan mengatakan bahwa pengangkatan pemimpin wanita tersebut diarahkan oleh Presiden Umum Urusan Dua Masjid Suci, Dr. Abdulrahman Al-Sudais, "dalam upaya untuk meningkatkan standar kerja di Kepresidenan, mengingat pengangkatan seorang nasional yang berkualitas kader sebagai investasi."

Hal ini menunjukkan bahwa penunjukan dilakukan di semua spesialisasi dan bidang, baik dalam bidang bimbingan, penasehat, pengembangan, administrasi, linguistik (bahasa), teknis, teknik, administrasi, pengawasan atau layanan, dan di bidang perpustakaan dan penelitian ilmiah, serta layanan terkait, diantara yang lain.

Itu juga termasuk departemen Kompleks RajaA Abdulazizuntuk Kiswa dari Ka'bah Suci, Galeri Arsitektur Dua Masjid Suci, Perpustakaan Masjid Suci, dan lain-lain.

Mengutip media itu, sebelumnya, Presiden Jenderal Urusan Dua Masjid Suci Dr. Abdulrahman Al-Sudais telah mengeluarkan arahan untuk pembentukan sejumlah lembaga dan wakil lembaga perempuan serta restrukturisasi sejumlah administrasi publik yang terkait dengan urusan perempuan di kepresidenan dan badann urusan Masjid Nabawi untuk memanfaatkan energi dan meningkatkan standar layanan.


Saturday, August 15, 2020

Tuduhan Trump terhadap WeChat Terbukti Benar!

 

Sebagaimana yang diberitakan banyak media Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan perintah melarang dua aplikasi asal China, yakni TikTok dan WeChat. 

Tak tanggung-tanggung, Trump menyebut WeChat adalah ancaman bagi keamanan nasional AS. Ia menuduhnya mengumpulkan sangat banyak data pengguna sehingga mengancam informasi pribadi dan Kepemilikan warganya. 

Dan, ternyata yang dikatakan Trump benar adanya. Seperti terlansir Taiwan News, sebuah foto muncul yang menunjukkan eksekutif "puncak" perusahaan induk WeChat, Tencent, berpose dengan anggota partai dan bendera komunis di dalam markas perusahaan induk itu di Beijing. Ini menunjukkan hubungan dekat antara perusahaan dan Partai Komunis China (PKC) sangat jelas.

Adalah aktivis hak asasi manusia, Jennifer Zeng, pada 8 Agustus memposting di Twitter foto acara PKC yang diadakan di dalam kantor pusat perusahaan Tencent di Distrik Haidian Beijing, menunjukkan karyawan dan anggota PKC memegang spanduk komunis. Foto tersebut berasal dari laporan acara PKC yang diadakan di kantor pusat pada tahun 2016.

Bertajuk "Memasuki Tencent untuk Memperoleh Kebijaksanaan dari Gedung Partai," acara tersebut dihadiri oleh 50 mahasiswa, akademisi, dan anggota PKC. Tanpa menyebutkan nama mereka, artikel tersebut menyatakan bahwa anggota PKC yang bertanggung jawab atas urusan partai untuk kantor Tencent di Beijing menjelaskan operasi partai di dalam raksasa teknologi itu kepada para tamu.

Masih dari sumber yang sama, semua perusahaan China, publik atau swasta, diharuskan memiliki anggota PKC sebagai staf untuk menyampaikan keputusan resmi partai. Selain itu, banyak perusahaan memiliki komite CCP (PKC) internal yang merupakan bagian dari struktur tata kelola.

Menurut laporan tersebut, ketika cabang partai Tencent ditingkatkan menjadi komite partai pada tahun 2011, total ada 5.593 anggota partai di dalam perusahaan. Laporan tersebut kemudian menyatakan bahwa Tencent meningkatkan dan menyesuaikan struktur organisasi partai untuk mengikuti perkembangan bisnis perusahaan dan reformasi struktur organisasi.

Media itu juga menyebutkan bahwa dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada tahun 2017, PKC mengenali 11 anggota "cabang partai yang luar biasa" di dalam Tencent. Laporan tersebut menunjukkan bahwa 11 anggota cabang PKC semuanya adalah eksekutif perusahaan atau kepala departemen bisnis utama.

Menurut laporan tersebut, Tencent tahun itu memiliki 7.915 karyawan yang merupakan anggota PKC. Komite perusahaan dibagi menjadi 12 cabang partai umum dan 116 cabang lokal, yang berlokasi di Shenzhen, Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Chengdu.

Artikel tersebut kemudian menyebutkan 23 persen karyawan perusahaan Tencent adalah anggota PKC. Di antara "pemimpin partai yang baru berkembang" lebih dari 80 persen adalah pemimpin tim dan personel teknis kunci.


Friday, August 14, 2020

Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Adalah Bagian Sejarah, Kita Perlu Melihat ke Belakang, Bukan Terus-menerus ke Depan

 

Pernahkah pengendara mobil atau sepeda motor terus-menerus melihat ke depan? Agaknya itu mustahil. Mengapa? Jika demikian, untuk apa  dibuat kaca spion? Bayangkan jika Anda hendak menyeberang jalan langsung menginjak pedal gas, kemungkinan besar akan terjadi lakalantas. 

Nah, mobil dan sepeda motor merupakan produk modern. Para insinyur paham dan begitu memperhatikan bagian belakang untuk dapat melangkah ke depan. Ini artinya, bukan hanya orang-orang kuno yang melihat ke belakang, tetapi orang modern pun melakukannya. Jadi, omong kosong besar jika orang hanya melihat bagian depan dan melupakan arah sebaliknya. 

Begitu pula dengan kehidupan secara keseluruhan. Orang-orang cerdas, pastilah paham bahwa sejarah sangatlah penting. Setidaknya agar jangan sampai melakukan kegagalan seperti pada masa sebelumnya. Dengan kata lain, jangan jatuh ke lubang yang sama dua kali. Sejarah dijadikan hikmah atau pelajaran sebagai modal melangkah maju.

Detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia sebenarnya adalah bagian dari sejarah bangsa ini. Itu peristiwa paling penting sebagai titik awal merajut sebuah bangsa yang merdeka, baik jiwa, maupun raga.

Ya, tidak sekadar raga yang terbebas dari luka-luka penjajahan, tetapi juga jiwa yang berdaulat dari penindasan dan pengekangan kaum penjajah. Inilah poin utama kemerdekaan Indonesia. Bangsa kita harus benar-benar merdeka jiwa dan raga. Dan, tentunya kemerdekaan juga diisi dengan keduanya.

Dalam hal ini kita juga harus ingat bagian dari lagu Indonesia Raya, yakni "Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya." Lagu itu dinyanyikan saat upacara bendera. Bahkan, belakangan malah dinyanyikan di awal setiap kegiatan semisal musyawarah nasional dan sejenisnya. 

Lantas, apakah dari awal kemerdekaan hingga di era kekinian penggalan lagu tersebut sudah menjadi kenyataan? 

Karena kemerdekaan diisi dengan jiwa dan raga, maka sejak awal ada pikiran-pikiran mendasar yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa sebagaimana tertuang dalam Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945. 

Berangkat dari jiwa keindonesiaan itulah, kemerdekaan dapat diisi dengan benar. Akan tetapi, pada kenyataannya rakyat dan elit negara tidak sepenuhnya sejalan. Dalam perjalanan sejarah bangsa ini, terjadi beberapa kali pemberontakan seperti peristiwa pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) yang menelan korban jiwa. 

Kemudian pada era kekinian, banyak orang meneriakkan jargon, “Aku Indonesia”, “Aku Pancasila”. Namun, disayangkan sebagian yang meneriakkan jargon-jargon itu malah melakukan korupsi yang sangat merugikan negara Indonesia tercinta ini.

Selain itu, bedasarkan pemikiran dasar di atas, Pemerintah Indonesia wajib melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Perhatikan begitu banyak perusahaan asing yang mengeruk kekayaan kita. Emas di Papua mereka angkut. Minyak mentah mereka sedot. Padahal sumber daya alam seperti itu menjadi modal besar untuk dapat mewujudkan kewajiban tersebut. 

Ditambah lagi belakangan ini begitu banyak tenaga kerja asing dari Cina daratan (bukan dari Hong Kong yang menjadi tempat BMI bekerja). Sementara pengangguran dari dalam negeri terus meningkat. Seandainya saja warga negara Indonesia yang bekerja dan bukan TKA Cina, maka kesejahteraan umum pun sedikit banyak dapat terwujud. 

Lalu, mengenai dunia pendidikan sebagai langkah mencerdaskan kehidupan bangsa. Masih banyak rakyat Indonesia yang gagal mengenyam bangku sekolah karena keterbatasan biaya. Sekolah di Indonesia masih mahal bagi mereka. Yang sekolah pun belum tentu mendapatkan pekerjaan layak.

Lihat saja, rakyat Indonesia yang sudah sekolah selama belasan tahun (enam tahun di SD, tiga tahun di SMP/sembilan tahun di pendidikan dasar, dan tiga tahun di SMA/sederajat) apakah semua mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar di ruangan ber-AC? Seharusnya dengan lamanya sekolah seperti itu, dengan biaya yang tidak sedikit, rakyat Indonesia sudah kaya raya dan hidup makmur. 

Ada pepatah "Yang enak ya yang di atas." tampaknya belum bisa digeser menjadi "Semua orang Indonesia hidup enak dalam kemakmuran yang berkeadilan sosial."

Memperhatikan kondisi keindonesiaan yang demikian, idealnya jadikan sejarah detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai pelajaran bagi warga dan elite negara untuk dapat mencapai cita-cita bangsa. Yakni cita-cita yang tertuang dalam Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945. Maju Indonesia, maju seluruh tumpah darah bangsa! Merdeka!