Wednesday, July 31, 2019

Demi Amati Kondisi Muslim Uighur, Turki Berencana Kirimkan Delegasi ke Xinjiang


Turki memang terkenal sebagai negara yang memiliki empati luar biasa terhadap sesama muslim sedunia. Termasuk muslim Uighur.

Seperti kita ketahui bersama bahwa muslim Uighur sudah lama mengeluhkan pemerintah Republik Rakyat China (RRC) yang melakukan diskriminasi budaya, agama dan ekonomi terhadap mereka.

Bahkan, September tahun lalu, Human Rights Watch juga menyalahkan pemerintah Cina atas “kampanye sistematis pelanggaran hak asasi manusia” terhadap Muslim Uighur di barat laut Xinjiang.

Bisa dikatakan bahwa sebenarnya RRC sudah dan sedang menghadapi protes dari para aktivis, ulama, pemerintah asing dan pakar hak asasi manusia atas penahanan massal dan pengawasan ketat terhadap minoritas Muslim Uighur di Xinjiang secara kejam oleh negeri tirai bambu itu.

Turki sendiri sebelum ini telah meminta Cina untuk menghormati hak-hak dasar setiap Muslim Uighur dan menutup kamp konsentrasi tersebut.

Dan, dikutip dari Arrahmah, Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuşoğlu pada Selasa (30/7/2019) mengatakan bahwa Turki akan mengirim delegasi ke Daerah Otonomi Uighur Xinjiang Cina untuk mengamati situasi warga Uighur yang tinggal di kawasan itu.

Pada intinya, Turki menginginkan para muslim Uighur hidup dalam damai.

Prihatin, China Perintahkan Restoran dan Kedai Hapus Logo Halal


Bagi setiap muslim di mana saja berada, kehalalan merupakan hal  utama dalam hidup. Salah satunya halal dalam bidang kuliner, terutama di tempat mayoritas nonmuslim.

Dan, khusus yang terakhir tadi logo bertuliskan kata halal sangat dibutuhkan. Sebab, dengan adanya logo seperti itu, para muslim akan mudah menuju restoran atau kedai yang menyajikan menu-menu halal sesuai Islam.

Akan tetapi, yang terjadi di Republik Rakyat China adalah sebaliknya. Betapa tidak?

Dikutip dari Detikcom, Rabu (31/7/2019),  Otoritas Beijing, ibu kota China dilaporkan telah memerintahkan restoran-restoran dan kedai makanan halal untuk menghapus logo halal dalam bahasa Arab dan simbol-simbol yang terkait dengan Islam. Ini sungguh kemunduran dalam kehidupan dan kerukunan beragama.

Delapan Negara Ini Buka Program Studi Bahasa Indonesia Lho, Yuk Cari Tahu!


Bahasa Indonesia kian bersinar. Semakin banyak penutur dan peminatnya. Bukan hanya di negeri sendiri, tetapi juga juga nun jauh di sana.

Sehubungan dengan hal menggembirakan tersebut, tepat sekali kiranya pada bagian keempat UU Nomor 24 Tahun 2009 dan juga pada bab 7 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014 diamanatkan tentang peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.

Amanat itu sendiri bertujuan untuk menunjukkan jati diri bangsa Indonesia dan meningkatkan daya saing bangsa.

Dikutip dari Antara, Rabu (31-7-2019), Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua-- Suharyanto--mengatakan bahwa saat ini bahasa Indonesia itu setidaknya sudah diajarkan di 45 negara dan diajarkan kurang lebih 250 lembaga yang ada di 45 negara tersebut.

Dan yang lebih menggembirakan lagi, katanya, bahasa Indonesia sudah dibuka menjadi program studi di delapan negara. Ia menjalaskan yang delapan negara ini memang secara khusus mempelajari mengenai bagaimana seluk beluk kaidah-kaidah yang ada di dalam bahasa Indonesia dan sastranya.

Lalu, negara mana sajakah itu?

Kedelapan negara yang membuka program studi bahasa Indonesia, yaitu negara Kanada, Jepang, Australia, Korea Selatan, Ukraina, Suriname, Hawai, dan Vietnam.

Memperihatinkan, Onggokan "Bangkai" Bus TransJakarta Menjadi Target Pencurian


Bus-bus besar yang merupakan bagian dari 14 paket proyek pengadaan bus TransJakarta pada tahun 2013, kini telah teronggok tak terpakai.

Sebuah lahan kosong, di Jalan Nusantara II, Dramaga, Bogor, Jawa Barat menjadi saksi bisu atas keberadaan bangkai ratusan bus tersebut. Ya, jika ditotal, jumlahnya sekitar 300 unit.

Nah, yang memperihatinkan lagi, bus-bus itu telah menjadi target pencurian. Maka, tak mengherankan sejumlah suku cadang bus raib digondol pencuri.

Itulah sebabnya,, kondisinya sangat mengenaskan. Dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (31/7/2019), sudut-sudut bus banyak yang berkarat, usang, dan rusak. Kaca di beberapa bagian banyak yang sudah pecah. Pun demikian dengan bodi bus, tak sedikit komponennya yang sudah tak ada,  seperti kabel, bagian bodi bus, dan lain-lain.

Monday, July 29, 2019

Dicurigai Sebabkan Polusi Udara, Kendaraan Berat Harus Dipastikan Penuhi Standar Emisi


Akhir-akhir ini viral hasil pemantauan udara DKI Jakarta. Dikatakan bahwa udara di Ibukota Negara Indonesia itu tidak sehat.

Menurut Gubernur Anies Baswedan, yang pertama dikurangi adalah polusi dari kendaraan bermotor. Pemprov DKI Jakarta sendiri mengadakan pemanatauan dengan hasil polusi sangat tinggi terjadi pada pagi hari di daerah selatan.

Terkait hal itu, Anies mengatakan, seperti terlansir Detikcom, Senin (29/7/2019), "Padahal daerah selatan bukan daerah paling padat ya, tapi justru tinggi. Karena itu, kita mau lihat. Nanti kita pastikan kendaraan-kendaraan berat yang memasuki wilayah JORR itu mereka penuhi standar emisi sehingga nggak timbulkan masalah."

Dan, Gubernur DKI Jakarta itu ingin  standar emisi ini, bisa dipastikan sesegera mungkin.

Ketika Sistem Zonasi Lebih Diutamakan daripada Fasilitas Belajar di Sekolah

Proses Belajar-mengajar di lantai kelas - Antara

Inilah salah satu ironi dalam dunia pendidikan di Indonesia. Ketika sistem zonasi diterapkan mati-matian, tetapi hal mendasar malah seakan terabaikan.

Sejatinya, dalam proses belajar-mengajar di ruang kelas, idealnya peserta didik dilengkapi bangku dan meja saat mendengarkan atau mengerjakan tugas saat jam pelajaran berlangsung. Akan tetapi, tidak demikian yang terjadi di SDN Tegal 04, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dikutip dari laman Antara, guru memberikan pelajaran kepada sejumlah siswa di kelas 4 yang kekurangan bangku dan meja di SDN Tegal 04, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (29/7/2019).

Nah, tragisnya, kekurangan meja dan bangku tersebut sudah hampir dua tahun terakhir ini.

Tentu saja dengan kondisi itu, mau tak mau, menyebabkan murid belajar di lantai. Padahal, pihak sekolah sudah mengusulkan penyediaan meja dan kursi ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Namun, usulan mereka belum ada realisasinya. Harapan bersama bahwa kondisi yang memprihatinkan tersebut segera dapat diatasi dengan baik.

Sunday, July 28, 2019

Apa yang Dilakukan Sandiaga Uno sebagai Oposisi?


Pascapilpres 2019, Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan terus semangatnya berjuang untuk masyarakat Indonesia.

Gerak nyatanya adalah membangun masyarakat, terutama memperbaiki kondisi ekonomi.

Melalui akun Instagram (IG) miliknya, Minggu (28/7/2019), ia menuliskan, "Apapun hasil Pilpres kemarin tidak menyurutkan saya untuk terus berjuang untuk masyarakat
khususnya dalam perbaikan ekonomi."

Nah, lalu apa yang dilakukan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu?

Masih dari akun IG yang sama, ia mengatakan, "Sekarang kita berjuang di ekonomi dengan Bank Infaq, UMKM, OKOCE, dan Rumah Siap Kerja. Siapa tau Allah menjanjikan kemenangannya itu di bidang ekonomi. Meski berada di luar pemerintahan, saya yakin dengan menjadi mitra pemerintah yang kritis dan konstruktif, bersama-sama kita akan bangkitkan Perekonomian Indonesia."


Saturday, July 27, 2019

Turki, Malaysia, dan Pakistan Potensial Membuka Jalan Kebangkitan Dunia Islam


Perdana Menteri Malaysia--Mahathir Mohamad--memberikan pernyataan yang membakar semangat umat Islam sedunia bahwa Turki, Malaysia, dan Pakistan potensial membuka jalan menuju kebangkitan dunia Islam.

Betapa tidak? Pernyataan Mahathir yang sedang mengadakan kunjungan di Turki itu begitu memotivasi muslim sedunia untuk bangkit menjadi umat terbaik di mana pun berada.

Terlansir Arrahmah, Sabtu (27/7/2019), Mahathir Mohamad tiba di Ankara, Turki pada Rabu (24/7/2019) malam untuk memulai kunjungan resminya selama empat hari.

Selain itu, pernyataan tersebut mendapatkan respon positif dari para pakar. Misalnya seperti terlansir Anadolu Agency dan dikutip Arrahmah, kata Huseyin Bagci yang merupakan pakar hubungan internasional di Universitas Teknik Timur Tengah di Ankara, “Dunia Islam membutuhkan kebangkitan. Dan Perdana Menteri Mahathir membuat poin yang benar bahwa negara-negara ini setidaknya memulai proyek baru yang membuat dunia Muslim kompatibel dan kompetitif dalam ilmu-ilmu Islam, teknologi, pertahanan, dll."

Media Internasional Ternama Sebut Kegiatan Kemanusiaan dan Amal Front Pembela Islam


Associated Press News dalam sebuah artikel beritanya berjudul "AP Interview: Indonesia leader to speed reform in final term" Sabtu (27/7/2019) mengakui kegiatan kemanusiaan dan amal Front Pembela Islam (FPI) di Indonesia.

Berita tersebut ditulis berhubungan dengan wawancara antara media internasional ternama itu dan Joko Widodo. Saat menyinggung kemungkinan pelarangan FPI itulah, mereka mengakui kegiatan mulia yang telah dilakukan salah satu ormas besar di Indonesia itu.

Dikutip dari Associated Press News hari ini, "The front was once on the political fringes in Indonesia, but has gained significant influence through humanitarian and charity work."

Maksud front dalam kutipan di atas adalah the Islamic Defenders Front (baca: Front Pembela Islam).

Pada kenyataannya memang benar adanya bahwa FPI telah mendapatkan pengaruh signifikan melalui kerja kemanusiaan dan amal.

Sebut saja contohnya relawan FPI telah terbukti mengevakuasi puluhan ribu jenazah setelah terjadinya Tsunami Aceh tahun 2004 sampai 2005.

Begitu pula dengan bantuan lain seperti pasca letusan Gunung Merapi, longsor di Banjarnegara Jawa Tengah dan banyak lagi termasuk juga  membantu muslim Rohingya secara langsung di Myanmar dan rakyat Palestina secara langsung di Gaza.

Friday, July 26, 2019

Nurel Javissyarqi: Sosiawan Leak Menolak Korupsi!


Ada hal menarik dari praacara Puisi Menolak Korupsi (PMK) bertemakan "satu hati tolak korupsi" yang akan digelar di Kabupaten Gresik pada akhir pekan ini.

Berdasarkan brosur rencana acara tersebut, ada tiga kegiatan dalam satu hari--Sabtu (27-7-2019) atau besok--yakni Workshop Cipta-Baca Puisi Seputar Korupsi, Bedah Buku PMK 7, dan Gebyar Baca Puisi Menolak Korupsi. Bisa dikatakan tiga kegiatan di dalam satu paket acara.

Acaranya sendiri bertempat di Pondok Pesantren Pendopo Watubodo, Desa Pangkahkulon, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik.

Nah, di mana letak kemenarikannya?

Sebagai pemateri dalam kegiatan yang pertama (pukul 08.00--12.00 WIB), Nurel Javissyarqi menulis sebuah catatan pembuka atau awal. Inilah hal menariknya.

Sengaja disebut pembuka atau awal karena isinya berkenaan dengan beberapa hal seputar PMK dan tidak membahas secara khusus tentang penciptaan dan pembacaan puisi seputar korupsi seperti nama kegiatannya.

Semoga saja setelah catatan tersebut, kita dapat membaca pula makalah lengkap sebagai bahan yang disajikannya dalam acara itu.

Sedikitnya ada empat sorotan Nurel di dalamnya.

Pertama, penegasan bahwa Sosiawan Leak memang menolak korupsi dan PMK sebagai panggung penolakan tersebut.

Ini tampak jelas pada paragraf awal di bagian pertama artikel itu. Nurel mengatakan bahwa harapan atau suara hati kecil Sosiawan adalah ia (baca Sosiawan Leak) menolak korupsi. Sementara PMK sendiri sebagai panggung dalam menolak korupsi yang disuarakan lewat puisi dengan lantang.

Kedua, batas atau ujung kelantangan Sosiawan Leak bersuara "menolak korupsi".

Mempertanyakan ujung atau batas kelantangan Leak menyuarakan penolakan korupsi menjadi pertanyaan yang tidak mungkin ada jawabannya pada saat Nurel menuliskan catatan awalnya, kecuali PMK berhenti mendadak saat itu pula.

Tapi, tentu saja maksud Nurel bukanlah demikian. Ia mengajak pembaca berpikir sejauh manakah Leak mampu bersuara lantang terkait PMK. Pada paragraf pertama di bagian empat dalam catatan itu, dirinya meneruskan dengan pertanyaan berikutnya, "Apakah cukup dikenang sebagai bagian daging segar sejarah sastra?" Dan, jelas sekali ia berharap ujungnya lebih daripada itu.

Ketiga, pengaruh kuat PMK terhadap korupsi.

Dalam hal ini, Nurel secara halus menyentil Sosiawan Leak dengan sebuah penggalan kalimat "... jikalau perhelatan PMK di beberapa kota layaknya reunian, sedang di sisi jalan lain para koruptor merajalela." (Paragraf pertama bagian lima)

Ia berharap ke depan PMK tak sekadar menolak, tetapi menghancurkan korupsi.

Bahkan, pada paragraf pertama di bagian tujuh, Nurel mengatakan, "Sebab, tidak cukup dengan kata 'Menolak' dan 'Lawan' (meminjam istilah Wiji Thukul), namun harus berkata: 'Hancurkan!'...."

Keempat, harapan.

Nurel menuliskan paragraf pertama bagian delapan bahwa ia membayangkan komunikasi para penyair PMK di beberapa kota di seluruh Nusantara, nantinya tak sekadar berkarya sebagai gerilyawan kata-kata, tidaklah cuma memertajam makna barisan kalimat indah, tetapi paduan suaranya sanggup menjebol gendang telinga penguasa, meruntuhkan patung-patung kezaliman, menghancurkan tembok pembatas jalannya hukum alam.

Dirinya berharap ada jalur-jalur baru agar tujuan yang dicita-citakan itu terwujud, yakni memberantas korupsi.

Nah, adapun catatan lengkap yang ditulis Nurel Javissarqi tersebut dapatAnda baca di http://sastra-indonesia.com/2019/07/sosiawan-leak-menolak-korupsi/

Thursday, July 25, 2019

Malaysia Negara Pertama di Dunia yang Luncurkan "Muslim Friendly Hotel Recognition"


Sebagai negara yang dikenal berpenduduk mayoritas muslim, Malaysia terus mengedepankan Islam dalam langkah pembangunannya.

Termasuk pula dalam bidang pariwisata. Dulu Malaysia dikenal dengan slogan "Malaysia sebenar-benarnya Asia" dalam mempromosikan kunjungan ke negeri Melayu tersebut. Dan kini, masih di bidang yang sama, Malaysia meluncurkan inisiatif “Muslim-Friendly Hotel Recognition”

Itu merupakan akreditasi dalam penilaian akomodasi yang sesuai syariah bagi wisatawan.

Seperti terlansir The Star, Rabu (24/7/2019) dan dikutip dari Hidayatullah, Jumat (26/7/2019) Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Datuk Mohamadin Ketapi mengatakan, “Kita negara pertama di dunia yang miliki inisiatif seperti itu yang didukung pemerintah. Standar atau akreditasi yang saat ini ada di pasaran semuanya dirilis oleh perusahaan travel.”

Ia melanjutkan, “Implementasi Muslim Friendly Hotel Recognition merupakan inisiatif penting guna memberdayakan industri pariwisata, khususnya segmen pariwisata islami yang mulai mengembangkan industri ini menuju tahap selanjutnya."

Dipimpin Anies Baswedan DKI Jakarta Raih Penghargaan TPID Terbaik Se-Jawa Bali


Gubernur Anies Baswedan kembali membawa Pemprov DKI Jakarta meraih penghargaan. Kali ini yang diraih Ibukota Negara Indonesia itu adalah Penghargaan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik Tingkat Provinsi Se-Jawa Bali.

Masya Allah ini sungguh luar biasa. Begitu banyak prestasi Anies yang mengharumkan Indonesia.

Meski demikian, ia tetaplah rendah hati. Dikutip dari halaman resminya di Facebook,  Kamis (25/7/2019), gubernur pilihan ulama dan sebagian  besar  warga Jakarta tersebut mengatakan, "Ini adalah sebuah kerja kolektif semua yang terlibat, dari Pemprov DKI, Bank Indonesia perwakilan DKI kemudian juga dengan BUMD kita yang bekerja sama."

Masih di halaman yang sama, dirinya pun membeberkan rahasia meraih penghargaan ini, yaitu keseriusan dan perencanaan yang matang dalam pengendalian harga, antisipasi atas kebutuhan sekaligus memastikan pasokan kebutuhan itu terpenuhi dengan baik, serta distribusi baik dan komunikasinya baik antar jajaran.

Selain itu ia menambahkan bahwa yang tak kalah penting adalah keterbukaan daerah-daerah lain yang menjalin kerja sama dengan DKI Jakarta, sehingga kebutuhan untuk warga dapat terpenuhi dan berimbas kepada stabilnya harga-harga di Ibukota.

Dalam hal terakhir tadi dirinya mencontohkan Pemprov DKI Jakarta memiliki kerja sama dengan daerah lain untuk pasokan komoditas tertentu. Sebut saja telur dari Blitar, dengan adanya kerjasama seperti itu, maka ini bisa memastikan adanya suplai ke Ibukota tidak terganggu.

Hal yang paling menyentuh hati adalah pernyataan Anies berikut ini, "Kita ingin tiap keluarga, tiap pribadi di Jakarta bisa menjalani kehidupan dengan tenang karena stabilnya harga-harga kebutuhan pokok. Dan, Alhamdulillah, stabilitas itu bisa berhasil diraih."

Wednesday, July 24, 2019

Megawati-Prabowo Bercengkrama, Apa Tanggapan Tokoh?


Megawati Soekarno Putri dan Prabowo Subianto akhirnya bertemu kembali dalam suasana yang begitu hangat. Putri proklamator kemerdekaan RI itu telah menunggu kedatangan sang jenderal bintang tiga di teras rumah dengan sabar. Dan, saat langkah kaki Prabowo dan rombongan menapaki teras rumah itu, Megawati segera menyambut mereka penuh ramah. Mega dan Prabowo terlihat akrab. Mereka bersalaman. Juga bercengkrama. Sungguh di antara keduanya terjalinan persahabatan yang sangat indah.

Dan, sebenarnya bisa dikatakan pertemuan ini adalah untuk kedua kalinya Prabowo mendatangi bekas lawan politiknya di Pilpres 2019. Sebelumnya idola emak-emak tersebut telah bertemu dengan Presiden terpilih 2019-2024 (Joko Widodo) di Stasiun MRT - Mal FX Senayan.

Lalu bagaimana tanggapan tokoh di Indonesia terhadap pertemuan Megawati dan Prabowo itu?

Dari sekian tokoh yang ada, Sri Bintang Pamungkas seperti terlansir Idtoday, Kamis (25/7/2019) mengatakan, "Ya power sharing untuk kepentingan mereka sendiri, tidak bicara rakyat, bangsa dan negara enggak."

Pada intinya ia menilai pertemuan antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri semata-mata hanya terkait kepentingan politik, yakni membahas pembagian kekuasaan mereka saja.


Apa Bantahan Jusuf Kalla terhadap Tudingan Said Aqil Siroj Terkait Persatuan?


Sebelumnya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama--Said Aqil Siroj--mengatakan perpecahan dan konflik yang terjadi di Timur Tengah lebih disebabkan konflik internal akibat perbedaan antar kesukuan dan agama.

Tudingan tersebut dibantah Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Seperti terlansir Faktakini, Rabu (24/7/2019) menurut JK, pemahaman tersebut tidak sepenuhnya benar. Sebab, perang berkepanjangan yang terjadi di Irak, Libya, Suriah, Mesir, hingga Afghanistan, tidak terlepas dari campur tangan negara dengan kekuatan ekonomi dan militer yang besar, semisal Amerika Serikat dan Rusia.

Karena itulah, JK menekankan agar Indonesia selalu memperkuat pertahanannya untuk menangkal  gangguan eksternal tersebut.

Tuesday, July 23, 2019

Di Era Anies Baswedan, DKI Jakarta Raih Penghargaan Pelopor Provinsi Layak Anak 2019


Indonesia patut bersyukur dan bergembira karena di era Gubernur Anies Baswedan Ibukota Indonesia, yakni DKI Jakarta meraih penghargaan Pelopor Provinsi Layak Anak 2019.

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa generasi penerus bangsa Indonesia mendapatkan perhatian besar di republik ini. Nah, selain DKI Jakarta, penghargaan tersebut juga diraih
 3 provinsi lainnya, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, dan Kepulauan Riau. 

Penghargaan tersebut diberikan  karena seluruh kabupaten/kota di masing-masing provinsi itu sudah meraih predikat pada penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak.

"Ini merupakan penghargaan baru karena pada penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak belum ada," kata Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lenny N Rosalin, pada malam Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak 2019 di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (23/7) malam seperti terlansir Idtoday, Rabu (24/7/2019).

Gus Miftah: Mas Anies Itu Terbuka untuk Siapa pun


Seusai mengisi jadwal dakwah di Masjid Fatahillah, Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburahman mengucapkan terima kasih pada Anies Baswedan karena telah memberikan kesempatan padanya mengisi dakwah tersebut.

Seperti terlansir Merdeka, Selasa (23/7/2019) ulama muda itu mengatakan, "Mas Anies itu terbuka untuk siapapun. Alhamdulillah di sini saya diterima dengan baik oleh Mas Anies dan bisa berbagi bersama jamaah di masjid balai kota."

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Anies Baswedan juga menyambut baik rencana Gus Miftah mengisi tausiah di sejumlah klub di Jakarta.

Anies Baswedan: Ada Sekitar 14 Potensi Waduk yang Dikembangkan


Dalam rangka menambah pasokan air baru, DKI Jakarta akan menambah potensi air dari embung dan waduk.

Hal itu dikarenakan potensi air Jakarta selama ini masih bergantung dari waduk Jatiluhur dan Citarum.

"Sejauh ini baru ada 68 waduk yang eksisting. Insya Allah kita akan terus bangun dan ada sekitar 14 potensi waduk yang berpotensi dikembangkan," kata Anies Baswedan di Kantor CNBC Jakarta seperti terlansir CNN Indonesia, Rabu (24/7/2019).

Di samping itu, DKI Jakarta masih terus bernegoisasi dengan pihak swasta berkenaan dengan pengambilalihan pengelolaan air.

"Hingga kini negosiasi masih berjalan. Kita berharap cepat rampung," tutup Anies dari sumber yang sama.

Korea Selatan Lontarkan Tembakan Peringatan ke Arah Jet Rusia dan China


Korea Selatan melontarkan tembakan peringatan ke arah Jet Rusia dan China pada Selasa (23/7) pagi. Hal itu karena pesawat-pesawat tempur asing tersebut memasuki wilayah Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (KADIZ) di atas Pulau Dokdo.

Dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (23/7/2019) Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan jet Rusia tersebut dilaporkan memasuki wilayah Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (KADIZ) di atas Pulau Dokdo sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

Sementara itu, Korsel menuturkan dua pesawat militer China juga memasuki wilayah KADIZ tersebut, tetapi tidak merinci waktu dan alur kejadian jet China tersebut memasuki wilayahnya.

Monday, July 22, 2019

Anies Baswedan Undang Delegasi dan Pelaku Bisnis Palestina Pamerkan Produk Unggulannya


Kemarin, Senin (22/7/2019) Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta menjamu kunjungan Duta Besar Palestina untuk Indonesia--Zuhair Al Shun--beserta delegasinya di Balaikota Jakarta.

Tentunya, kunjungan mereka adalah untuk membahas pengembangan potensi hubungan ekonomi antara Palestina dan Jakarta. Harapan yang ingin dicapai untuk yang keuntungan kedua negara (baca: Indonesia dan Palestina).

Dikutip dari Antara, Selasa (23/7/2019) Anies Baswedan mengatakan, “Saya berharap hubungan Indonesia dan Palestina akan lebih akrab melalui hubungan perdagangan antara keduanya. Karena hubungan people to people sudah, hubungan diplomatik pemerintahan juga sudah, tinggal hubungan business to business yang perlu dikembangkan."

Terkait hal itu, Gubernur DKI Jakarta yang digelari Gubernur Indonesia ini bahkan mengundang secara khusus  para delegasi dan pelaku bisnis Palestina untuk memamerkan produk unggulannya di bazar rakyat kawasan Jalan Jenderal Sudirman-MH Thamrin yang akan digelar pada September mendatang.


Ancah, Sang Penggerak Musik Panting di Desa Terpencil

Ancah (kanan) dan dua pemuda lainnya di Desa Bantuil


MUSIK PANTING. Namanya terdengar seperti bahasa Mandarin, "pan" dan "ting". Terlebih, cara memainkan alat musik ini dengan cara dipetik. Maka,  terbayanglah alat musik kecapi dari daratan China yang dipetik dan menghasilkan alunan suara merdu khasnya.

Meski demikian, panting bukanlah kecapi. Musik tradisional ini berasal dari Suku Banjar yang telah lama sekali mendiami wilayah Kalimantan Selatan. Bentuknya mirip gambus Arab yang memakai senar (panting). Akan tetapi, ukurannya lebih kecil daripada gambus. Pada awalnya, musik panting hanya dimainkan secara perorangan atau secara solo.

Belakanganan, barulah musik panting sekarang ini dimainkan dengan disertai alat-alat musik lainnya seperti babun, gong, dan biola. Itulah sebabnya, pemainnya pun menjadi beberapa orang. 

Lalu, bagaimanakah kehidupan musik ini sejurus dengan pergerakan zaman yang kian modern?

Berikut  adalah hasil wawancara saya dengan salah seorang penggerak musik panting bernama Ahmad Firhansyah yang tinggal di sebuah desa terpencil (Bantuil) di Kecamatan Cerbon, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

Setelah berbasa-basi saya mulai menanyainya dengan serius seputar pamantingan atau dunia musik panting, khususnya grup musik panting bernama Ambar Kasturi di Bantuil.

Tahun berapa dan bagaimana awalnya Ambar Kasturi didirikan di Bantuil?

Tahun 1994. Semula saya melihat orang-orang (baca: pemain musik panting) di Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar atau dikenal dengan Pal 7 ramai memainkan dan menikmati musik panting.

Setelah pulang ke kampung (baca: Bantuil), lalu saya berdiskusi dengan teman-teman di sini. Waktunya sangat tepat karena saat itu di kampung ada pak Maskuni yang bekerja di Pemda Batola menangani kesenian dan budaya.

Siapa saja personil angkatan pertama Ambar Kasturi?

Personil (angkatan) pertamanya:
Panting : Hamidin, M. Yusuf, Harnadi
Biola : Firhansyah
Babun : Basran
Suling : Asni
Tamborin : Sarmidin
Rumba : Rusmin
Vokal : M. Norman,  Rahimah, Maria.

Personil Ambar Kasturi


Dari mana awalnya Ambar Kasturi mendapatkan alat-alat musik panting?

Saat itu di rumah pak Maskuni ada alat alat panting meski tidak lengkap milik pemerintah. Dan kami sempat membuat sendiri dua buah panting untuk melengkapi kekurangan tersebut.

Siapa yang melatih personil angkatan pertama bermain musik panting?

Setelah alat-alat musik lengkap, kami belajar secara otodidak.

Pernah pentas di mana saja?

Di beberapa tempat seperti di Upacara Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-50 PGRI Tahun 1995 Dati II Batola.
Upacara Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-50 PGRI Tahun 1995 Dati II Batola.







Bagaimana dengan busana yang digunakan saat tampil?

Busananya semula dipinjami Pemda Batola. Pak Maskuni yang mencarikan pinjamannya. Setelah itu ada kas sedikit dan tambahan dana dari Bapak Camat Cerbon sehingga kami bisa membuat seragam untuk tampil.

Salah satu busana personil grup musik panting Ambar Kasturi




Setelah sekian lama berlalu, bagaimanakah keadaan Ambar Kasturi saat ini?

Para personilnya terpencar ke mana-mana karena banyak yang bekerja di luar kampung. Meski demikian, kami berencana akan menghidupkan Ambar Kasturi kembali.

Tak terasa pertanyaan demi pertanyaan dijawab Ahmad Firmansyah atau yang sering dipanggil banyak orang dengan sebutan Ancah ini mengalir dengan lancar. Dia  adalah sosok pemuda desa yang peduli terhadap eksistensi seni musik Banjar.

Selain berkenaan dengan sosoknya, artikel ini saya tulis sekaligus sebagai rangsangan terhadap kepedulian kita saat ini terhadap warisan nenek moyang yang berharga. Dan, sebenarnya dapat kita tangkap satu kenyataan bahwa sesungguhnya menjaga eksistensi musik panting merupakan perjuangan yang tidak mudah di tengah era teknologi secanggih saat ini. Meski demikian tampaknya para seniman sudah paham bahwa berkesenian memang menuntut etos kerja yang tinggi dan pantang menyerah. Di samping semua itu, juga perlu uluran bantuan dari semua pihak termasuk pemerintah. (MJA)



Saturday, July 20, 2019

Ganti Styrofoam dengan Besek Bambu, Mengapa Tidak?

Besek bambu - Shopee

Urusan bambu ternyata tak sekadar berputar pada sosok Anies Baswedan dan DKI Jakarta. Sebab, bambu memang akrab dengan Indonesia.

Betapa tidak? Lihatlah begitu banyak tanaman tersebut tumbuh subur di negeri ini. Bahkan, China daratan atau Republik Rakyat China yang dikenal sebagai ladangnya bambu pun masih kalah daripada Indonesia dalam hal ketersediaan tanaman bertubuh panjang tersebut.

Terkait dengan fenomena bambu,  dikutip dari Republika, Minggu (21/7/2019) Manager Program Yayasan KEHATI, Basuki Rahmad, mengatakan kekayaan bambu sangat luar biasa di Indonesia, sekaligus bisa menjadi solusi menurunkan limbah.

Bagaimana caranya? Nah, dia berpendapat, mengubah gaya hidup dari styrofoam dengan besek bambu, tentu menimbulkan efek dahsyat dari segi lingkungan dan ekonomi.

Rahmad juga memaparkan tentang perbandingan antara pertumbuhan bambu di Indonesia dan China. Katanya, pertumbuhan bambu di Indonesia 10 kali lebih tinggi dan 20 kali lebih banyak daripada China.

Di samping itu, dia berharap pemerintah juga memberikan dukungan penggunaan besek bambu. Melakukan subsidi pembayaran pajak 5% adalah contoh nyatanya.

Waw! Akan Ada Instalasi-Instalasi Lain Serupa Getah Getih di Jakarta.


Sebuah realitas yang menggembirakan bahwa instalasi bambu getah getih sebenarnya sudah dipasang pula di Frankfurt dan berbagai kota besar lainnya.

Bahkan, masyarakat setempat (baca: masing-masing kota tersebut) mengaguminya. Nah, karya seni bambu itu direncanakan akan terus berlanjut di DKI Jakarta.

Begitulah yang dinyatakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan. Dikutip dari Faktakini, gubernur yang baru pulang dari Washington DC ini mengatakannya dengan tegas bahwa Getah Getih, instalasi bambu yang sempat dipasang di Bundaran HI, bukan merupakan karya seni terakhir.

Friday, July 19, 2019

Benarkah Hongmeng Bukan untuk Ponsel?


Masih hangat kabar bahwa Huawei sedang mengembangkan operasi sistem bernama Hongmeng untuk gawai buatan mereka, termasuk ponsel. Pengembangan tersebut akibat kerja sama mereka dengan Google Android berakhir.

Hongmeng digadang-gadang akan bersaing dengan sistem operasi android.

Akan tetapi, belum lagi diluncurkan, anggota direksi dan wakil direktur Huawei, Catherine Chen, menyatakan sistem operasi tersebut (baca: Hongmeng) bukan untuk ponsel.

Seperti terlansir Xinhua dan dikutip Antara, menurut Chen, Hongmeng dirancang untuk penggunaan di sektor industri.

Helikopter Pengeboman Air Diperlukan Atasi Kebakaran Lahan di Kalimantan Tengah


Agaknya sebutan Kalimantan sebagai pulau asap patut menjadi perhatian utama bagi Indonesia.

Betapa tidak? Hal itu mengingat daratan luas yang akhir-akhir ini dikenal pula dengan nama Pulau Dayak tersebut terlalu susah untuk dilepaskan dari satu kata. Apakah kata tersebut? Kebakaran.

Ya, kebakaran hutan dan lahan selalu menjadi agenda rutin tahunan di Kalimantan. Kebakaran di pulau yang dihuni oleh tiga warga negara ini pernah terjadi dengan cakupan area yang sangat luas, luas, dan juga sedang. Yang jelas, kabut asap terendus setiap kali musim kemarau melanda Tanah Borneo.

Sebut saja contohnya uang terbaru dan sedang terjadi, yakni kebakaran lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Sampit, Kalimantan Tengah. Disiarkan Antara, Jumat (19/7/2019) kini mulai terjadi dalam skala luas dan sulit dijangkau di sana (baca: Kota Waringin Timur/Kotim).

Situasi tersebut menuntut ketersediaan helikopter dalam pemadamannya, yaitu untuk melakukan pengeboman air dari udara.

Anggaran Instalasi Bambu "Getah Getih" Rp500 juta Diterima Rakyat Kecil


Ketika sebagian orang mempermasalahkan instalasi bambu "Getah Getih" tampaknya ada satu hal yang terlupakanpakan. Apa itu? Anggaran proyek tersebut perginya ke mana?

Nah, maka jawabnya sangat menyentuh hati. Mengapa? Sebab, Rp500 juta itu perginya ke petani bambu.

Ya, benar. Anggarannya diterima rakyat kecil.

"Anggaran itu ke mana perginya, perginya ke petani bambu. Uang itu diterima oleh rakyat kecil. Kalau saya memilih besi, maka itu impor dari Tiongkok mungkin besinya," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, seperti terjadi Antara, Jumat (19/7/2019).

Ia juga mengatakan bahwa instalasi bambu "Getah Getih" dibangun untuk memeriahkan perhelatan Asian Games 2018, sekaligus memperingati HUT ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia  dan saat ini sudah dibongkar.

"Dari awal sudah saya garisbawahi bahwa kita menggunakan material lokal bambu. Pada waktu itu malah saya katakan diperkirakan usianya enam bulan," tambah Anies dari sumber yang sama.

Jadi, instalasi bambu yang bertahan sampai bulan Juli ini sejatinya adalah bonus karena yang lainnya (yang juga dipasang saat itu dalam rangka menyambut Asian Games) sudah dicopot semua.

Wednesday, July 17, 2019

Masyarakat Linguistik Komputasional Indonesia Semangat Mewujudkan Korpus Bahasa Indonesia


Terwujudnya Korpus bahasa Indonesia merupakan keinginan Masyarakat Linguistik Komputasional Indonesia (MALKIN).

Mereka begitu semangat mewujudkannya. Bahkan keinginan itu mereka pertegas dengan melaksanakan workshop ke-5 MALKIN pada hari hari ini (Kamis, 18 Juli 2019) di Kampus A Universitas Trisakti, Jakarta.

Tujuan dari workshop ke-5 ini untuk mengatur dan mendukung koordinasi nasional dalam rangka  mengembangkan sumberdaya data bahasa tulis.

Seperti terlansir Antara, Kamis 6(18/7/2019), narasumber yang hadir adalah Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra,  Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selain itu dua pembicara lainnya, yakni dari Perum LKBN ANTARA dan seorang pakar Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Islam Riau, Dr. Arbi Haza Nasution.

Nah, terwujudnya Korpus Bahasa Indonesia ini untuk menjamin ketersediaan sumber data penelitian bidang Natural Language Processing atau Pengolahan Bahasa Alami (PBA).

Adapun korpus adalah kumpulan dokumen teks yang dijadikan sebagai data set standar bagi para peneliti Pengolahan Bahasa Alami tersebut.

Yuk Ikutan Lomba Penulisan Komik Pembelajaran Sekolah Dasar!

Lomba Penulisan Komik - IG Kemendikbud RI

Rakyat Imdonesia patut menyambut gembira terhadap upaya peningkatan mutu di sekolah dasar oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.  Termasuk dari upaya tersebut ialah penyediaan sumber belajar dalam bentuk komik pembelajaran, yakni melalui lomba penulisan komik pembelajaran siswa sekolah dasar.

Nah, tetunya dengan lomba ini diharapkan menghasilkan komik pembelajaran untuk memotivasi kreativitas, minat baca, dan menulis bagi para praktisi pendidikan, tenaga pendidik dan kependidikan, mahasiswa, masyarakat umum sebagai upaya untuk meningkatkan kepedulian terhadap pendidikan dan minat baca tingkat SD.

Lalu apa sajakah ketentuannya?

Seperti terlansir di laman Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, termuat prihal criteria penulis, informasi seleksi, hadiah, dan Informasi Pendaftaran, yakni sebagai berikut.

Kriteria Penulis

1. Lomba ini terbuka untuk umum, baik pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, penulis buku/komik, peserta didik (SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK) dan masyarakat umum

2. Lomba bersifat rintisan dan terbatas bagi peminat dari provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan D.I. Yogyakarta


Revisi: Lomba Penulisan Komik Pembelajaran sekolah dasar bersifat nasional dan terbuka bagi peminat dari semua provinsi di seluruh Indonesia 

3. Peminat lomba merupakan perorangan, atau kerjasama penulis dan pembuat komik, dalam hal peminat lomba ternyata memperoleh hadiah, maka hadiah yang diterima adalah untuk berdua

4. Penulis terpilih bersedia menulis komik untuk kelas IV, V, VI sesuai petunjuk panita pada saat kegiatan orientasi penulis

5. Disarankan peminat lomba bekerjasama atau berkonsultasi pada guru sekolah dasar agar mendapat pemahaman yang tepat terkait pembelajaran di sekolah dasar


Informasi Seleksi

1. Pengumuman dan Pendaftaran Online (15—28 Juli 2019)
Mengirimkan satu komik contoh yang pernah dibuat atau diterbitkan, diutamakan komik pembelajaran, sudah dijilid dan biodata lengkap dikirim ke:
Panitia Lomba Penulisan Komik Pembelajaran Siswa SD Tahun 2019
Subdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar
Komplek Kemendikbud Gedung E Lantai 18
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270
Serta melakukan pendaftaran secara daring/online di:
http://bit.ly/biodata_peserta_lomba_komik_pembelajaran_sd

2. Seleksi Calon Penulis (31 Juli–3 Agustus 2019)
Panitia melakukan seleksi berdasarkan komik contoh dan data daring. Kemudian menetapkan 30 orang penulis

3. Pengumuman Hasil Seleksi (4– 6 Agustus 2019)
Pengumuman hasil seleksi komik contoh, yang memilih 30 calon penulis terbaik. Pengumuman ditayangkan di laman dan medsos (Instagram: ditpsd dan Facebook: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar)

4. Orientasi Penulis (13– 16 Agustus 2019)
Penulis terseleksi diundang workshop, mengikuti orientasi penulisan komik pembelajaran

5. Penulisan Komik (17 Agustus – 21 Oktober 2019)
Penulisan komik dilakukan di tempat masing-masing

6. Review dan Editing Komik (22 Oktober – 20 November 2019)
Penulis diundang ke FGD untuk mereviu hasil kerjanya

7. Penilaian Akhir Naskah & Penetapan Juara (25 – 28 November 2019)
Penilaian akhir naskah sesuai kriteria dan penetapan juara


Hadiah
10 Komik Pembelajaran Terbaik Pertama (Kelas IV – VI) Rp. 15.000.000
10 Komik Pembelajaran Terbaik Kedua (Kelas IV – VI) Rp. 12.500.000
10 Komik Pembelajaran Terbaik Ketiga (Kelas IV – VI) Rp. 10.000.000

Informasi Pendaftaran
Narahubung: Dessy Anggraini ( 0821 1247 8748)
Abu Latola (0811 9156 261)
http://ditpsd.kemdikbud.go.id
subditkurikulum.ditpsd@kemdikbud.go.id


Sumber: Laman Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar

Tuesday, July 16, 2019

Senjata Sumpit Digunakan untuk Kejahatan dalam Drakor Voice 3


Sudah menjadi rahasia umum, sumpit atau sumpitan merupakan senjata untuk berburu, pembunuhan secara diam diam, dan juga dalam pertempuran terbuka.

Sebagai senjata jarak jauh, kekuatan embusan napas penggunanya sangatlah penting. Mata sumpit dapat mencapai jarak 200 meter. Selain di Indonesia, senjata ini juga digunakan di Jepang dan Benua Amerika (oleh orang-orang Indian).

Nah, ada satu adegan dalam drama Korea Selatan berjudul Voice 3 yang menggunakan sumpit. Dan, dari dialog para tokohnya, sumpit tersebut digunakan oleh seorang pelaku kejahatan yang saat kejadian ia berbahasa Indonesia.

Dalam adegan itu, seorang polisi wanita--Park Eun-Soo--yang diperankan artis cantik Son Eun-Seo menjelaskan kepada atasannya berdasarkan keterangan di sebuah laman tentang sumpit, "Panah beracun dimasukkan ke dalam tabung bambu. Lalu dilontarkan dengan ditiup. Lalu dari residu yang dituangkan pelaku (saya rasa itu rebusan 'la ngon' atau rumput gelsemium) jika dituangkan ke lantai, akan licin dan menghambat pergerakan mereka. Di Indonesia, tanaman itu disebut 'rerumputan pengusir hantu' karena racunnya. Juga digunakan dalam pembunuhan."


Kemudian Kang Kwon-Joo yang diperankan Lee Ha-Na (atasan polwan tersebut di atas), memberitahukan timnya lapangan bahwa dalam kasus tersebut "Pelapor adalah Na Kyung Joon (37 tahun). Dia ( baca: Kyung Joon) melaporkan penyerang tidak dikenal di dalam pusat Imigran Wanita. Pelaku mengenakan topeng tradisional dan menggunakan panah beracun (sumpit). Jumlah korban terus meningkat. Karena berbahasa Indonesia, pelaku diduga warga Indonesia."


Secara ringkas drama ini menceritakan tentang anggota kepolisian dari pusat panggilan darurat 112 Korea Selatan yang harus berurusan dengan kartel kejahatan internasional. Mulai rilis pada  11 Mei--30 Juni 2019 di OCN.

Penggunaan sumpit untuk tindak kejahatan yang mengaitkan "Indonesia" dalam drama ini mungkin bisa saja dinilai positif karena memperkenalkan salah satu kebudayaan Indonesia di luar negeri kita ini. Bukan hanya diperkenalkan di Korea Selatan, tetapi lebih luas lagi mengingat drama-drama "Negeri Ginseng" juga diminati di negara-negara lain semisal kawasan Eropa.

Kualitas mereka dalam dunia hiburan termasuk drama memang tidak diragukan lagi. Akan tetapi, karena dalam adegan tersebut sumpit digunakan untuk kejahatan, dikhawatirkan pula kesan buruk akan melekat terhadap senjata tiup ini.

Dari berbagai sumber.

Monday, July 15, 2019

Berikut Ketentuan Lomba Video dan Foto Literasi Masyarakat, Yuk Ikutan!

Indonesia Membaca -- Donasi Buku Kemeundikbud

Lomba ini bertemakan,“Indonesia Membaca”dengan  objek segala hal yang berkaitan dengan aktivitas, kegiatan dan suasana membaca di masyarakat, gerakan literasi di masyarakat atau suasana yang menggugah semangat masyarakat untuk membaca dan terlibat dalam gerakan literasi. Adapun objek video dan foto tersebut berlokasi di Indonesia. 

Hadiah lomba ini berupa:
1. Piagam Penghargaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
2. Uang tunai dengan total Rp. 45.000.000,00
3. Mengikuti rangkaian penyelenggaraan Hari Aksara Internasional tingkat nasional dan Festival Literasi Indonesia tahun 2019 di Kota Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan

Khusus hadiah uang tunai, pajak hadiah ditanggung pemenang


Ketentuan lomba:
1. Lomba terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.  

2. Peserta boleh perorangan atau kelompok.

3. Video dapat berupa feature/dokumenter/film pendek.

4. Video berdurasi minimal 1 menit dan maksimal 5 menit (termasuk credit title).

5. Video yang diikutsertakan dilengkapi dengan narasi (deskripsi) dan lokasi pengambilan gambar.

6. Video yang diikutsertakan adalah karya asli peserta (bukan video orang lain). Izin penggunaan materi pendukung (footage, musik, potongan gambar) dari pihak ketiga adalah tanggung jawab peserta. Penggunaan materi pendukung secara cuma-cuma (free to use footage atau musik) harus mencantumkan credit title berupa keterangan (caption). Contoh: courtesy of youtube.com/kemendikbudri.

7. Dalam video wajib menyertakan subtitle bahasa Indonesia untuk dialog atau narasi yang menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing.

8. Video dan Foto yang diikutsertakan tidak boleh mengandung unsur SARA, pornografi, menghasut, kekerasan, dan unsur ilegal lainnya maupun melanggar undang-undang yang berlaku di Republik Indonesia.

9. Video dan Foto yang diikutsertakan adalah karya asli peserta (bukan video dan foto orang lain). Peserta memiliki hak cipta yang mandiri, lengkap, jelas, tidak diperdebatkan dari setiap unsur, tidak melanggar pihak lain (privasi dan hak terkait lainnya). Kewajiban atas ketentuan ini menjadi tanggung jawab peserta sepenuhnya. Panitia dibebaskan dari tanggung jawab dan segala konsekuensi atas pelanggaran yang dilakukan peserta.

10. Peserta dilarang mengirimkan karya video dan foto dengan menggunakan nama dan atau alamat orang lain.

11. Video dan Foto yang diikutsertakan belum pernah dan tidak sedang diikutsertakan dalam kompetisi lainnya.

12. Video dan Foto boleh diedit sejauh menyangkut kontras, saturasi, eksposur dancropping, tapi tidak boleh ada penambahan (penempelan) atau pengurangan (penghapusan) objek. Hasil editan nampak natural.

Pengiriman Foto
1. Foto dikirimkan melalui email/pos-el apresiasiliterasi@kemdikbud.go.id dengan subjek: Foto Indonesia Membaca-Judul Foto-Nama Peserta

2. Foto dikirimkan dalam format jpeg dengan ukuran file minimal 1 MB

3. Foto tidak boleh diberi tanda air (watermark), bingkai atau tambahan lainnya

4. Foto yang dikirim dilengkapi dengan:
- Formulir data diri peserta
- Surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai 6.000,00
- Foto kartu identitas diri: Kartu Pelajar/Kartu Mahasiswa/KTP/SIM/Paspor
- Narasi dan informasi lokasi Foto

Pengiriman video
1. Video diunggah dalam bentuk trailer di akun instagram salah satu peserta. Beri narasi (caption), cantumkan tagar (hastag) #videoliterasimasyarakat dan mention akun @donasibuku.kemdikbud dan @forum-tbm.

2. Video versi penuh diunggah ke akun You Tube atas nama peserta atau atas nama tim dengan format: Video Literasi Masyarakat – Nama Peserta/Nama Tim – Judul Video. Di bagian deskripsi cantumkan tagar (hastag) #videoliterasimasyarakat.

3. Kirimkan tautan (link) unggahan trailer dan video versi penuh melalui email apresiasiliterasi@kemdikbud.go.id dengan subjek email: Video Literasi Masyarakat – Judul Video – Nama Peserta

4. Video yang dikirim dilengkapi dengan:
- Narasi (keterangan) dan informasi lokasi pengambilan gambar
- Formulir data diri peserta
- Foto kartu identitas diri: Kartu Pelajar/Kartu Mahasiswa/KTP/SIM/Paspor
- Surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai 6.000,-
- Peserta diperkenankan mengirimkan lebih dari satu video dan Foto.
- Peserta wajib mengirimkan file video dan Foto dengan resolusi tinggi.
- Peserta mengizinkan panitia untuk dapat memiliki, menggunakan dan mereproduksi video dan - Foto yang dikirimkan dalam segala format untuk keperluan publikasi, kampanye dan keperluan lainnya.

Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat. Panitia tidak akan melayani segala bentuk korespondensi dengan peserta terkait keputusan dewan juri.

Penyerahan hadiah lomba dilakukan di acara puncak Hari Aksara Internasional (HAI) tingkat nasional dan Festival Literasi Indonesia di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan tanggal 6 s.d 9 September 2019. Panitia akan menanggung biaya transportasi, akomodasi dan uang harian para pemenang lomba (hanya satu orang setiap pemenang).

Panitia berhak mendiskualifikasi dan menarik karya serta lomba yang telah diberikan kepada peserta jika dikemudian hari karya tersebut terindikasi melakukan unsur pelanggaran.
Informasi yang sah dan akurat berkaitan dengan Lomba Video dan Foto Literasi Masyarakat hanya akan dikeluarkan melalui website dan akun media sosial Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Forum TBM.

Informasi yang sah dan akurat berkaitan dengan Lomba Video dan Foto Literasi Masyarakat hanya akan dikeluarkan melalui website kemdikbud.go.id, donasibuku.kemdikbud.go.id dan akun media sosial Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Forum TBM.
Batas pengiriman 31 Juli 2019.

Narahubung:
Bu Mustriatun (08156093490) dan Bu Siti Nurul Aini (08111360310).

Lampiran
Formulir Data Diri Peserta
Surat Pernyataan


Thailand Saat Ini Negara Demokratis Penuh


Pemerintahan junta militer Thailand sudah berakhir. Kemarin, Senin (15/7/2019) secara resmi pemerintahan junta militer dibubarkan Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha.

"Thailand saat ini adalah negara demokratis penuh dengan sistem monarki konstitusional, beserta parlemen yang dipilih rakyat," kata Prayut dalam pidato yang disiarkan secara nasional dari Ibukota Bangkok, seperti terlansir Reuters dan dikutip CNN Indonesia, Selasa (16/7/2019).

Sementara itu, pekan lalu Raja Thailand, Rama X Vajiralongkorn, telah merestui pemerintahan Prayut yang dibentuk dari koalisi 19 partai.

Pada hari ini Prayut dan kabinet yang dibentuknya tersebut akan disumpah . Sedang anggota parlemen baru akan diambil sumpah pada pekan depan.


Fasilitas Gedung Bekas Kodim Kalideres untuk Pencari Suaka Diperbaiki


Nasib para pencari suaka seperti dari Somalia dan Afghanistan memang sangat memprihatinkan

Taufan Bakri yang merupakan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbanpol) Provinsi DKI Jakarta, seperti terlansir Antara, (Selasa (16/7/2019) mengatakan pihaknya akan terus memperbaiki fasilitas serta sarana-prasarana pengungsian bagi para pencari suaka di gedung bekas Komando Militer (Kodim) Kalideres, Jakarta Barat.

Ia menambahkan bahwa saat ini  perkembangannya cukup baik, terutama untuk air bersih dan genset yang masih bisa digunakan.

Sementara penambahan air bersih, ia melanjutkan, terus dilakukan secara bertahap.

Selain itu, dirinya berharap PLN juga bisa segera turun tangan guna meninjau kabel-kabel listrik di bangunan yang sudah cukup lama berdiri itu. Hal terakhir ini agar keamanan pengungsi pencari suaka juga terjaga.

Pro dan Kontra Tagar #AniesBaswedanForPresident "Raih" Trending Topic


Bukan media sosial namanya jika tidak heboh. Mungkin ungkapan itu terdengar sangat masuk akal mengingat seringnya terjadi kehebohan di media-media dalam dunia maya tersebut.

Kehebohan yang teranyar adalah pro dan kontra kemunculan tagar #AniesBaswedanForPresident yang "berhasil" menduduki posisi kedua teratas sebagai tagar paling banyak dibicarakan.

Dikutip dari Era Muslim, Senin (15/7/2019), tagar yang menyerukan agar Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menjadi Presiden RI pada hari ini sudah dicuitkan sebanyak lebih dari 9.310 cuitan.

Lalu, bagaimanakah dengan Anda? Pro atau kontra terhadap tanda pagar #AniesBaswedanForPresident?

Sunday, July 14, 2019

Kebakaran Hutan dan Lahan, Palangka Raya Mulai Beraroma Asap


Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sudah menjadi agenda yang bisa dikatakan ada setiap tahunnya.  Tepatnya pada musim kemarau. Bahkan, warga negara tetangga semisal di Sarawak mengeluhkan dampaknya jika terjadi karhutla yang besar.

Besar tersebut dalam arti area yang terbakar luas sehingga menimbulkan kabut asap yang pekat.

Nah, tahun ini pun asap karhutla sudah mulai tercium, yakni oleh sejumlah warga di Kota Palangka Raya yang merupakan Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah.

"Beberapa hari ini, setiap pagi sekitar pukul 04.30 WIB meski samar-samar saya sudah mulai mencium bau kebakaran lahan dan lahan (Karhutla). Namun, keadaan ini belum sampai mengganggu aktivitas," kata Yunita, warga di Kelurahan Panarung, Kota Palangka Raya, seperti terlansir Antara, Minggu (14/7/2019).

Masih dari sumber yang sama, Sudirman (warga lain yang tinggal di Kelurahan Menteng, Palangka Raya) mengatakan, "Mendekati tengah malam hingga pagi hari bau asap mulai tercium, tetapi sejak matahari terbit hingga sore aroma kebakaran lahan dan asapnya  menghilang."

Sudirman berharap pemerintah dapat segera melakukan antisipasi Karhutla, sehingga bencana kabut asap yang pernah melanda Palangka Raya tidak terulang kembali.

Sementara itu, Supriyanto yang merupakan Plt Kepala BPBD Kota Palangka Raya mengatakan khusus di wilayah Kecamatan Jekan Raya setidaknya 35 hektare lahan telah terbakar hingga mendekati periode pertengahan Juli ini.

Luas lahan yang terbakar tersebut belum termasuk lahan yang terbakar di empat kecamatan lain di wilayah "Kota Cantik" Palangka Raya.