Monday, August 31, 2020

Apa Kelemahan Vaksin Corona yang Dikembangkan Cina dan Rusia Menurut Peneliti?

 


Belakangan ini sangat santer pemberitaan vaksin yang dikembangkan di Cina dan Rusia. Sampai-sampai uji klinis vaksin buatan Cina dilakukan di Indonesia. Ada pro dan kontra terhadap vaksin-vaksin tersebut. 

Seperti terlansir Detik Health, Selasa (1/9/2020) beberapa ilmuwan menyebut vaksin Corona yang dikembangkan Cina dan Rusia memiliki potensi kelemahan. Hal ini mencuat setelah peneliti melihat kandidat vaksin COVID-19 yang dikembangkan negara tersebut didasari oleh virus flu sehingga berpotensi membatasi keefektifannya.

Kedua kandidat yang dimaksud adalah vaksin CanSino Biologics yang dikembangkan China dan vaksin Sputnik V yang dibuat oleh Institut Gamaleya Moskow, Rusia. Alasannya adalah kedua vaksin ini dikembangkan dari modifikasi dari adenovirus tipe 5 atau Ad5.

Masih dari sumber yang sama, para peneliti telah bereksperimen dengan vaksin berbasis Ad5 untuk melawan berbagai infeksi selama beberapa dekade, tetapi tidak ada yang digunakan secara luas. Metode pengembangan ini mengunakan virus yang dilemahkan sebagai vektor untuk membawa gen dari virus target untuk mendorong respons kekebalan sehingga dapat melawan virus yang sebenarnya.

Mengutip media itu, menurut para ahli, sudah banyak orang yang memiliki antibodi Ad5 yang dapat menyebabkan sistem kekebalan menyerang vektor alih-alih merespons virus Corona, membuat vaksin ini kurang efektif.

Dr Zhou Xing dari Universitas McMaster Kanada juga khawatir bahwa vektor Ad5 dosis tinggi dalam vaksin CanSino dapat menyebabkan demam sehingga memicu skeptisisme tentang vaksin.


0 comments: