Wednesday, May 20, 2020

Hong Kong Blokir Peringatan Pembantaian Tiananmen dengan Larangan Berkumpul Selama Pandemi



Sumber Human Rights Watch


Sebentar lagi peringatan Tiananmen akan tiba. Sebuah pembantaian besar-besaran oleh Pemerintah Republik Rakyat Cina (Cina) pada 4 Juni 1989 itu terus diperingati di Hong Kong.

Pada hari nahas itu para demonstran yang prodemokrasi dari kalangan pelajar dan mahasiswa harus berhadapan dengan militer Cina di bawah Presiden Den Xiaoping.

Para prajurit dilengkapi tank-tank canggih melibas para demonstran di Lapangan Tiananmen, Beijing.  Dan, banyak nyawa demonstran melayang.

Akan tetapi, tahun ini peringatan tragedi itu tampaknya tidak akan dilakukan di Hong Kong.

Seperti terlansir The Guardian, (19/5/2020) setelah dua hari berturut-turut tanpa transmisi lokal Covid-19, otoritas kota mengumumkan beberapa pembatasan akan mereda, tetapi mereka yang membatasi pertemuan hingga maksimum delapan orang akan diperpanjang selama 14 hari.

Pembatasan itu akan berakhir pekan ini tetapi sekarang akan berakhir tidak lebih awal dari 5 Juni, sehari setelah peringatan tahunan Hong Kong untuk memperingati penumpasan brutal tentara Cina terhadap para demonstran pada tahun 1989 tersebut.

Acara peringatan ini telah diadakan setiap tahun sejak tahun 1990. Ini adalah peringatan terbesar dan tradisional satu-satunya peristiwa besar yang kadang-kadang menarik lebih dari 100.000 orang.

Masih dari sumber yang sama, pada jumpa pers hari Selasa sore, sekretaris Hong Kong untuk makanan dan kesehatan, Sophia Chan, mengatakan, "Selama ini kami telah memperpanjang larangan 14 hari.

“Langkah terbaru telah mengikuti aturan 14 hari dan pertimbangan kami secara keseluruhan adalah tentang kesehatan masyarakat dan tidak ada faktor lain yang dipertimbangkan."

“Kami tidak ingin orang-orang berkumpul. Jika mereka berkumpul ada risiko," tambahnya.

Dikabarkan media itu, Lee Cheuk-yan, Ketua Aliansi Hong Kong dalam Mendukung Gerakan Demokratis Patriotik di Cina, mengatakan tidak masuk akal untuk melarang demonstrasi politik sementara sekolah dan kegiatan keagamaan dapat dimulai kembali.

Lee mengatakan kepada Asia Times yang dikutip The Guardian bahwa panitia akan bertemu untuk membahas alternatif untuk acara menyalakan lilin sebagai duka cita atas jatuhnya korban jiwa pada tragedi kemanusiaan Lapangan Tiananmen, yang secara tradisional diadakan di Victoria Park di timur kota.

Selama ini Hong Kong memang selalu menjadi pusat peringatan tersebut karena iklim demokrasi yang memungkinkan di sana.

0 comments: