Monday, February 25, 2019

Evan YS, Siapa dan Apa Sajakah Karyanya?



Perempuan kelahiran Padang Panjang ini bernama lengkap Eva Yenita Syam.
Berangkat dari kota kecil di Minangkabau, Sumatera Barat itu, sekarang ia mengabdikan dirinya bagi bangsa dan negara Indonesia tercinta sebagai peneliti sastra di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Jakarta.

Sejak sekolah dasar, ia sudah berminat pada sastra, khususnya sastra  kreatif, pembacaan, dan penciptaan sastra. Hal itu berlanjut saat di sekolah menengah atas, yakni karya-karyanya seperti puisi dan cerpen dimuat di beberapa surat kabar dan majalah remaja.

Dalam pembacaan puisi, dirinya pernah tampil saat acara sastra di Padang, Jakarta, Yogyakarta, bahkan di Kuala Lumpur. Ia juga pernah mementaskan teater di TIM, Bengkulu, Padang, Cibubur, Pekanbaru, dan Jambi.

Adapun karya-karyanya yang sudah berhasil diterbitkan dalam bentuk buku adalah sebagai berikut. 
  1. AntologI puisi bersama sastrawan nusantara (2013)
  2. AntologI puisi bersama Alumni Sasindo, Unand Padang Tanda Mata (2015)
  3. Antologi in-Memoriam Alumni Sasindo, Unand Padang (2015)
  4. Antologi puisi bersma HISKIEkologi Sastra Hijau (2016)
  5. Antologi puisi Penyair 14 Kota HISKI Nyanyian Gerimis (2017)
  6. Puisi Perjalanan Evan Ys: Per-Empu-An dalam Semedi Tanpa Dupa (2017)
  7. Antologi buku Literasi, Sastra, dan Pengajaran (2017)
  8. Antologi puisi The First of Drop (2017)
  9. Antologi puisi Epitaf Kota Hujan (2018)
  10. Antologi puisi Temu Penyair Dunia, Malaysia Wangian Kembangan (2018) 
Di samping puisi, Evan menulis cerita anak dan tulisan ilmiah. Cerita-cerita anak karyanya seperti Sang Fajar menguak Sangsi, Bidadari dalam Bingkai, Binatang Sejagat Meretas Janji, Mutiara yang Terpendam, dan Selalu dalam Lindungan Tuhan.

Berikut satu contoh puisi Evan YS

Menjilat Luka Waktu

Langkah terseok tertatih menapak masa
Lelah mencerna suara tak beraturan

Bergumam, berdengung tanpa definisi

Aku muak, luka, dan muntah!

Darah dari luka-luka mengalir tak terbendung
Torehkan nyeri yang paling nyeri

Keculasan bertahta megah pada nurani
Kubur tembang perdamaian

Museumkan catatan usang

Demi sebuah keagungan
---sejarah---

Aku pun terseok menekan luka yang menerobos jantung

jilati hari tanpa makna

tanpa kata
tanpa suara


0 comments: