Friday, January 4, 2019

AWAL MULA KEHIDUPAN DI TANAH BANJAR


                       
Istilah Tanah Banjar yang dimaksud dalam buku ini dibatasi pada daerah-daerah yang termasuk dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Disebut Tanah Banjar, karena daerah-daerah dimaksud dahulunya (1526-1905) merupakan bekas wilayah Kerajaan Banjar, dan mayoritas penduduk yang tinggal di sana disebut etnis Banjar, sehingga daerah ini kemudian ditahbiskan sebagai pusat kebudayaan Banjar. 

Sejarah kehidupan di Tanah Banjar sudah dimulai setidak-tidaknya sejak 6—10 ribu tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya fosil manusia purba ras Austromelanesia berjenis kelamin wanita (40—60 tahun) di Gua Batu Babi, Gunung Batu Buli, Desa Randu, Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, pada tahun 2000 yang lalu.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh tim dari Balai Arkeologi Banjarbaru (Dr. Harry Widianto dkk) menunjukkan bahwa fosil manusia purba itu berusia sekitar 6—10 ribu tahun (SKH Banjarmasin Post, 4 Februari 2000). Sejak zaman prasejarah dahulu suku bangsa yang tinggal di Pulau Kalimantan sudah memiliki ciri-ciri yang menunjukkan identitas mereka sebagai suku bangsa ras Melayu (Malayan Mongoloid) (Sulaksono, 2004:2).

Klaim mereka sebagai penduduk asli pulau Kalimantan didasarkan pada fakta bahwa mereka sudah menetap di tempat ini sejak zaman Paleolitik, yakni sejak 13 ribu tahun yang lalu atau bahkan sejak 900 ribu tahun yang lalu.


Berminat membaca bagian-bagian lainnya seputar  Banjar? Silakan membacanya di buku SEJARAH KEHIDUPAN DI TANAH BANJAR. Pembelian buku bisa melalui nomor 08195188521.


0 comments: