Saturday, January 16, 2021

Puisi-Puisi Ariadi Rasidi dalam Jentera Terkasa




KETIKA SEMBAHYANG

Ketika muazin meniup peluit panjang
maka roda pun meninggalkan jejak
menuju mu
hapus segala keluh kesah angkara murka

senyap merambat di kamar pengapmu
dari atas sajadah tua
untaian doa menyapamu
sepanjang perjalanan

lalu lintasan peristiwa mengalun dalam desah
panjang-panjang sekali
melengking-lengking
menguak matahari dari genggaman rembulan

aku hadir Bapak
setelah sekian lama
melupakan mu


CATATAN DI TENGAH KOTA

Ingin kutumpahkan tentang gelisah hati
ketika berseling tanya pada angkasa raya
mengapa udara kelihatan cerah berseri
lalu turun ke kota jadi bencana
sedikit udara bersih bagi umat manusia

kumencari jawab pada semilir angin
pada tiupan warna jelaga dari knalpot dan
cerobong pabrik lalu kuingat gagahnya pegunungan
yang menjulang
mengenang pohon-pohon dan rerimbunan daun

Oi, burung-burung pun menukik membagi warta
dari pohon dan gemerisik daun awal kehadirannya
kian banyak kian sempurnalah angkasa raya
lalu kusadari kotaku pun harus hijau
betapa sehat anak bangsa menghirup semilir anginnya

Temanggung, 1998


Tentang Penyair



Ariadi Rasidi lahir di Purwokerto. Menulis sejak 1985, dimuat di Bahari, Suara Merdeka, Mutiara, Swadesi, dan lain-lain  Antologi puisi yang memuat karyanya antara lain, Menoreh 1,
Menoreh 2, dan Antologi Puisi Kaliprogo

----------------------
Sumber tulisan: Jentera Terkasa (Kumpulan puisi penyair Jawa Tengah) 

Sumber foto penyair: Facebook

Sumber ilustrasi: Pixabay



0 comments: