Sunday, September 6, 2020

Polisi Hong Kong Serang Warga Tak Bersenjata lagi di Mong Kok Hari Ini

 



Perang ideologi antara komunis dan demokrasi seakan tak ada hentinya. Tanpa jeda selama keduanya tertanam dalam jiwa para pendukung masing-masingnya. Mulai dari perang dingin hingga pernah terbuka. Dan yang paling sering terjadi berupa letupan-letupan antara aparat dan warga.

Hal terakhir di atas itulah yang hari ini terjadi di Hong Kong. Sejak Cina daratan mencoba melanggar kesepakatan dengan Inggris dalam hal penyerahan Hong Kong ke Cina, konflik terus berkembang di kota itu. Demonstrasi besar pecah tahun lalu. Kemudian terhenti saat virus Corona merebak beberapa bulan. Dan, pihak Cina memulai kembali dengan penangkapan para aktivis prodemokrasi di Hong Kong.


Maka kembali memanaslah situasi di sana. Dikabarkan hari ini, Minggu (6/9/2020) polisi Hong Kong menyerang warga tak bersenjata lagi di Mong Kok. Padahal hari ini seharusnya menjadi hari pemilihan dewan legislatif, tetapi ditunda selama 1 tahun oleh Carrie Lam atas nama memerangi Virus Wuhan!

Mong Kok atau Mongkok merupakan sebuah wilayah di Distrik Yau Tsim Mong, di bagian barat Semenanjung Kowloon di Hong Kong. 

Peristiwa sendiri bermula di Jordon, Kowloon yang saat itu para pengunjuk rasa yang tersebar sambil meneriakkan "Tahan sampai nafas terakhir!" dan beberapa slogan yang sekarang dilarang. Beberapa berteriak "Saya ingin memberikan suara" sebagai protes terhadap penundaan pemilihan karena hari ini adalah hari pemungutan suara asli di Hong Kong.

Seperti biasa, polisi pun berlaku represif dengan menembakkan butiran merica ke trotoar pejalan kaki untuk memerintahkan orang agar tetap di trotoar pejalan kaki.

Selain itu, petugas polisi anti huru hara menahan sopir bus (yang mengenakan respirator dengan filter merah muda). Dia dilaporkan membunyikan klakson di sebelah garis penjagaan polisi. Sebagian aparat keamanan itu juga menggeledah penumpang di bus. Sementara puluhan orang dicegat dan ditangkap di jalan.

Angka terbaru dari Kepolisian Hong Kong, setidaknya 90 orang telah ditangkap sejauh ini. Kebanyakan dari mereka ditangkap karena ikut serta dalam pertemuan ilegal. 22 lainnya dikeluarkan tiket penalti karena diduga melanggar larangan pengumpulan virus corona. 

Sumber foto: Phoebe Kong


0 comments: