Tanda pagar (tagar) ini terkait dengan sebuah film berjudul Mulan. Sebenarnya tidak ada masalah dengan isi filmnya. Akan tetapi, karena pemeran intinya semisal Jacky Chan, Donnie Yen, dan Liu Yifei yang terang-terangan mendukung rezim Cina, maka tagar itu pun dimunculkan.
Dan sebenarnya tidak masalah juga dengan tagar tersebut. Bagaimana pun kaum oposisi Hong Kong sedang berjuang melawan kediktatoran Partai Komunis Cina (PKC). Kekejaman PKC bukan hanya di Hong Kong melalui Carrie Lam, melainkan menyebar di seluruh Cina daratan, khususnya Turkistan Timur (Xinjiang), Tibet, dan Mongolia Dalam.
Di Xinjiang, orang-orang Uyghur dan minoritas muslim lainnya dipenjara di kamp-kamp interniran. Para wanitanya dipaksa menikah dengan orang Han. Banyak yang mengalami pengangkatan rahim agar populasi Uyghur berkurang secara drastis. Kemudian, beberapa waktu lalu ada pelarangan dalam menggunakan bahasa Mongol di sekolah-sekolah Mongolia Dalam oleh pihak Cina. Orang-orang Mongol protes dan dikabarkan ada yang melalukan bunuh diri akibat merasa tertekan.
Begitu pula di Tibet. Sebutlah satu contoh besarnya, akibat kekejaman Cina, Dalai Lama melarikan diri dan harus menetap di salah satu wilayah India agar aman.
Memperhatikan realitas tersebut, idealnya, tokoh publik seperti pemain inti dalam Mulan mendukung perjuangan itu. Bukannya malah ikut-ikutan latah membela pihak yang jelas-jelas menyalahgunakan wewenang terhadap rakyatnya sendiri.
Itulah sebabnya, tagar #BoycottMulan terus menggema di media sosial. Dan, gema itu tidak hanya oleh oposisi Hong Kong, orang-orang di luar mereka juga turut andil. Sebutlah orang-orang pro demokrasi di Thailand dan Filipina.
0 comments:
Post a Comment