Thursday, April 9, 2020

Sisi Positif COVID-19, Arab Saudi Umumkan Gencatan Senjata Yaman


Timur Tengah terus bergolak. Agaknya kata-kata itu menggambarkan betapa seringnya pertempuran yang terjadi antarumat Islam di Timur Tengah. Kekuatan muslim terkuras di area peperangan. Bahkan, pemerintahan yang sah pun bisa tumbang setelah melemah akibat perang sesama muslim. Ya, saat musuh sesungguhnya datang, kekuatan mereka tinggal seujung kuku. Lalu jatuh. Sebutlah kejayaan Pemerintahan Saddam Hussein di Irak.

Tetapi, ketika COVID-19 menjadi pandemi global, belakangan pertempuran sedikit berkurang. Seperti terlansir Anadolu Agency, Kamis (9/4/2020), pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi pada Rabu mengumumkan gencatan senjata selama dua minggu di Yaman yang mulai berlaku pada Kamis di tengah wabah virus korona (Covid-19).

Dalam media itu disebutkan bahwa Kantor Berita Resmi SPA mengutip juru bicara koalisi Kolonel Turki al-Maliki yang mengatakan bahwa gencatan senjata dapat diperpanjang.

Maliki mengatakan langkah itu mendukung keputusan Pemerintah Yaman untuk menerima seruan gencatan senjata oleh Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, guna membendung penyebaran virus.

Dikabarkan pula, Yaman telah dilanda oleh kekerasan dan kekacauan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang didukung Iran menguasai sebagian besar negara itu, termasuk Ibukota Sanaa.

Krisis meningkat pada 2015, ketika koalisi militer yang dipimpin Saudi meluncurkan kampanye udara yang bertujuan menarik kembali keuntungan teritorial Houthi.

Namun, puluhan ribu warga Yaman, termasuk warga sipil, diyakini terbunuh dalam konflik yang telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia dan menyebabkan jutaan orang tetap berisiko kelaparan. Sungguh memperihatinkan.


0 comments: