Friday, February 28, 2020

Selama 17 Hari Terakhir, Turki Lumpuhkan 1.709 Unsur Rezim Assad di Idlib, Suriah


Rezim Assad dan pasukan Rusia di Idlib terus melanggar gencatan senjata dan menyebabkan lebih daripada 1.300 warga sipil Suriah tewas.

Akibat pelanggaran itu, Turki menampung sekitar 3,7 juta warga Suriah yang melarikan diri dari negara mereka. Bisa dikatakan negara yang dipimpin Presiden Erdogan tersebut, menjadi negara penampung pengungsi paling banyak di dunia.

Padahal, pada September 2018, Turki dan Rusia sepakat untuk mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi di mana tindakan agresi secara tegas dilarang.

Itulah sebabnya, Turki tak tinggal diam. Pasukan Turki mulai bergerak. Seperti terlansir Anadolu Agency, Jumat (28/2/2020), Turki melumpuhkan 1.709 unsur rezim dalam operasi di Idlib, Suriah barat laut selama 17 hari terakhir.

Ya, sebutlah contohnya 55 tank, 3 helikopter, 18 kendaraan lapis baja, 29 howitzer, 21 kendaraan militer, empat senjata anti-pesawat Docka, enam depot amunisi, dan tujuh mortir milik koalisi rezim Assad dan Rusia hancur dalam operasi mereka.

Masih dari sumber yang sama, terletak di barat laut Suriah, Provinsi Idlib saat ini dihuni sekitar 4 juta warga sipil, termasuk ratusan ribu pengungsi dari seluruh penjuru negeri yang kehilangan tempat tinggal mereka beberapa tahun terakhir akibat serangan pasukan rezim Assad dan Rusia.

0 comments: