Wednesday, January 30, 2019

Ajakan Menulis Cerpen dari Semarang, Memperkenalkan Kota Melalui Sastra



Sastra tidak sekadar karangan khayalan. Bahkan, kefiksian dalam cerita yang dibangun dengan daya pikir untuk membayangkan atau yang disebut imajinasi haruslah berdasarkan realitas indrawi. Tanpa dasar yang kuat, maka menjadilah cerita suram. Sebut saja misalnya (hanya dalam pengandaian) bahwa Indonesia merupakan salah satu provinsi di Rusia. Apa masuk akal? Tentu orang waras akan menyangkalnya secara alami, meski tidak dia katakan, baik secara lisan, maupun tulisan.

CERPEN. Salah satu genre sastra yang satu ini umumnya kentara dalam menampilkan latar tempat seperti itu. Dan, sah-sah saja jika melalui cerita pendek, pengarangnya memperkenalkan latar tempat tertentu kepada masyarakat luas. Nah, masih di awal tahun ini, ada berita menggembirakan datang dari Semarang. Seperti terlansir dalam brosur di akun Facebook pribadi Sulis Bambang, menyambut ulang tahun ke-3 Bengkel Sastra Taman Maluku, mereka mengajak sahabat pencinta sastra menulis cerpen dengan mengambil lokasi seputar Kota Semarang. Lokasi dalam cerita benar-benar nyata ada pada waktu ini.

Mengenai syarat-syaratnya, berdasarkan isi brosur tersebut, dapat Anda baca di bawah ini. 
  1. Peserta masyarakat umum (pelajar, mahasiswa, dan umum).
  2. Lokasi harus ada di Kota Semarang dengan detail, Tema bebas.  
  3. Berbahasa Indonesia.
  4. Huruf Calibri, ukuran 12, spasi 1
  5. Jumlah kata: 2.500—4000                                      
  6. Naskah dikirim ke hemophilia_smg@yahoo.com
  7. Dead line: 15 Maret 2019
  8. Pengumuman: 30 April 2019 

Keputusan kurator tidak dapat diganggu gugat. Untuk lebih memastikan tentang hal-hal  yang  belum jelas, alangkah baiknya ditanyakan langsung ke pihak panitinya melalui email yang tercantum di brosur. Selamat berjuang!

0 comments: