Wednesday, December 5, 2018

Satu Puisi Korrie Layun Rampan tentang Nasionalisme Suku Dayak



DAYAK, DAYAK, DI MANAKAH KAMU?
karya Korrie Layun Rampan

Dayak, Dayak, di manakah kamu
Suaramu sunyi waktu
Di manakah kamu, Saudaraku
Masihkah di ranah nenek-moyang, dahulu?

Ini aku selalu di Indonesia Raya
Kau dengar suaraku ada di mana-mana
Kau lihat tarianku meliuk di manca negara
Tarian negeri kita, tarian terkasih Nusantara

Lagumu, merdu seantero buana
Senyummu mengurai rindu dari dasar kalbu
Kata-katamu kearifan nenek-moyang kita
Cinta yang bersuara dari dasar sukma

--Dayak, Dayak, di manakah kamu?
+ Ini aku di belantara Nusantara
--Dayak, Dayak, di manakah kamu?
+ Ini aku ada di mana-mana tapi tak ke mana-mana!

+--Kami ada di mana-mana tapi tak ke mana-mana!

Indonesia, 10 Mei 2012
Dibacakan pada Rakernas MADN 10 Mei 2012


Tentang Penyair
Korrie Layun Rampan (lahir di Samarinda, Kalimantan Timur, 17 Agustus 1953--meninggal 19 November 2015 pada umur 62 tahun) adalah seorang sastrawan berkebangsaan Indonesia. Korrie merupakan pencetus penyusun buku Sastrawan Angkatan 2000 terbitan Gramedia Pustaka Utama yang memuat lebih dari seratus sastrawan, terdiri dari penyair, cerpenis, novelis, esais, dan kritikus sastra.

Ayahnya bernama Paulus Rampan dan ibunya bernama Martha Renihay-Edau Rampan, beretnis Dayak Benuaq. Semasa muda, Korrie tinggal di Yogyakarta. Di kota itu pula ia berkuliah. Sambil kuliah, ia aktif dalam kegiatan sastra. Ia bergabung dengan Persada Studi Klub, sebuah klub sastra yang diasuh penyair Umbu Landu Paranggi. Di dalam grup ini lahir sejumlah sastrawan ternama, seperti Emha Ainun Najib, Linus Suryadu A.G., Achmad Munif, dan Ebiet G. Ade.
Pengalaman bekerja Korrie dimulai pada 1978 di Jakarta sebagai wartawan dan editor buku untuk sejumlah penerbit. Kemudian, ia menjadi penyiar RRI dan TVRI Studio Pusat, Jakarta, mengajar, dan menjabat Direktur Keuangan merangkap Redaktur Pelaksana Majalah Sarinah, Jakarta. Sejak Maret 2001 Korrie menjadi Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Koran Sendawar Pos. Berbagai karya telah ditulisnya berupa novel, cerpen, puisinovel, cerita anak, dan esai.

Ia juga menerjemahkan sekitar seratus judul buku cerita anak dan puluhan judul cerita pendek dari para cerpenis dunia, seperti Leo TolstoyKnut HamsunAnton ChekovO'Henry, dan Luigi Pirandello. Novelnya, Upacara dan Api Awan Asap, meraih hadiah Sayembara Mengarang Roman Dewan Kesenian Jakarta, 1976 dan 1998. Beberapa cerpen, esai, resensi buku, cerita film, dan karya jurnalistiknya mendapat hadiah dari berbagai sayembara. Beberapa cerita anak yang ditulisnya ada yang mendapat hadiah Yayasan Buku Utama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu Cuaca di Atas Gunung dan Lembah, dan Manusia Langit (1997).

Sumber biografi: wikipedia.
Sumber foto: 
https://www.wego.co.id


0 comments: