Thursday, April 1, 2021

Puisi-Puisi Hasan Bisri BFC, Kado Puisi bagi Thomas Budi Santoso


BUKIT SENJA, BUKIT CINTA
buat Pak Thomas Budi Santoso

Kautilasi jejakjejak usia, di masa selepas senja
Di ubun gairahmu
Butirbutir keringat dan harum tembakau menyatu
Dalam debur napas saudarasaudaraku

Pada pelipis kota, di antara gairah ombak samudra
Dan lazuardi hijau, ada sebuah tanda
Bukit senja, namanya
Di antara semegar pagi dan dingin peluk malam
Ada sebuah timbunan rasa, bukit cinta namanya

Bukit yang disulut rindu
Bukit yang dikebas gebu

Di mana hulu segala cinta ditambatkan di sana
Dan alirnya tak pernah disesali
Seperti halnya embun yang bertengger di pucuk rumputan
Takkan pernah menaruh dendam pada matahari
Maka, seumpama engkau semesta
Pagi akan menabur semilyar embun secara merata

Bogor, 17 November 2010


DI LAPANGAN TERBANG ANTARBANGSA, BRUNEI
       : Thomas Budi Santoso

Menatap jembar keningmu
Berserakan tulang katakata
Yang kelak mengokohkan daging sajaksajakmu

Menatap kilau warna rambutmu
Bermilyar kenangan bertaburan
Yang tak tertampung seumur waktu

Di sini, di ruang tunggu ini
Kita saling bertukar percakapan
Mengangankan lintasan perjalanan

O, alangkah jauhnya masa lalu
Tempat kita mencatat dan mengubur peradaban

O, alangkah dekatnya kematian
Tempat kita menuai kebatilan dan kemuliaan

Maka, seumpama kita di barisan penumpang
Pesawat ini takkan pernah memiliki
Tiket kembali
Karena semua akan berpulang

Bogor, 18 November 2010


Tentang Penyair

Hasan Bisri BFC, lahir di Pekalongan. Salah satu Dewan Pendiri Komunitas Sastra Indonesia. Beragam tulisannya bertebar di berbagai media massa dan antologi. 
Bukunya yang sudah terbit "Suatu Hari Tanpa Televisi" (ed, 1995) dan biografi "Januar Muin Pembangkit Percaya Diri" (1997), "Andai Aku Seorang Produser" (2003), "Haji Dilarang Ketawa" (Hikmah, cet. 2, 2006), 99 Cara Naik Haji Gratis (FLPPH, cet. 2, 2007).
--------------------------------------------------------
Sumber tulisan: buku "Dari Bumi yang Sama"
Sumber ilustrasi: Pixabay



0 comments: