Thursday, April 1, 2021

Lelaki Ingkar Janji Karya Iman Budhi Santosa


: Wisrawa -- Sukesi

Di gerbang cepuri keputren Alengka
Wisrawa, resi tua itu termangu

Amis darah Jambumangli belum pergi
juga rasa iri dalam perang tanding
dibalut caci-maki

Raksasa itu mati. Tubuhnya pecah belah
tapi, kutuk terus menusuk
meletakkan harga dirinya rata tanah
serupa bangkai, semut cacing tak mau menjamah

"Sukesi, manakah yang harus kujaga?
Tangan kanan atau kiri? Puteri Prabu Sumali
atau anak sendiri yang datang menagih janji?"

Di depan keraton, seorang raja muda menunggu
berbekal mantram, melupakan haram
menantang junjungan yang dimuliakan

"Prabu Wisrawana, Anakku...." Desis menghapus tangis
dua laki-laki berhadapan, namun tak segaris
dalam keinginan.

"Biarlah, aku yang kalah, Wisrawana." Seolah ia mundur
namun, kakinya mengangkang; menantang
dan ratusan dalang memainkannya
dengan dada lapang, gamelan ditabuh dengan lantang

Benar yang kalah, menang yang sampah
tinggal dewata yang bertitah
sedangkan cerita dan kisah hanya tafsir
sebelum nisan terpasang mustahil silang-sengketa itu berakhir

2011

Tentang Penyair

Iman Budhi Santosa lahir di Magetan. Pada th. 1969 bersama Umbu Landu Paranggi Cs. mendirikan Persada Studi Klub (PSK) komunitas penyair muda di Malioboro, Yogyakarta. Menulis sastra dan kebudayaan dalam dwi bahasa, Indonesia dan Jawa.
-----------------------------------------------------
Sumber tulisan: Sauk Seloko
Sumber ilustrasi: Pixabay

0 comments: