Friday, March 5, 2021

Puisi-Puisi D. Kemalawati dalam Sauk Seloko


Sebelum Jumpa

gerai dan rinai
batas tak hingga menerawang
rahasia jiwa terhalang pandang

pandang dan nelangsa
mata batin menjelajah rupa
luas bentangan cakrawala tak terkira

gejolak meriak
selayang ombak
tajam ujung tombak tak terelak

Beri cahaya pada mata
Ombak pada dada
Diri pada pemiliknya

Banda Aceh, Juni 2012


Di Itaewon

Ini pendakian yang tak seberapa
namun tangga berdinding batu seolah berkata
engahmu adalah pertanda belum terbiasa
menuju ketinggian jiwa
para pencari ridha

kubasuh muka
kuredakan debar di dada
kudaki lagi tangga dalam kamar samar cahaya
hingga ruang lengang di lantai dua
sayup-sayup kudengar seruan itu
mengalun dari puncak menara
sujudku dipenuhi airmata

di Itaewon, kukirim doa kepada
perempuan muda sipit berkulit terang
yang terbata-bata memadankan kata
kutahu dia tak mencari pahala
ketika menawarkan jasa menuju rumah-Nya

Masjid Itaewon, Seoul, 4 Juni 2012


Tentang Penyair


D. Kemalawati lahir di Meulaboh, Aceh Barat. Buku puisinya "Surat dari Negeri Tak Bertuan" diterbitkan Lapena Banda Aceh (2006) dan "Hujan Setelah Bara" (Bandar Publishing bekerjasama dengan Lapena, 2012). Ia juga menulis novel, esei, opini, dan cerpen. Tahun 2011 menerima penghargaan sastra untuk Pendidik dari Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

---------------------------------------------

Sumber tulisan: Sauk Seloko
Sumber ilustrasi: Pixabay
Sumber foto penyair: Facebook

0 comments: