Wednesday, August 5, 2020

Siapa Pihak yang Diuntungkan dan Dirugikan dari Ledakan Dahsyat di Beirut?



Ledakan besar telah terjadi di Pelabuhan Beirut, Lebanon Selasa lalu(4/8/2002) dan menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai empat ribu lainnya.

Meski tidak diketahui apakah ada unsur kesengajaan atau tidak, jika ditinjau dari segi dampaknya dan konsekuensinya, insiden itu mengarah pada sebuah "langkah strategis” mengingat Lebanon disorot sebagai wilayah konflik kekuatan-kekuatan regional dan mengalami masalah ekonomi belakangan ini. Diperkirakan juga akan merusak berbagai kerja sama politik.

Lalu siapa pihak yang diuntungkan dan dirugikan dari ledakan dahsyat di Beirut ini?

Anadolu Agency melaporkan bahwa pada 3 Agustus, yakni sehari sebelum ledakan, Menteri Luar Negeri Lebanon--Nassif Hitti--mengajukan pengunduran dirinya kepada Perdana Menteri Hassan Diab.

Kemudian, pada 7 Agustus mendatang, Pengadilan Swasta Internasional Lebanon akan mengumumkan hasil kasus pembunuhan berencana terhadap Rafik Hariri pada 14 Februari 2005 silam.

Masih dari sumber yang sama, menurut beberapa pihak, pengadilan akan mengumumkan kepada dunia bahwa "Hizbullah telah membunuh Rafik Hariri". Hizbullah diketahui berpengaruh dalam pemerintahan Lebanon saat ini.

Dalam review yang diterbitkan di pusat penelitian Al-Marsad Al-Masry yang berbasis di Mesir, peneliti politik Mesir Dr. Muhammed Mujahid al-Zayyad mengungkapkan bahwa perkembangan sebelum ledakan di Beirut mengarah kepada Hizbullah.

Dalam artikelnya yang berjudul "Operasi intelijen yang bersih dan bertujuan untuk memperburuk situasi internal", Zayyad memperkirakan bahwa Israel akan menjadi negara yang paling mengambil keuntungan dari ledakan ini.

Menggarisbawahi bahwa Hizbullah akan lebih ditekan di Lebanon setelah ledakan itu dan Nasrallah akan semakin mengalami kesulitan di arena internasional, Zayyad berpendapat bahwa Saad al-Hariri juga menjadi sasaran dalam serangan itu.

Mengutip media tersebut, Beberapa pengamat memperkirakan bahwa perkembangan pahit dan krisis politik di Lebanon akan menjauhkan negara itu dari Iran dan keadaan tersebut membawa Lebanon lebih dekat ke Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Para pakar sepakat bahwa Hizbullah akan menjadi pihak yang paling dirugikan dalam periode mendatang di Lebanon. Mereka juga memperkirakan dukungan politik domestik terhadap Saad al-Hariri akan meningkat.

0 comments: