Saturday, May 9, 2020

Laporan Biro Intelijen Jerman: Xi Jinping Meminta Sekjen WHO untuk Tidak Mempublikasikan Pesan Virus-ke-Manusia dan Menunda Pandemi Global



Sumber BND (https://www.bnd.bund.de/EN/Home/home_node.html)

 
Sebuah laporan dari biro intelijen Jerman mengungkapkan tindakan Presiden Cina (RRC), Xi Jinping, menutupi kebenaran tentang virus Wuhan (COVID-19) agar terhindar dari sorotan dunia.

Menurut Badan Intelijen Federal Jerman (BND), Presiden Cina itu memanggil Sekretaris Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada 21 Januari lalu untuk meminta WHO tidak memublikasikan pesan virus-ke-manusia dan menunda pandemi global.

Seperti terlansir The Liberty Times, Sabtu (9/5/2020) Unit intelijen Jerman menunjukkan bahwa Presiden Cina, Xi Jinping, secara pribadi meminta Sekretaris Jenderal WHO, Tan Desai atau Tedros Adhanom Ghebreyesus, untuk mengecilkan keparahan epidemi tersebut. Penyembunyian China menyebabkan dunia kehilangan setidaknya satu bulan untuk memerangi epidemi tersebut.

Dan, apa akibat awalnya?

Akibatnya, WHO terdiam selama berhari-hari, dan baru pada akhir Januari penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) dinyatakan sebagai "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional."

Masih dari sumber yang sama, laporan itu menunjukkan bahwa negara-negara Barat umumnya percaya bahwa jika bukan karena China menyembunyikan informasi, epidemi akan jauh lebih mudah untuk dikendalikan. Badan Intelijen Federal Jerman menyimpulkan bahwa karena blokade Beijing, dunia telah kehilangan waktu 4 hingga 6 minggu untuk memerangi virus.

Para ahli di Institut Robert Koch juga yakin bahwa informasi yang diberikan oleh China pada awal wabah tidak lengkap, dan bahwa untuk pencegahan epidemi yang efektif, otoritas kesehatan masyarakat nasional harus meminta bantuan Badan Intelijen Federal.

0 comments: