Saturday, April 4, 2020

Semua Elemen Persyarikatan Muhammadiyah Harus Digerakkan untuk Membantu Umat Terdampak COVID-19

Persyarikatan Muhammadiyah - Laman Muhammadiyah

Sebagai salah satu ormas besar di Indonesia, Muhammadiyah terus bergerak dalam penanggulangan COVID-19. Dalam hal ini, tak hanya tenaga medis, tetapi juga semua elemen di lingkupnya juga dilibatkan.

Seperti terlansir MUHAMMADIYAH.ID (4/4/2020), semua elemen atau unsur di lingkup Persyarikatan Muhammadiyah harus digerakkan untuk membantu umat terdampak wabah covid-19, menginggat dampaknya yang multi sektor. Mengambil langkah strategis dan cepat terkait kasus tersebut, Majelis Tabligh (MT) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah membentuk Relawan Mubaligh Tanggap Covid-19 (RMTC-19).

Mubaligh juga terdampak wabah ini. Meskipun tidak secara langsung terkait masalah kesehatan, mubaligh Muhammadiyah bisa hadir membantu sesuai tupoksinya. Begitulah paparan Risman Muhtar, Wakil Ketua MT PP Muhammadiyah yang ditunjuk sebagai Koordinator Program RTMC-19. 

“Kita tidak mau hanya menjadi obyek, tapi kita ingin menjadi subyek dalam membantu umat karena wabah covid-19. Kita membantuk RMTC-19, kita menugaskan kepada Pimpinan Wilayah untuk membantu kegiatan ini, mubaligh Muhammadiyah tidak boleh hanya diam,” katanya lagi saat dimintai keterangan tim muhammadiyah.id pada Sabtu (4/4).

Tentu saja, seluruh mubaligh Muhammadiyah ini harus dapat menghindari kegiatan yang mengumpulkan banyak orang.

Itulah sebabnya, mubaligh Muhammadiyah dituntut untuk lebih kreatif memanfaatkan media sosial sebagai media dakwah virtual. Hal yang tak kalah pentingnya, adalah diperlukan sikap tengahan/wasathiyah dan kebijaksanaan dari mubaligh dalam berdakwah. Maksudnya dalam materi tausiyah yang disampaikan tidak boleh mengandung unsur yang menakut-nakuti, sekaligus juga tidak boleh menganggap remeh wabah covid-19 yang terjadi saat ini.

“Utamanya yang perlu disampaikan oleh mubaligh Muhammadiyah adalah fatwa yang dikeluarkan oleh PP Muhammadiyah dan MUI, serta sikap seorang mukmin selama ramadhan dalam keadaan wabah. Kedua, mubaligh itu harus memberi tausyiah yang sejuk, tidak boleh nakut-nakutin, tapi juga tidak boleh menyuruh nekat,” tutur Risman.

Dengan kata lain, penjagan terhadap keselamatan jiwa menjadi yang utama bagi pelaksanaan Program RMTC-19. Dari sini diharapkan dapat memperkuat iman dan mendorong yang berpunya (kaya materi) untuk berbagi.

0 comments: