Friday, January 31, 2020

Kita Perlu Media Asing untuk Tahu Kondisi dalam Negeri


Sebuah media di Benua Eropa menuliskan judul yang unik, yakni Thousands on Virus lockdown at China-backed Plant in Indonesia.

Saya sebut unik karena jarang, bahkan, agaknya belum pernah dipublikasikan oleh media-media mainstream di Indonesia sendiri. Adalah France24. Sebuah media di Prancis yang menyoroti ribuan pekerja asal Republik Rakyat China yang dikarantina dalam sebuah pabrik di Morowali. Tujuan karantina itu sendiri dalam rangka mencegah terjadinya penyebaran virus Corona Wuhan.

Ya, mulai dari judul yang mereka turunkan, orang Indonesia akan tahu kondisi nyata di Morowali. Sebab, kalau diartikan, judul itu berbunyi, "Ribuan Orang Dikarantina dalam Pabrik China di Indonesia untuk Mencegah Penyebaran Virus"

Baca Juga: Kalimantan, Siapa Sajakah Tokoh-Tokoh dari Pulau Ini yang Menjadi Pahlawan Nasional Indonesia?

Kemudian isi beritanya yang paling mencengangkan, France24 secara lugas dan independen menyatakan bahwa lebih dari 40 ribu pekerja di kompleks industri yang "dikuasai China" di Indonesia telah dikarantina karena khawatir dengan penyebaran virus Corona mematikan yang telah menewaskan lebih dari 200 orang di China.

Secara rinci, PT Indonesia Morowali Industrial Park dikabarkan telah menutup pusat penambangan nikelnya di Sulawesi. Selain itu juga melarang stafnya masuk atau pergi tanpa izin tertulis dari mereka, termasuk para pekerja asal China sendiri.

Lebih lanjut, France24 mengutip pula sebuah pernyataan dari juru bicara perusahaan Dedy Kurniawan. Apa pernyataannya? Bahwa karyawan di fasilitas seluas 2.000 hektar yang mayoritas dimiliki oleh China's Shanghai Decent Investment Group itu, sedang menjalani tes medis dan sejauh ini tidak ada yang terinfeksi.

0 comments: