Monday, November 18, 2019

Aku Membunuh Ibumu, Maafkan Aku Eaaa...!


Yang saya tahu orang Indonesia sungguh pemaaf. Semboyan Tuhan saja Maha Pengampun sudah menjadi pegangan mendasar untuk memaafkan kesalahan sesama manusia. Bahkan, entah benar atau tidak, seorang ibu langsung memaafkan perenggut kegadisan dan nyawa putri kesayangannya.

Itulah sebabnya, setiap kali, setelah menyakiti banyak orang, kata maaf menjadi mantra sakti untuk penyelamatan diri sang pelaku kesalahan.

Sebut saja kasus-kasus penistaan agama belakangan ini yang ujung-ujungnya para pelakunya meminta maaf. Lalu, ada yang bebas begitu saja. Kemudian melakukan hal yang lebih parah lagi daripada sebelumnya. Sungguh luar biasa realitas di lapangan.

Lantas, apakah memang demikian adanya wajah dari karakter orang Indonesia, khususnya pada zaman kekinian? Melakukan kesalahan sesuka hati, minta maaf, dan menikmati hidup sepuasnya?

Agaknya lebih tepat jika ada kata "sebagian" dalam menjawabnya. Mengapa? Karena, tidak semua seperti itu.

Masih banyak yang taat hukum dan tertib dalam hidup. Artinya, terus berusaha menghindari kesalahan. Selain itu juga mengedepankan tindakan tegas sesuai jalur hukum terhadap pelaku kesalahan atau kejahatan.

Ah, rasanya saya terlalu serius dalam hal ini. Bukankah ini hanya celotehan? Maka, yuk sama-sama menjalani hidup dengan santai dalam kewarasan.

0 comments: