Thursday, October 3, 2019

Wiranto Dituntut Minta Maaf di Media Nasional Selama 7 Hari?


Masih ingat dengan sosok Wiranto?

Agaknya pertanyaan itu begitu basa-basi. Betapa tidak? Wiranto sangat terkenal di tingkat nasional maupun internasional, terutama di Negara Timor Leste dan Perserikatan Bangsa- Bangsa.

Nah, konon Wiranto kali ini membuat banyak orang tersakiti, setidaknya tersinggung berat. Kok bisa? Bagaimana ceritanya?

Begini, mantan orang penting di  militer era Orde Baru ini menyebut pengungsi Maluku sebagai beban negara. Kata "beban" tersebut tentu saja memicu reaksi dari masyarakat luas. Padahal sudah menjadi rahasia publik bahwa pembiayaan Negara Indonesia juga bersumber dari pajak (uang rakyat).

Mengutip Era Muslim, Kamis (3/10/2019), Ketua Karteker DPD KNPI Maluku, Abdussalam Hehanussa, mengecam keras ucapan Menko Polhukam, Wiranto, tersebut.

Katanya, “Selaku tokoh dan pejabat negara, sangat tidak pantas pak Wiranto mencibir rakyat yang sedang ada dalam kesusahan. Atas dasar itu, selaku pimpinan pemuda KNPI Maluku, kami menuntut Pak Wiranto untuk mengklarifikasi ucapannya dan memohon maaf di media nasional selama 7 hari. Tuntutan kami ini agar segera dilaksanakan, karena kami tidak akan segan-segan melakukan perlawanan yang lebih besar."

Dirinya juga berpendapat bahwa kekhawatiran masyarakat hingga harus menyelamatkan diri ke lokasi-lokasi yang lebih tinggi tidak lepas dari ketidakprofesionalan BMKG dalam tugas dan fungsinya mengawasi soal info-info bencana yang berdampak bias.

Ia melanjutkan, “Akibatnya masyarakat lebih banyak mendapatkan info-info liar. Jadi jangan salahkan jika mereka harus mengungsi berhari-hari di tempat yang dianggap lebih aman."

0 comments: