Wednesday, August 14, 2019

Tragis, Setelah Publikasikan Surat Para Tahanan, Pemuda Uighur Ini Ditahan China


Nasib tragis tak henti-hentinya menimpa kaum muslim Uighur di Republik Rakyat China.

Seorang pemuda Uighur--Abdurahaman Memet (30)-- yang memviralkan surat-surat dari tahanan di kamp-kamp pengasingan rahasia China di Xinjiang  ditahan.

Informasi itu berdasarkan laporan para aktivis dan anggota keluarganya.

Awalnya, seperti terlansir Hidayatullah, Kamis (15/8/2019) pemuda yang merupakan seorang pemandu wisata di Turpan itu menerima surat dari orang tua dan saudara laki-lakinya tahun lalu. Surat-surat tersebut ditulis dari dalam pusat penahanan di wilayah barat. Ada sebanyak 1,5 juta muslim diyakini telah ditahan di dalam kamp re-edukasi dan kamp lainnya.

Kemudian, pada bulan Juli, surat-surat itu pun diterjemahkan dan diterbitkan dalam Database Korban Xinjiang, yakni sebuah situs penyimpanan dan pengawas publik.

Lalu dokumen-dokumen langka, di antara yang pertama dari dalam kamp ini menyebar dengan cepat secara daring. Dalam dua hari setelahnya, Memet memberi tahu keponakannya yang ada di luar RRC bernama Muhammad’ali bahwa dia telah menerima telepon dari polisi yang meminta untuk mengetahui dengan siapa dia membagikan surat-surat itu.

Dan, pada akhir bulan, Muhammad’ali mengetahui melalui kontak bahwa pamannya itu telah ditahan di Turpan.

0 comments: