Tuesday, July 6, 2021

REKAM JEJAK SAJAK, Karya Dimas Arika Mihardja


: prologue de major

di dada puisi yang penuh sesak
muncul aneka suara, rupa, dan irama
suara-suara paling bermakna
merupa wajah pribadi bernurani
jadi irama yang bergejolak dalam sajak

di sini tak ada tuak yang tua, tak ada fatwa pujangga
yang mengudara ialah suara-suara aneka: rindu, pedih
cinta sebagai simalakama atau batu malin kundang
yang dikutuksumpahi adat kelakuan diri sendiri

di sini takkan ada wujud kesombongan yang purba
yang berwujud ialah saling merajut benang asah-asih-asuh
dan sesiapa yang berkeluh kesah akan memanen resah
sesiapa yang menyebar fitnah akan menuai sejarah
hitam peradaban

di sini tak ada konser dangdut
yang ada irama cinta kasih dan merpati putih--tak letih menembus langit
menyampaikan pesan-pesan wingit: suarakan bangsi kesangsianmu
suarakan gendang rebana gong lalu nang neng menuju ning hati
bernyanyi dalam qasidah cinta di kenduri airmata menghamba


16/1/2012

--------------------------------------------------------------

Sumber puisi: Tuas Media

Sumber ilustrasi: Pixabay


0 comments: