Monday, June 28, 2021

SEBUAH LOK HITAM buat Sang Pemimpin dan 1964, Dua Puisi Hartojo Andangdjaja


SEBUAH LOK HITAM

                         buat Sang Pemimpin

Sebuah lok hitam
terlepas dari gerbong
sendiri melancar dalam kelam
ia menderam ia melolong

Ada lok hitam melancar sendirian
Kami yang melihatnya bertanya keheranan:
ke manakah lok berjalan
adakah stasiun penghabisan

Jauh di depan tak ada sinyal kelihatan
jauh di depan hanya malam terhampar di jalan

Buku Puisi (1972)


1964 

Di manakah akan kuselamatkan kini
suaraku yang lembut bernama puisi
ketika, seperti Brecht pernah berkata:
bicara tentang pohon pun hampir suatu dosa

Di manakah akan kuselamatkan kini
suaraku yang sayup bernama puisi
ketika, seperti kini kita derita:
bicara tentang kebenaran adalah dosa

Maka aku pun tahu kini
kenapa Voltaire dibenci
tinggal ia di Ferney, di bumi Swiss
jauh dari Perancis

Maka aku pun mengerti
kenapa Pasternak sepi sendiri
dan Mayakowsky
akhirnya bunuh diri

Buku Puisi (1972)
-------------------------------------------------------------
Sumber puisi: Puisi Indonesia Modern
Sumber ilustrasi: Pixabay


0 comments: