Thursday, April 2, 2020

Tegas, Intelijen AS Klaim China Tutupi Data Covid-19


COVID-19 terus bergerak. Menyebar dari satu tempat ke tempat lainnya. Sejak pertama kali muncul di Wuhan, China, pada Desember lalu, virus maut ini telah menyebar ke setidaknya 180 negara dan wilayah.

Kematian akibat virus ini tidaklah sedikit. Di China sendiri, warga mempertanyakan angka resmi kematian yang dirilis pihak pemerintah negeri tirai bambu itu. Hal tersebut muncul ketika anggota keluarga yang berduka berbaris untuk mengumpulkan jenazah orang yang dicintai di rumah duka dan ketika foto tumpukan guci yang digunakan untuk meletakkan abu jenazah di Wuhan muncul di media.

Seperti terlansir Anadolu Agency, Kamis (2/4/2020), kelompok media China, Caixin, mempublikasikan satu foto yang menunjukkan truk berisi guci terlihat di Wuhan dan kotak-kotak yang dikumpulkan di dalam gedung yang menyerupai gudang grosir.

Adapun rincian angka yang dirilis Beijing adalah, 81.518 pasien terinfeksi dan 3.305 meninggal dunia di China daratan, angka yang berulang kali diragukan administrasi Trump karena kasus yang dikonfirmasi di AS, Italia, dan Spanyol telah melampaui jumlah resmi China.

Terkait angka-angka itu, komunitas intelijen Amerika Serikat menilai China berupaya keras untuk menyembunyikan tingkat kematian dan infeksi virus korona (Covid-19), menurut sebuah laporan yang dirilis pada Rabu.

Tiga pejabat anonim mengkonfirmasi kepada Bloomberg News bahwa klaim itu dibuat dalam laporan ke Gedung Putih.

Mereka pada umumnya menyatakan bahwa pejabat pemerintah China sengaja merepresentasikan tingkat keparahan wabah di negara tersebut.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University Amerika Serikat, lebih dari 937.500 kasus telah dilaporkan di seluruh dunia sejak Desember lalu, dengan angka kematian lebih dari 47.200 dan lebih dari 194.300 dinyatakan sembuh.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Senin menuduh China melakukan "kampanye disinformasi".

"Mereka belum cukup transparan dan risikonya ... jika kita tidak mendapatkan ini dengan benar, jika kita tidak sampai ke dasar ini, bisa menjadi sesuatu yang berulang," kata Pompeo dalam wawancara dengan Fox News.

"Ada risiko, ada pertanyaan, dan sebagai diplomat paling senior Amerika, kami memiliki kewajiban untuk mencoba dan membantu memastikan bahwa kami mendapatkan informasi ini dari Partai Komunis China, sehingga kami dapat membantu para profesional medis kami di sini di Amerika Serikat dan menyelamatkan hidup warga Amerika dan orang-orang di seluruh dunia," tambah dia.

0 comments: