Thursday, April 2, 2020

Meski China Mencatat Lebih Sedikit Infeksi COVID-19, tetapi Semakin Ketat Membatasi Pergerakan di Seluruh Negeri


Belajarlah dari bangsa-bangsa di daratan China. Agaknya demikianlah yang dikatakan banyak orang. Konon, Patih Gajah Mada juga pernah belajar dari ayah angkatnya yang berbangsa Mongol saat Dinasti Yuan sedang berjaya. Alhasil, senjata api Cetbang buatannya merajai Jawa dan Nusantara.

Meski saar ini bukan Dinasti Yuan lagi yang memerintah di sana, pihak RRC (Republik Rakyat China) terkesan sama gigihnya dalam memerintah China daratan. Sebutlah perihal antisipasi gelombang kedua penyebaran COVID-19 di sana.

Meski mencatat lebih sedikit infeksi baru pada hari Kamis, tetapi langkah-langkah membatasi pergerakan di seluruh negeri semakin ketat oleh pihak RRC.

Mengutip Reuters, Kamis (2/4/2020) Komisi Kesehatan Nasional mengatakan pada hari Kamis bahwa China memiliki 35 kasus baru penyakit ini pada 1 April.

Sementara itu, provinsi tengah Hunan, yang baru-baru ini menurunkan tanggap daruratnya ke tingkat terendah. Pihak berwenang China tetap khawatir tentang risiko yang ditimbulkan oleh kasus COVID-19 baru, dan dalam beberapa hari terakhir telah melarang pemegang paspor asing masuk dan memerintahkan pengurangan tajam dalam jumlah penerbangan internasional.

Masih dari sumber yang sama, Lu Erxue, Wakil Direktur Jenderal Sipil Administrasi Penerbangan China mengatakan pada briefing pada hari Kamis bahwa China saat ini mengizinkan tidak lebih dari 134 penerbangan internasional per minggu untuk memasuki negara itu untuk memenuhi permintaan dari warga dan siswa di luar negeri yang ingin kembali ke rumah, dan hanya 108 penerbangan telah diberikan izin minggu ini.

Sebanyak 1,6 juta siswa Cina belajar di luar negeri, termasuk 410.000 di Amerika Serikat, 230.000 di Kanada dan sekitar 220.000 di Inggris, Ma Zhaoxu, wakil menteri luar negeri China, mengatakan pada briefing yang sama.

Dari jumlah tersebut, 1,42 juta masih di luar negeri. Konsulat China telah melaporkan total 36 pelajar China perantauan dengan kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, katanya.

"Untuk negara-negara di mana epidemi itu parah, di mana ada siswa yang benar-benar dalam kesulitan dan sangat perlu kembali, Partai dan pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membantu mereka secara bertahap, dengan cara yang teratur," kata Ma.

China juga telah mengetengahkan kembali pembatasan secara bertahap, termasuk penutupan bioskop yang telah diizinkan untuk dibuka kembali, di tengah kekhawatiran bahwa relaksasi awal penguncian dapat memicu gelombang kedua infeksi.

Pada hari Rabu, pihak Kabupaten Jia di Provinsi Henan mengatakan telah melarang orang pergi tanpa izin yang layak, dan mencegah penduduk meninggalkan rumah mereka untuk bekerja tanpa izin setelah beberapa kasus infeksi virus corona di daerah tersebut. Hal ini terkait ditemukannya kasus asimptomatik  COVID-19 di daerah itu.

0 comments: