Saturday, April 25, 2020

Penjual Buku HK yang Menentang China Membuka Toko Bukunya di Taiwan



BUKU DAN KEMERDEKAAN. Menulis dan membaca buku memerlukan kemerdekaan. Termasuk proses yang menghubungkan antara penulis dan pembaca. Salah satunya adalah penjualan. Benar, merdeka dalam membuka dan menjalankan usaha toko buku, misalnya.

Dalam laporannya, BBC (25/4/2020) menyebutkan bahwa aeorang penjual buku di Hong Kong yang menentang daratan China (RRC) telah membuka kembali toko bukunya di Taiwan.

Lam Wing-kee adalah satu dari lima penjual buku yang ditahan pada 2015 setelah menjual materi yang mengkritik elit politik di daratan RRC.

Dirinya melarikan diri ke Taiwan tahun lalu karena khawatir ia akan dikirim kembali ke China di bawah rancangan undang-undang ekstradisi yang diusulkan Hong Kong.

Mengutip media itu, pihak berwenang di sana mengatakan pembukaan kembali toko buku adalah simbol demokrasi dan kebebasan di Taiwan.

"Pembukaan kembali sangat berarti," kata Mr Lam kepada wartawan di toko baru di Ibukota Taiwan, yakni Taipei.

"Causeway Bay Books dihancurkan oleh China melalui cara-cara kekerasan. Pembukaan kembali membuktikan bahwa Taiwan adalah tempat dengan kebebasan dan demokrasi, dan kami masih memiliki hak untuk membaca buku," tambahnya.

Mr Lam mengatakan ia ingin pembukaan yang sederhana karena Covid-19, tetapi toko buku kecilnya di lantai 10 sebuah bangunan di distrik komersial populer Taipei penuh sesak dengan wartawan dan pendukung, serta bunga dan pesan dari Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, melaporkan wartawan BBC Cindy Sui di Taipei.

Dirinya meminta mereka yang turun ke jalan-jalan Hong Kong tahun lalu dan yang berpikir keselamatan mereka berisiko datang ke Taiwan dan melanjutkan perjuangan mereka dari luar. Ia mengatakan dengan membuka toko bukunya, dirinya juga berjuang prodemokrasi untuk Hong Kong.

0 comments: