Saturday, April 25, 2020

Seorang Seniman Saudi Melukiskan Situasi ketika Diberlakukan Penutupan Masjidil Haram


Sumber Arab News

Tak semua orang mendapatkan kesempatan bertamu di Masjidil Haram. Ini sebuah realitas dari waktu ke waktu.

Ya, ada begitu banyak orang ingin ke sana, tapi belum mampu. Ada yang belum mampu dari sisi materi. Ada pula karena sisi fisik yang belum memungkinkan mereka melakukan perjalanan hingga sampai di sana.

Dan, ada lagi sebagian orang yang hatinya belum terpanggil untuk ke sana, meski mampu dalam segala hal.

Ketika wabah COVID-19 menjadi pandemi global, Masjidil Haram ditutup pihak Kerajaan Saudi. Itu guna mengurangi penyebaran wabah mematikan dari Wuhan tersebut.

Apa yang terjadi selanjutnya?

Tentu berjuta-juta orang terpaksa menunda keberangkatan ke sana. Sementara orang-orang yang mungkin dipandang rendah, malah sangat dekat karena sering berada di sana. Siapa mereka? Para pembersih Masjidil Haram.

Hal demikian itulah yang dilukiskan seorang seniman Arab Saudi, Nabila Abuljadayel. Karya seninya berjudul “Isjod wa Iqtareb” (Bersujud dan Mendekat).

Seperti terlansir Arab News, Nabila Abuljadayel, yang merupakan Duta Niat Baik untuk Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman, mengatakan ide untuk lukisan itu berasal dari kenyataan.

"Inspirasi saya untuk karya ini didasarkan pada saat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tak tertandingi ketika saya sadar bahwa, untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya tidak akan dapat mengunjungi Al-Haram," katanya kepada Arab News. "Itu membuat saya menyadari betapa suatu kehormatan, hak istimewa, dan berkah untuk bisa melakukan itu"

Mengutip media itu, ia menyadari bahwa satu-satunya yang mempertahankan status setinggi itu,  untuk mengunjungi Masjidil Haram, adalah mereka yang telah mengabdikan hidup mereka untuk melayani situs suci dengan merawatnya.

"Para pekerja anonim tanpa nama dan tanpa wajah yang sama, yang cenderung kita anggap remeh, memiliki peluang terbaik di dunia," tambahnya.

Kerajaan menangguhkan semua ziarah Umrah bulan lalu karena ketakutan akan virus corona, dan pihak berwenang membersihkan Masjidil Haram sebagai persiapan untuk langkah-langkah desinfeksi dan sterilisasi.

"Orang-orang ini, yang melayani Allah siang dan malam, adalah orang-orang yang sekarang menyembah di sana sendirian," katanya lagi.

Ia juga menjelaskan, “Itu menegaskan kembali pentingnya kerendahan hati. Itu menunjukkan bagaimana kita semua sama di mata Tuhan. Krisis ini akan berubah menjadi sepotong sejarah yang membuktikan pembangkangan manusia dalam menghadapi kesulitan yang dialami umat manusia.”

Masih dari sumber yang sama, seniman tersebut mendapatkan inspirasi dari Ratu Elizabeth Inggris dengan mengatakan bahwa ia berharap orang-orang akan bangga dengan tanggapan mereka terhadap tantangan tersebut, dan juga kata-kata Raja Salman untuk berbicara tentang krisis coronavirus dan bagaimana masyarakat mengatasinya.

Sungguh lukisan yang menggambarkan situasi nyata dalam sejarah manusia.

0 comments: