Saturday, March 21, 2020

Turut Prihatin, Dua Kasus COVID-19 Pertama Dikonfirmasi di Jalur Gaza, Palestina


Jalur Gaza. Sebagian orang menyebutnya sebagai penjara terbesar di dunia bagi umat Islam di sana oleh Negara Israel. Bahkan, merebaknya COVID-19 menjadi pelajaran besar bagi umat Islam di luar Jalur Gaza untuk dapat merasakan bagaimana terkurung dan kesusahan beribadah di masjid.

Ya, sebuah blokade yang dipimpin Israel telah membatasi pergerakan orang dan barang selama bertahun-tahun, di tengah kekhawatiran keamanan menyusul pengambilalihan Gaza 2007 oleh kelompok militan Islam Hamas, tiga perang berikutnya, dan kekerasan yang sering terjadi.

Lalu apa kabar umat Islam di sana ketika COVID-19 sedang merajalela?

Mengutip Reuters, Minggu (22/3/2020), dua kasus pertama COVID-19 telah dikonfirmasi di Jalur Gaza yang berpenduduk padat, kata pejabat kesehatan Palestina pada hari Minggu.

Dua warga Palestina yang telah melakukan perjalanan dari Pakistan dan memasuki Gaza melalui Mesir telah dites positif terkena virus Sabtu malam dan telah dikarantina di Rafah, sebuah kota dekat perbatasan Mesir, sejak kedatangan mereka pada hari Kamis, kata kementerian kesehatan Gaza.

Sekolah, pasar umum, dan aula acara semuanya telah ditutup di Gaza selama dua minggu terakhir untuk meminimalkan risiko penularan virus corona.

Pekan lalu Hamas mengatakan akan mengizinkan hanya pasien yang membutuhkan perawatan medis mendesak di luar Gaza untuk menyeberang ke Mesir atau Israel. Menurut kementerian kesehatan Palestina, 53 orang kasus COVID-19 telah dikonfirmasi di Tepi Barat yang mereka duduki.

0 comments: