Sunday, March 24, 2019

5 Iklan Buku yang Menawarkan Konsep Menarik


Sama halnya dengan iklan-iklan lainnya, iklan buku juga diawali dengan pembuatan konsep yang menarik. Kalau bisa yang semenarik mungkin. Kemenarikannya diharapkan mampu membuat banyak orang tertarik membeli buku-buku yang ditawarkan. Setelah itu barulah dibuat salinan konsepnya. Kemudian dilahirkanlah iklan buku sebagai wujud promosi agara penjualannya lancar.

Nah, berikut adalah lima iklan buku berkonsep menarik versi wartamantra.

1. Kebahagiaan Hidup Manusia Bersama Alam yang Masih Lestari
Dalam Iklan buku ini digambarkan sepasang suami istri hidup bahagia di lingkungan yang bebas dari pengerusakan alam oleh manusia seperti pembabatan dan pembakaran hutan. Rumah mereka ada di sekitar pegununan dengan pohon-pohon yang masih dirawat dan dijaga.  Konsep ini untuk menggambarkan isi buku yang berupa kumpulan puisi tentang hutan dan pelestariannya.  


2. Jiwa Kesatria dari Waktu ke Waktu
Konsep iklan ini mengandung arti bahwa setiap kehidupan makhluk hidup termasuk manusia pastilah bergerak menyusuri waktu. Ketika masanya habis, maka akan ada kehidupan dari makluk hidup lain yang melanjutkan. Dan, jiwa kesatria harus tetap ada pada diri manusia dari ke waktu tersebut. Hal itu memang digambarkan dalam buku yang diiklankan, yakni seorang pemuda bernama Awi Tadung yang berjiwa kesatria. Amanat dari buku ini adalah, siapa pun harus berjiwa seperti sang tokoh utama (Awi Tadung).  


    
3. Mimpi Indah
Kalau kedua konsep di atas berangkat dari alam nyata, konsep ketiga ini adalah alam mimpi. Digambarkan seorang pemuda bermimpi indah bertemu seorang wanita di sebuah kebun. Wanita itu memberinya madu yang nikmat. Mengapa konsep mimpi? Karena buku yang diiklankan berupa kamus mimpi yang berisi penafsiran-penafsiran dari berbagai mimpi. Salah satunya mimpi seperti dalam konsep tersebut. 
4. Larangan Minum dalam Posisi Berdiri
Digambarkan ada seorang pria yang minum sambil berdiri di dekat sepeda motornya. Hal itu dia lakukan saat dirinya berhenti di pinggir jalan setelah menempuh perjalanan panjang.  Meskipun bermaksud meluruskan kakinya sehabis duduk lama di sepeda motor, adalah sebuah pemali minum dalam posisi berdiri. Konsep ini sesuai dengan isi buku yang diiklankan, yakni Kamus Pamali/Pemali Banjar yang berisi arti dari pemali-pemali dalam kehdipan Suku Banjar di Kalimantan Selatan.


5. Tidak Makan Nasi
Konsep yang terakhir ini terkesan janggal untuk orang Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bersama makanan pokok orang Indonesia adalah nasi. Lalu mengapa konsepnya demikian? Tidak makan nasi di sini sifatnya temporal dan berkaitan dengan konsentrasi, yakni pada saat membaca buku serius. Ya, buku yang diiklankan memang bukan bacaan ringan. Itulah sebabnya, saat membaca isi buku tersebut tidak makan nasi agar bisa berkonsentrasi dengan maksimal.     






0 comments: