SINOPSIS NOVEL TEGAKNYA MASJID KAMI


Tidak lama setelah mengucapkan sabda pandita ratu bahwa yang berhak menggantikannya kelak bukanlah anaknya Pangeran Temenggung tapi adalah cucunya Pangeran Samudera, Maharaja Sukarama raja di raja Tanah Banjar yang berkuasa di Kerajaan Negara Daha meninggal dunia karena usia tua.

Ketika Maharaja Sukamara meninggal dunia, Pangeran Temengung yang jauh lebih berpengalaman sebagai seorang politikus, dengan mudah  berhasil menguasai keadaan. Dalam tempo singkat ia berhasil menguasai komando atas armada perang dan semua sektor vital lainnya yang memungkinkannya dapat berkuasa secara mutlak di Kerajaan Negara Daha.

Pangeran Samudera yang sudah kalah segala-galanya terpaksa menyetujui saran Patih Arya Taranggana untuk pergi meninggalkan Istana Daha secara diam-diam guna menyelamatkan dirinya dari ancaman pembunuhan yang akan dilakukan oleh kaki-tangan Pangeran Temengung.

Pangeran Samudera segera pergi meninggalkan Istana Daha dengan cara mengayuh perahu sendirian. Sejak Pangeran Temenggung berkuasa secara tidak sah di Kerajaan Negara Daha, maka Pangeran Samudera  terpaksa hidup dengan cara menyamarkan diri sebagai seorang nelayan sungai bernama Samidri di daerah Muara Banjar. Daerah Muara Banjar ketika itu diperintah oleh Patih Masih. Bagaimana cerita selanjutnya

Klik Daftar Isi atau Bagian Satu


0 comments: