Friday, December 24, 2021

Utuh Bakencong dan Istana Kucing

Serial Santuy Utuh Bakencong



Sebuah pesan WhatsApp diterima Utuh Bakencong malam ini. Ia pun membaca kiriman dari paman Banu itu dengan saksama. Isinya berupa tawaran kerja memperbaiki rumah Haji Hirang lengkap dengan alamat dan disertai rayuan agar dirinya mau menerima pekerjaan tersebut. Ya, dikatakan bahwasanya Haji Hirang adalah orang yang kaya raya sehingga mengenai bayaran tidak perlu dipikirkan. Tinggal datang, kerja, lalu dibayar.  Bahkan, kemungkinannya malah ada bonus tambahan setelah pekerjaan selesai. Tanpa pikir panjang lagi ia langsung mengiyakannya. 

Keesokan harinya lengkap dengan peralatan tukang, dirinya mendatangi rumah tersebut. Dan, sesampainya di depan rumah Haji Hirang,  mendadak ia heran. 

"Apa benar ini rumahnya? Tapi, kok kecil ya? Bukankah Haji Hirang orang yang kaya raya?" sejumlah pertanyaan beterbangan di kepalanya. 

Rasa penasarannya kian menjadi-jadi dan ia teringat kalau paman Banu memberi tahunya untuk langsung saja membuka pintunya. Setelah mengucapkan salam, pintu di depannya itu  langsung ia buka. 

Alangkah terkejutnya Utuh Bakencong melihat bagian dalam rumah itu. Betapa tidak? Selain ruangannya sempit, beberapa barang tampak sangat berhamburan, sebagian lantainya juga jebol, dan ada beberapa plafon yang terlepas

"Ini rumah atau kandang kambing?"  gumamnya lagi.

Guna menghindari peristiwa yang tidak diinginkan, ia bergegas mengambil cakar penggaruk sampah bertangkai. Itu digunakannya untuk memastikan tidak ada ular di dalam rumah tersebut. Kondisi rumah yang berantakan saat musim penghujan seperti ini memang sangat disukai ular sebagai tempat bertelur. 

Untunglah tidak ditemukan seekor ular pun di dalam sini. Dengan hati-hati ia membersihkan seisi ruangan.

"Susah bersih!" gumamnya agak nyaring.

Meski demikian, ia tak lantas mengerjakan perbaikan lantai dan lainnya. Pertanyaan seputar rumah ini masih bergelayut di hati dan pikirannya. Misalnya saja, mengapa lantai yang jebol harus ditutupi dengan kawat, dan bukannya kayu. Itulah sebabnya, ia menanyakannya kepada paman Banu. 

Jawaban pun ia terima, "Itu sengaja pakai kawat karena rumah lama beliau tersebut akan dijadikan istana kucing liar yang terlantar."

Seketika hatinya terenyuh. Ternyata Haji Hirang sangat berhati mulia. Dengan penuh semangat dirinya segera memperbaiki rumah itu hingga selesai. (MJA).

Saksikan pula film pendek serial ini di video berikut.



Sumber video: kanal YouTube Mahmud Jauhari Ali

0 comments: