Saturday, July 10, 2021

TAFSIR PERPISAHAN


Karya Dino Umahuk

apa yang bisa kita kabarkan dari perihnya perpisahan
selain melebarnya jarak dua hati bagai jarak berpuluh pulau
yang mematikan angin juga kenangan yang berguguran bagai daun

meski kitab-kitab mengajarkan kita tentang kehilangan
tentang perpisahan yang mengajarkan kita bahwa
setiap yang ada hanya kesementaraan yang dipinjamkan
tak urung jua air mata ini jatuh berderai
bagai hujan pancaroba yang membunuh kenyataan

apa yang bisa kita tulis dari jauhnya jarak pelarian
selain perih dan luka-luka tersebab matahari
yang mengeringkan cuka di sudut mata

meski kitab-kitab mengajarkan kita tentang kesabaran
tentang segala yang terjadi adalah takdir yang harus kita lalui
tak urung jua luka ini terlanjur melebar bagai muara sungai
yang menjadikannya payau di batas pantai

apa yang bisa kita ceritakan di masa depan kepada anak-cucu
selain ketidakmampuan kita sebagai pecinta yang renta
yang mematahkan kemudi harapan ketika badai datang menghadang

meski kitab-kitab mengajarkan kita tentang kepasrahan
tentang setiap urutan kejadian hidup adalah takdir yang harus diterima
ingatkan aku halimah, biar tak lupa. bahwa bukan aku yang memutus cerita
sebab selama kita hidup bersama tiada pernah ku membuatmu luka
hingga engkau berpaling muka tiada lagi menjaga cinta

Ternate 23 Agustus 2016

Tentang Penyair

DINO UMAHUK kelahiran Maluku. Telah menerbitkan buku, antara Lelaki yang Berjalan di Atas Laut (Lapena 2009), Mahar Cinta Lelaki Laut (Tinta Pena 2009), Riwayat Laut (UMMU Press 2010), Puisi Pilihan “Panggilan Laut Halmahera” (UMMU Press 2011), dan Sebelum Laut Merebutku 'Sepi (Garasi Genta 2013).

Selain menulis puisi ia juga menulis
kolom dan menyutradarai film dokumenter. Mengajar di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara dan Direksi BUMD Provinsi Maluku Utara.
-----------------------------------------------------------------------
Sumber tulisan: Puisi-Puisi MUNSI
Sumber ilustrasi: Pixabay

0 comments: