Jika mendengar kata "pulih" agaknya memiliki kesan yang menggembirakan. Pulih dari sakit, pulih dari keterpurukan, dan pulih-pulih lainnya.
Dilaporkan Anadolu Agency, ekonomi yang dilanda pandemi COVID-19, Jepang tumbuh pada level tertinggi 40 tahun, kata pemerintah pada hari Senin.
Berdasarkan NHK News, produk domestik bruto atau PDB mencatat lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan pertumbuhan tahunan 21,4% pada kuartal Juli--September.
Ini adalah tingkat pertumbuhan tertinggi yang tercatat oleh ekonomi terbesar ketiga di dunia setidaknya dalam empat dekade, menurut sumber tersebut.
Rebound dalam ekonomi Jepang terjadi setelah negara itu menyaksikan penurunan 28,1% dalam pertumbuhan tahunannya di tengah pandemi COVID-19 yang telah menghantam ekonomi dunia.
PDB adalah nilai total barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara.
Mengutip Anadolu Agency, para pejabat menambahkan bahwa konsumsi pribadi Jepang juga tumbuh 4,7%. Konsumsi pribadi di Jepang menyumbang lebih dari setengah PDB negara itu sebesar $ 5,71 triliun.
Pemerintah meluncurkan paket pariwisata dalam negeri bersubsidi untuk meningkatkan pengeluaran untuk perjalanan dan makan di luar.
Data pemerintah juga menunjukkan peningkatan 7% dalam ekspor negara. Pengiriman kendaraan dan suku cadang mobil Jepang ke AS dan China telah mencatat peningkatan dalam kuartal terakhir.
Belanja modal perusahaan dan investasi residensial telah mengalami penurunan.
“Selain mencegah penularan, pemerintah juga harus mendukung lapangan kerja dan bisnis, serta membuat pemulihan ekonomi lebih solid. Kami harus bekerja untuk mengembalikan ekonomi ke jalur pertumbuhan yang dipimpin oleh permintaan swasta, ”kata Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang Nishimura Yasutoshi.
Dia memperingatkan kebangkitan infeksi virus korona akan "menciptakan risiko bagi pemulihan ekonomi."
Jepang telah melaporkan hampir 116.700 kasus infeksi COVID-19 termasuk 1.883 kematian sejak wabah tersebut.
Sumber: AA
0 comments:
Post a Comment