Monday, December 30, 2019

Antara Komik dan Artikel Panjang, Kamu Pilih yang Mana?


Siapa yang belum tahu komik? Rasa-rasanya semua orang sudah mengetahuinya.

Oh iya, maaf, ada yang terlupakan! Bayi dan batita sepertinya belum tahu komik itu wujudnya seperti apa.

Nah, bagi anak-anak hingga orang tua agaknya sudah tidak perlu mendapatkan penjelasan tentang jenis bacaan yang satu ini. Sudah jelas. Cerita bergambar!

Meskipun, mungkin, ada saja yang memaknainya sebagai kumpulan gambar yang disertai "caption" pada masing-masingnya. Tapi, pada intinya ada gambar dan cerita yang dituliskan.

Sementara yang satunya lagi ialah artikel panjang. Bagi yang gemar membaca surat kabar, saya yakin sering menemukannya, yakni di kolom opini

Jika kita perhatikan, keduanya memiliki penggemar sendiri-sendiri. Komik mania rata-rata berasal dari kalangan anak-anak, remaja, dan dewasa awal. Selebihnya (dewasa akhir, misalnya) biasanya memang sejak muda yang bersangkutan menyukai komik. Alasannya, selain ceritanya menarik, juga ada gambar yang bagus-bagus. Dari sisi visual, komik memang sangat menarik.

Berbeda dengan komik, artikel panjang jelas minim gambar. Bahkan, ada yang tanpa gambar atau ilustrasi. Terpenting adalah isinya yang berbobot. Bagi yang kurang betah membaca lama, biasanya enggan membacanya. Inilah juga yang membuat sebagian esais mencoba menyajikan esai sesederhana dan sesingkat mungkin.

Di samping itu, ada upaya lainnya. Artikel dan jenis tulisan panjang lainnya semisal novel, ada yang disisipi gambar. Tujuannya agar lebih menarik dan dapat memudahkan pembaca masuk ke hal yang dituliskan.

Lalu, pilih yang mana? Komik atau artikel panjang?


0 comments: