Penulis yang satu ini
dikenal sebagai novelis sejarah. Aktivitas menulisnya ia awali sejak masuk SMP.
Dan, pada masa remajanya itulah karyanya sudah masuk media cetak.
Ketika SMA, ia sudah
menjadi wartawan freelance di koran-koran seperti, Jayakarta, Sinar Pagi, Pelita, Swadhesi, Kawanku, Gadis, Aneka Yess, dan Anita Cemerlang.
Selanjutnya dirinya tekun
menulis novel dengan genre sejarah. Salah satu alasannya karena ia sudah sangat
bosan dengan jenis tulisan yang monoton. Setidaknya ia ingin memberikan sedikit
sumbangsih kepada bangsa dalam mendokumentasikan sejarah dalam buku.
Sampai saat dirinya sudah
berhasil menulis ratusan cerpen. Sedang buku yang ia tulis mencapai 10 buku
lebih. Di antara buku-bukunya itu, yakni Pangeran
Pasai (Penerbit Hikmah), Kisah Cinta
Tiga Pria (KumCer : Cipta Media), Takdir
Bayi-Bayi (KumCer: Cipta Media), Cinta
di Antara Dua Pria (Penerbit Universal Nikko), dan Tembang Lara Perangkai Kata (Cipta Media).
Sebenarnya, selain
menggeluti dunia tulis dan jurnalis, dirinya sangat menyukai melukis dan ia
pula terjun ke dunia film sebagai penulis skenario dan sutradara. Hobi menuangkan ide/gagasan dan peradaan ini ia mulai
sejak di bangku sekolah menengah pertama. Tapi, pada masa itu Putra Gara menggoreskannya
dalam bentuk kartun. Waktu itu ia sudah aktif membuat kartun untuk mengisi
halaman koran-koran mingguan di Jakarta. Nah, honorarium dari kegiatan melukis
kartun inilah Gara gunakan untuk dapat bertahan hidup di ibu kota Negara tersebut.
Ia pernah membuat sebuah
film dokumenter tentang Sumatra Utara di salah satu stasiun TV terkemuka di
Indonesia.
Berikut adalah dua contoh
puisi Putra Gara tentang dua sosok pejuang tangguh dari Aceh, yakni Teuku Umar
dan Cut Nyak Dhien
Kepada Teuku Umar
Tak ada pesan yang
tercatat Teuku
Tetapi jejakmu ada
Dalam melawan tiran
Penjajah dzolim yang ingin berkuasa di negeri kita
Tetapi jejakmu ada
Dalam melawan tiran
Penjajah dzolim yang ingin berkuasa di negeri kita
Pedang dan rencong
hanyalah simbol perlawanan
Karena sesungguhnya senjata utama kita adalah doa
Berserah diri, pada Sang Kuasa
Sambil ikhtiar menegakkan amal ma'ruf nahi mungkar...
Karena sesungguhnya senjata utama kita adalah doa
Berserah diri, pada Sang Kuasa
Sambil ikhtiar menegakkan amal ma'ruf nahi mungkar...
Teuku
Jaman telah berganti
Tetapi sang tiran bisa saja datang lagi
Menancapkan kekuasaannya pada birokrasi, pemimpin negeri, dan juga iming-iming kekayaan ekonomi untuk pribadi
Jaman telah berganti
Tetapi sang tiran bisa saja datang lagi
Menancapkan kekuasaannya pada birokrasi, pemimpin negeri, dan juga iming-iming kekayaan ekonomi untuk pribadi
Teuku
Kami tetap menjadi generasimu
Menyuarakan kebenaran
Melawan tiran untuk masa depan anak cucu kami
Kami tetap menjadi generasimu
Menyuarakan kebenaran
Melawan tiran untuk masa depan anak cucu kami
Meskipun moncong senjata
penguasa di pelupuk mata
Kami tak pernah gentar seperti yang kau amanahkan
Karena kami adalah pewaris darah juangmu
Hingga sejarah tahu
Kami ada untuk menjaga marwahmu
Kami tak pernah gentar seperti yang kau amanahkan
Karena kami adalah pewaris darah juangmu
Hingga sejarah tahu
Kami ada untuk menjaga marwahmu
Putra Gara
21/5/19
21/5/19
Kepada Cut Nyak
Pedih hati sudah tak
pernah kau rasakan lagi
Hanya kata-kata
Hanya doa-doa
Hanya kata-kata
Hanya doa-doa
"Tak perlu kau
sesali. Negeri mereka dibangun atas nama serakah. Sedangkan negeri kita
dibangun atas nama syariah. Lantas kau mau apa, buat Allah sangat mudah untuk
membuat orang baik semua, tetapi di mana nilai ibadah kita..."
Cut Nyak tak pernah
mengeluh
Apa lagi putus asa
Perjuangan adalah jalan untuk menegakkan kebenaran
Meskipun berhadapan dengan kedzoliman
Apa lagi putus asa
Perjuangan adalah jalan untuk menegakkan kebenaran
Meskipun berhadapan dengan kedzoliman
"Biarkan mereka
membabi buta dengan kekuasaannya. Yang penting kita sudah memberi pelajaran
untuk diketahui bahwa kita ada. Tak perlu goyah, karena kebenaran tak pernah
berwajah dua."
Kepadamu Cut Nyak
Kami belajar kepedihan tapi tak tergoyahkan
Kami belajar kepedihan tapi tak tergoyahkan
Kepadamu Cut Nyak
Kami belajar berjuang dengan tidak berbuat curang
Kami belajar berjuang dengan tidak berbuat curang
Kepadamu Cut Nyak
Negeri ini akan tetap kami tegakkan
Atas nama Allah
Yang maha mengetahui dari segala urusan
Negeri ini akan tetap kami tegakkan
Atas nama Allah
Yang maha mengetahui dari segala urusan
Putra Gara
21/5/19
21/5/19
0 comments:
Post a Comment