Saturday, June 1, 2019

Puisi-Puisi Ramadan 1440 Hijriah dari Hari Ke-12—Ke-20 Karya Rusdi Fauzi



DOAKU DI JUMAT KEDUA RAMADAN

Pada-Mu Ya Robb aku mengadu
saat purnama tak mampu merubah kusamnya dunia
saat jelaga membentuk noktah pada kerudung jiwa

Pada-Mu Ya Robb aku mengadu
untuk riak yang melanda
untuk gagap menerpa tak kenal jeda

Ya Robb beri aku ketabahan sebesar langit dan bintang
lumuri aku kesabaran seluas awan
taburi aku semangat nan menjulang
hapus semua benci serta dendam

Ya Robb selesaikan duniaku
selamatkan akhiratku
buka semua pintu
untuk menyambut ruah nikmat dan ampunan-Mu

Ya Robb hentikan segala penantian
labuhkan aku dalam pijar kebahagiaan
jangan biarkan aku lama menunggu
untuk masuk dalam istana indah-Mu.

Barabai, 17-05-2019


KENANGAN DI MALAM RAMADHAN

Rindu laksana untaian malam nan syahdu
melantunkan bersama tadarus AlQuran-Mu
yang semakin membuai kalbu tak menentu
dengan perasaan cinta suci di bilik rindu

Malam yang indah hanya bisa kunikmati
ketika kita duduk mesra di pangkuan kasih
bernapas dengan rasa yang semakin lega
merasuk jiwa walaupun di Ramadan saja

Senandung AlQuran telah mengalun merdu
mengatur irama tazwid dalam bait-bait mesra
hingga kita lantunkan khusyuk berdua
suara indahmu mendesah di ujung malamku.

Barabai, 18-05-2019


DESAH DI KEHENINGAN RAMADAN

Sayup terdengar alunan merdu
gemercik pasir diterpa sang bayu
berkerlip butiran mutiara malam
di saat rembulan kian temaram

Liukkan yang membelai mesra
mengajakku terbang ke nirwana
melagukan indahnya beradu mesra
dengan kekasih Illahi Yang Mulia

Manjakan diriku dengan kalam-Mu
jadikan selalu aku pengikut setiamu
berikanlah naungan penuh rahmat
di mana pun Ramadan kan bertempat.

Barabai, 19-05-2019


MALAM LIMA BELAS MENITIP DI TAKDIRNYA

Malam ini separuh bulan seakan mengintip
bintang berserakan seakan saling mengejar
angin malam pun seakan tahu tentang diri
puasa kini telah menjalani lima belas hari

Malam ini seperti menertawakan pada siang
seakan menyesal enggan menerima bisikan
padahal tersungkur dosa begitu mendalam
akankah airmata menetes bahkan tertumpah

Malam ini mencoba membilang di tasbih-Nya
memaksaku berharap didekap-Nya
dalam nafas ampunan-Nya
kembali suci di pualam-Nya
kutitip lirih di qodo dan qodar-Nya.

Barabai, 20-05-2019


RAMADAN DAN KASIH SAYANG IBU

Kita belum pernah merasakan seletih apa
yang ibu rasakan ketika kita dibuaiannya
lihatlah,wajah yang dahulu terlihat lembut
sekarang sudah ditelan usia hingga keriput

Tubuh yang dulu tegap kini sudah bungkuk
karena memikul beban berat ditelan zaman
kita sering lupa dan tidak pernah merasakan
betapa seorang ibu sangat mencintai anak

Lalu apa yang telah kita perbuat untuk ibu
dalam hal apa kita telah berdosa padanya
apa yang belum kita berikan untuk mereka
ibu adalah sesosok perempuan yang kuat.

(semoga di ramadhan ini tak lupa pada ibu kita).

Barabai, 21-05-2019


TUJUH BELAS RAMADAN

Malam Nuzulul Qur'an
dalam bayang-bayang yang bergerak lurus
Engkaukah cahaya itu
membaca tabir surya

Inilah kitab kebenaran
pelita hati
hingga terompet sangkakala berbunyi
dunia larut dalan kiamat

Malam turunnya AlQuran
pelita hati wahyu kebenaran
adalah titah Pencipta
Bacalah.

Barabai, 22-05-2019


PERJALANAN DELAPAN BELAS RAMADAN

Melihat kembali apa yang telah berlari hari-hari
dengan hamparan rahmat dan barokah dalam diri
menghitung kembali berapa rahmat selama ini
yang ditebar ternyata masih kurang dari satu biji

Hari-hari dengan lapang ampunan hampir berakhir
namun hati masih penuh dendam dan dengki hati
tak mampu tebar maaf pada diri apalagi lain pribadi
akankah tak mampu rasakan sejuk padamnya bara api

Bertanya pada diri, hikmah yang di dapat selama ini
gerbang dari segala api terpampang di depan hari
akankah kembali ramadan sekarang sisakan sepi
karena diri tak mampu meresapi segala yang hakiki.

Barabai,23-05-2019


PUASA ADALAH KETEGUHAN

Terasa lapar ketika menjalankan puasa
bukan karena tak terhidang makanan
tapi demi janji pada Yang Maha Kuasa
bertekad di dalam menjaga keimanan

Puasa adalah keteguhan
menahan lapar dan dahaga
meredam gairah birahi
melawan diri sendiri

Hiruk pikuk duniawi
menggoda menggugah hati
pembatal dan pemakruh puasa
dimana kaki melangkah siap menerpa

Jaga puasa dengan sepenuh hati
karena kesia-siaan
senantiasa mengintai
dimanapun kita berada.

Barabai, 24-05-2019


BIARLAH  AIR MATA DI RAMADAN

Biarlah air mata mengalir menyesali segala dosa
dari pada hanya tertawa tanpa mengira masa
biarlah air mata kita mengalir ketika bertaubat
dari pada tak sempat karena lupa dan terlambat

Biarlah air mata kita mengalir karena bersyukur
dari pada terus terlena di dalam menjalani kufur
biarlah air mata mengalir karena diberi petunjuk
dari pada tergoda dengan syaitan yang terkutuk

Biarlah air mata mengalir karena takut api neraka
dari pada terus menjadi hamba Allah yang durhaka
biarlah air mata kita mengalir karena rindukan syurga
dari pada terpesona dengan dunia dan diri tak berharga.

Barabai, 25-04-2019


0 comments: