Monday, May 6, 2019

Apa Tanggapan Waketum Gerindra Soal Pernyataan Menkopolhukam tentang Mendelegitimasi KPU?


Sebelumnya, Wiranto selaku Menkopolhukam memastikan aparat penegak hukum akan menindak tegas pihak-pihak yang berupaya mendelegitimasi penyelenggara Pemilu 2019 ini.

Menanggapi pernyataan keras tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, menilai apabila Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai lembaga negara yang sudah jelas-jelas bekerja tidak profesional dan cenderung tidak jujur dalam mengemban amanat konstitusi, maka hal wajar bagi masyarakat tidak mempercayai apa yang ditetapkan oleh KPU, termasuk pemenang dalam Pilpres 2019 yang akan memimpin bangsa ini.

Menurunya KPU banyak melakukan pelanggaran dalam penyelenggaraan Pemilu, salah satunya adalah lambatnya pembayaran honor anggota KPPS. Ini berakibat banyak yang meninggal. Mereka tidak makan dan stres kepikiran dengan dapur keluarga yang terancam tidak ngebul. 

Dirinya juga menambahkan bahwa apabila saat ini masyarakat Indonesia protes dan mendelegitimasi hasil kerja KPU, maka hal yang demikian merupakan gerakan yang konstitusional dan merupakan hak masyarakat bersuara yang dijamin oleh konstitusi.

Menyoal saluran hukum atas kecurangan KPU, ia berpendapat bahwa
kredibilitas Mahkamah Konstitusi (MK) sudah tidak bisa dipercaya oleh publik. Salah satunya adalah Hakim di MK banyak yang ditangkap KPK ketika mengadili sengketa pemilu sebelumnya. 

Dan Arief dengan tegas menyatakan justru Menkopolhukam lagi mencoba untuk mengintimidasi masyarakat yang dirugikan KPU agar tidak melakukan protes.

Terakhir, seperti terlansir RMOL, Selasa (7/5/2019), ia menyimpulkan bahwa masyarakat berhak untuk mendelegitimasi hasil pemilu yang diselenggarakan oleh KPU. 

0 comments: