Monday, February 11, 2019

Satu Contoh Puisi Mukti Sutarman Espe




Mukti Sutarman Espe lahir di Semarang. Alumnus IKIP PGRI Semarang (sekarang UPGRIS) Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Karya puisinya tersiar di Kompas, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Suara Karya, Republika, Suara Merdeka, Solo Pos, Kedaulatan Rakyat, dan belasan buku antologi puisi bersama. Di antaranya, Antologi Puisi Jawa Tengah, Jentera Perkasa, Mahaduka Aceh, Hijau Kelon dan Puisi, Jogya 5,9 Skala Richter, dan Negeri Laut. Buku puisi tunggalnya adalah  Bersiap Menjadi Dongeng. Tinggal di Kudus, Jawa Tengah. Berikut satu contoh puisinya.

Dongeng Kali Mati

engkaulah kali mati itu
tak mengalir ke mana-mana
berhulu di langit bermuara di bumi

tak ada alir apalagi ricik apalagi riak apalagi ombak
dari tepi ke tepi permukaan sedatar cermin
dalam dan hening berkelindan memendam dingin

tiada alur alir
hanya hujan sesekali memberi kelimpahan air
hanya alun sesekali dikirim angin semilir
yang  sesudah deras dan sepoinya terperam
dayanya kau bagikan kepada ikan
                             kepada udang
                             kepada siput
                             kepada lumut
kapada segala yang terpaksa tinggal di lendut

engkaulah kali mati itu
mengada sebab musim yang keliru
    sebab  pohon hayat menjelma jadi debu
    sebab banjir bandang tiba salah waktu
              
tetapi kodrat kali tetaplah sebagai kali
sungguhpun hanya sedikit berarti
dharmamu kepada bumi adalah mengairi
hingga leladang bertanah pecah berubah basah
             kebun-kebun tak kehilangan warna daun
             persawahan kembali berlumpur gembur
             karangkitri bermakna indah bagi petani utun

dharmamu
menjadikan bumi  lebih memberi
setenggat pengabdian yang harus kau jalani

Kudus, 2016.

0 comments: