DI HAMPARAN SAJADAH


Kumohon tetaplah tinggal di rumah ini agar aku merasa berarti. Kumohon temani ketakutan ini. Kudamai di sisi-Mu, Gusti. Tak ada yang lebih Maha kecuali-Mu.

Tiada yang indah selain indah-Mu. Cahayakanlah rumah-Mu ini. Selamatkan bersama orang-orang yang Kau pilih. Jangan pernah berhenti kau rahmati. Jalan terang dan angkatlah ke lazuardy. Di hamparan sajadah, malam tumpah dengan istigfar. Kulepaskan panah tasbih dan tahmid ini. Bermohon sedikit ampunan-Mu suci. Kumohon tetaplah Kau di sini, menjaga puing-puing hati, dan bangunan cinta-Mu. Tak ingin lagi kupergi meninggalkanmu lagi. Kuberdoa tahajud tinggi. Kuceritakan nasibku kini, menjalani takdirmu di pagi nanti. Duh Gusti pengunci jiwa ini. Penjaga raga ini. Kurebahkan dalamnya sujud. Kupasrahkan waktu depan yang tak kutahu pasti. Basuhlah dengan ampunan. Bersihkan dengan air wudhu-Mu

Imsak berkumandang di jagat raya. Pagi bertebaran embun, bertebaran rahmat-Nya. Pintu rahmat-Nya dibuka selebar-lebarnya untuk alam semesta. Ridha-Nya dicari para salik yang selalu dalam cinta-Nya. Paling dekat di samping-Nya. Doa dan tahmid diungkapkan penuh khidmat. Sujud syukur atas nikmat. Daun daun bertasbih, rumput-rumput bertahlil memuji kebesarannya di hari nan Fitri. Sucilah hati dalam pengampunan dosa, membasuh kotornya jiwa.

Sebulan penuh puasa. Tak ada nan indah. Di pagi Fitri. Asma-Mu berkumandang di angkasa biru. Zat yang penuh rahman dan rahim. Hamba yang hina Hamba yang penuh dosa, membasuh luka. Pintu taubat-Mu senantiasa terbuka buat siapa saja untuk memasukinya. Bersama sembah sujud ’tuk kedua orang tua. Berkunjung-mengunjungi dalam tali silaturahmi yang diridhai. Menyambung tali yang terputus, mempererat ukhuwah

Di hari Fitri, manusia kembali suci. Semesta raya bertasbih. Seluruh jagat bertakbir. Semesta alam bertahmid, zikir dan tahlil. Kembali ke Fitrah, kembali ke Fitrah. Sesungguhnya manusia amatlah lemah. Tak ada daya dan upaya melainkan pertolongan-Nya. Bersujud kepada Allah. Mata air-Mu yang. senantiasa memancar terus tak pernah putus. Tiada yang lebih indah kecuali keindahan-Mu.

Tak pernah henti nikmat. Tak putus-putusnya untuk umat. Syukur atas sehat. Syukur atas rahmat. Syukur atas hidayah.  Rambut, kulit, kaki, dan mata masih  ada. Masih bisa untuk merasa. Lihatlah sekeliling kita. Betapa beruntungnya kita.

Mengapa kita lupakan-Nya. Yang memberi semua. Burung bertasbih. Langit pun bersujud. Gunung pun bertahmid. Pohon-pohon berzikir. Alam semesta tunduk pada-Nya. Bersyukurlah maka akanlah ditambah-tambah nikmat-Nya.

Sedekah dan zakat ’tuk membersihkan harta agar menjadi halal dan berkah. Rezeki yang barokah.

Selanjutnya? Klik Daftar Isi atau Bagian Selanjutnya, yakni Tilawah Debu 

0 comments: