Friday, June 18, 2021

Nestapa Palestina, Puisi Eza Thabry Husano


bukti sejarah menyeruak dunia
di titian darah airmata Palestina
dalam hunjuran Sajadah masjid Dahmash
ketika sujud khusyuk di Salha membumbung api
menyingkir dari nyala ditembak mati
wanita hamil di Deir Yassin dicabik-cabik bayonet
anak-anak disayat-sayat tubuhnya
di depan mata ibundanya mencicil luka
pembantaian berantai, darah dan airmata di Qibya
Khan Yunis, Fakhani, Masjid Aqsa, Sabra dan Shatila
merenggut tigaribu lebih nyawa warga Gaza
kekejian bergelimpangan di padang-padang pengungsian
di tanah kelahiran para syuhada
darah dan airmata titian nestapa

merekalah di sini yang setia membantu
melawan dentaman bom dengan dzikir dan khotbahmu
lidah masih fasih mengaji keyakinan
menuju ke puncak doa dan iman
(harakat al-muqawama al-islamiya
gerakan perlawanan di bumi Gaza)
dari ribuan pejuang mati syahid
Brigade Izzu din al Qassam, prajurit beriman
membuhul seutas lindungan malaikat
bagai tigaratus laskar Nabi Muhammad
menumpas Zionis di medan perang Badar
mujizat Tuhan berurat-berakar.

Banjarbaru (2009)


Tentang Penyair

Eza Thabry Husano lahir di Kandangan, Kalimantan Selatan, 3 Agustus 1938 dan meninggal dunia pada hari Jumat, 15 Juli 2011 di Banjarbaru. Sejak 1959, ia aktif menggerakkan komunitas sastra dan produktif menulis puisi, cerpen, naskah drama
dan esai. 

Karya-karyanya telah tersebar di berbagai media cetak di Kalimantan, Yogyakarta, dan Jakarta, seperti Berita Buana, Abadi, Merdeka, Swadesi, majalah Keluarga, TOP, HAI, Mimbar, Annida, dan HORISON.

Pada tahun 1985, ia menerima Hadiah Seni Bidang Sastra dan Gubemur Kalsel. Tahun 1987, menerima Piagam Penghargaan Seniman Terbaik dari Bupati Kab. Barito Kuala Marabahan. Tahun 2004, menerima Piagam Penghargaan Seniman Sastra Terbaik dari Walikota Banjarbaru pada Hari Jadi ke-5 Kota Banjarbaru. Tahun 2008 menerima Penghargaan Mengembangkan Kesastraan Kalsel dari Balai Bahasa Banjarmasin.

-----------------------------------------------------------
Sumber tulisan: Lelaki dari Bukit Ilalang

Sumber ilustrasi: Pixabay

0 comments: