Thursday, March 25, 2021

Puisi Yusri Fajar dalam Akulah Musi

 


PADA KERETA


Kursi-kursi bertapa dalam gerbong tempat orang-orang menerka masa
Sejak persinggahan hingga menjelang ladang-ladang
dari balik jendela tembus mata. Segenap hati
memanggil berjuta pertemuan pada hari ketika orang
bermimpi menggapai kekasih, harapan, situs-situs
sejarah, asa, berbagai undangan dan perjanjian.

Gerbong-gerbong bergandengan membawa serta
putus asa, jiwa tegar dan kata-kata hampa. Pada
gelas-gelas berisi bir beberapa menggantungkan
kesumat dan kebahagiaan. Sekuntum mawar dalam
genggaman menunggu stasiun pemberhentian saat
para penjemput merekahkan tangan melihat langit
menggapai penantian bergegas menumpahkan rindu
melepas pesan di batas-batas kota.

Peluit meninggalkan sakit para kekasih tertinggal
dalam kesepian
Kota-kota terlindas kenangan memahat frasa selamat jalan dan selamat tinggal

Frankfurt, 2008


Tentang Penyair

Yusri Fajar, lahir di Banyuwangi. Menjadi pengajar tetap di Jurusan Bahasa dan Sastra
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya
Malang. Tahun 2007 ia mengikuti short course di Universitas Leeds Inggris dan pada tahun 2008 sastra dan budaya di Universitas Bayreuth Bayern hingga 2010 menyelesaikan studi di bidang kajian Jerman dengan sponsor Dinas Pertukaran Akademis Jerman (DAAD). 

Pada tahun 2011 menyelesaikan online course yang diadakan oleh Univesity of Uoregon USA. Akhir september 2009 menjelajah kota Salzburg Austria, tempat kelahiran komponis klasik Johan Wolfgang Mozart. Pada 5--9 Agustus 2009 mengunjungi Praha Republik Ceko untuk menapak tilasi jejak sastrawan Franz Kafka dan pada 25--29 Agustus 2009 mengikuti Reading Ulysses di James Joyce Foundation Zurich Swiss.

Selama studi di Jerman, Yusri juga menjelajahi
kota-kota di Eropa seperti Amsterdam, Leiden dan Rotterdam (Belanda), Lucern, Zug dan
Schafhausen (Swiss), Roma (Italia), Paris
(Prancis), Berlin, Frankfurt, Munich, Bonn,
Heidelberg, Leipzig, dsb (Jerman). 

Puisinya terhimpun dalam Antologi Puisi antara lain, “Pesta Penyair Jawa Timur" (penerbit Dewan Kesenian Jawa Timur 2010), "Tanah Pilih” (Temu Sastra Nasional Jambi 2008), “Kenduri Puisi” (2008, Penerbit Ombak Yogyakarta), “Pasar yang Terjadi pada Malam" Hari (Antologi Penyair Muda Jawa Timur 2008), dan "Kabut di Rumah Kita" (2004, Komunitas Kesenian Igra Jember).

------------------------------------------------------------------

Sumber tulisan: Akulah Musi 
Sumber ilustrasi: Pixabay


0 comments: