Ternyata pemberlakuan Undang-Undang Keamanan Nasional di Hong Kong membawa efek negatif bagi banyak pihak.
Dikutip dari laman Konsulat Jenderal AS di Hong Kong dan Makau (hk.usconsulate.gov), berikut adalah pernyataan Konsulat Jenderal AS Hong Kong dan Makau pada 7 Agustus 2020 tentang Efek Mengerikan dari Undang-Undang Keamanan Nasional tersebut.
Sejak Beijing memberlakukan Undang-Undang Keamanan Nasional yang kejam di Hong Kong pada tanggal 30 Juni, kami telah berulangkali menyampaikan keprihatinan besar tentang dampak dari undang-undang yang tidak jelas, samar-samar ini, dan jangkauan luasnya terhadap Hong Kong. Hong Kong dulunya adalah model kebebasan, transparansi, dan supremasi hukum, yang menjadi dasar kesuksesannya. Kami sangat prihatin dengan efek dingin yang mungkin ditimbulkan oleh undang-undang ini terhadap masyarakat sipil, media, dan pada kemampuan publik untuk menggunakan kebebasan berbicara, berekspresi, dan berkumpul yang mereka nikmati sebelumnya, yang semuanya dijanjikan kepada mereka oleh Beijing dalam Deklarasi Bersama Sino-Inggris, perjanjian yang terdaftar di PBB.
Para diplomat yang ditugaskan di Konsulat AS Hong Kong dan Makau bertemu dengan semua orang: tokoh pro-kemapanan, tokoh oposisi, bersama dengan orang-orang dari seluruh masyarakat Hong Kong. Pertemuan ini tidak rahasia atau misterius. Tugas diplomat kita adalah memahami tuan rumah kita dan membantu mereka memahami Amerika Serikat. Untuk melakukannya, kami bertemu dengan berbagai lawan bicara seluas mungkin. Saran bahwa mereka yang bertemu dengan perwakilan konsulat terlibat dalam "kolusi" adalah menggelikan. Tuduhan ini menggarisbawahi fakta bahwa UU Keamanan Nasional tidak pernah tentang keamanan, melainkan dimaksudkan untuk membungkam para pendukung demokrasi dan mengancam mereka yang terlibat dalam bentuk kebebasan berbicara yang paling rutin sekalipun.
Undang-Undang Keamanan Nasional berupaya menciptakan suasana ketakutan dan penyensoran sendiri. Ini akan menjadi tragedi besar jika menghancurkan keterbukaan, keragaman, dan vitalitas yang menjadi jantung dari apa yang membuat Hong Kong begitu unik. Kami menyerukan kepada pemerintah Hong Kong untuk tetap setia pada cita-citanya dan untuk memajukan semangat toleransi, pertukaran berpikiran terbuka, dan dialog antar individu dari semua lapisan masyarakat.
Kebijakan AS terhadap Hong Kong telah konsisten selama beberapa dekade. Sama seperti kami telah berulang kali mengakui bahwa Hong Kong adalah bagian dari China, demikian pula kami telah menekankan dukungan kami untuk kerangka Satu Negara, Dua Sistem dan tingkat otonomi tinggi yang dijanjikan kepada Hong Kong oleh Beijing. Kami sekali lagi menyerukan kepada Beijing untuk menghormati komitmen yang dibuatnya kepada rakyat Hong Kong, dan kepada komunitas internasional, dalam Deklarasi Bersama Sino-Inggris.
0 comments:
Post a Comment