Sunday, March 1, 2020

Malaysia Bergolak, Mahathir Pertanyakan Keabsahan PM Muhyiddin Yassin


Agaknya tak ada politik yang adem ayem. Pergolakan dalam dunia politik sudah menjadi hal lumrah. Salah satunya di Malaysia.

Mengutip The Guardian, Minggu (1/3/2020), mantan Menteri Dalam Negeri Malaysia, Muhyiddin Yassin, ditunjuk sebagai perdana menteri oleh Raja Malaysia. Penunjukannya bisa dikatakan mengejutkan dan secara otomatis mengembalikan partai skandal berkuasa.

Mahathir, yang tetap menjadi PM sementara, mengatakan PM Muhyiddin Yassin tidak memiliki dukungan mayoritas. Sementara dirinya mendapatkan dukungan dari mayoritas anggota parlemen.

"Kita akan melihat seorang pria yang tidak memiliki dukungan mayoritas menjadi perdana menteri," kata Mahathir, menambahkan bahwa dia merasa dikhianati oleh Muhyiddin, yang dia tuduh berkomplot dalam waktu yang lama untuk mengambil posisi perdana menteri.

Setelah ditunjukkan raja, Muhyiddin Yassin dilantik pada hari Minggu (hari ini).

Di sisi lain, sebuah pernyataan istana berbunyi, "Proses untuk menunjuk perdana menteri tidak dapat ditunda karena negara membutuhkan pemerintah untuk kesejahteraan rakyat dan bangsa."

Seperti diketahui, Koalisi Muhyiddin didominasi oleh mayoritas Muslim negara multi-etnis dan termasuk Organisasi Nasional Melayu Bersatu (Umno), yakni partai skandal dari mantan pemimpin yang dipermalukan, Najib Razak.

Dan, Umno adalah kunci dari koalisi berkuasa lama yang digulingkan dari kekuasaan dalam pemilihan umum pada tahun 2018 di tengah tuduhan bahwa Najib dan kroni-kroninya telah menjarah dana negara 1MDB (Malaysia Development Berhad).

Sedang partai-partai yang tersisa dari aliansi Pakatan Harapan memberikan dukungan mereka di belakang Mahathir untuk menjadi perdana menteri, dan ada harapan dia bisa menghentikan Muhyiddin.


0 comments: