Friday, January 10, 2020

Reynhard dan Syaaf, Berbeda meski dari Pohon yang Sama


Pernahkah Anda memperhatikan sebuah pohon yang berbuah lebat? Ambillah contohnya mangga. Buah-buahnya tak semuanya sama. Dari sebatang mangga tentu ada buah yang besar dan manis, ada pula yang kecil dan tidak sehat.

Begitu pula dalam sebuah keluarga, masyarakat, bahkan negara dengan tatanan terbaik sekalipun pasti tidak semua orang-orangnya sama. Ada yang mengharumkan negara, misalnya. Ada juga yang sebaliknya.

Nah, akhir-akhir ini santer diberitakan seorang pemuda asal Indonesia yang meresahkan di negeri orang. Ya, Reynhard Sinaga. Anak seorang konglomerat menjadi sangat terkenal di Inggris karena ulahnya yang menghebohkan.

Sedikitnya 190 pria menjadi korbannya hingga akhirnya ia dihukum penjara seumur hidup. Indonesia pun tercoreng karena perbuatannya itu. Jika diibaratkan buah, maka dirinya yang berbuat demikian merupakan buah yang tidak diharapkan semua orang.

Sebaliknya, ada lagi seorang pemuda Indonesia lainnya menjadi pahlawan di negeri yang sama. Ya, negara yang ada di bawah kepemimpinan Ratu Elizabeth II tersebut. Adalah Habibie Syaaf. Dirinya baru saja dipuji dan disebut pahlawan di Inggris. Waw! Luar biasa, 'kan?

Suami dari artis cantik Anggia Yulia Angely atau yang lebih dikenal dengan nama Angie Virgin itu telah berhasil menyelamatkan seorang pria yang terjatuh di Sungai Thames.

Peristiwanya sendiri terjadi pada Selasa (7/1/2020). Pria berusia 38 tahun yang merupakan salah seorang polisi Inggris ini menemukan tubuh pria malang itu hampir tenggelam sepenuhnya. Untunglah ia bersama rekan polisinya berhasil menyelamatkan pria tersebut. Dan, Syaaf ibarat buah segar, manis, dan ideal.

Lantas, apa yang dapat kita tarik dari dua peristiwa di atas? 

Hal paling menonjol ialah, tidak semua orang dari sebuah tempat, seperti satu negara, memiliki karakter dan akhlak yang sama. Lebih tegasnya, setiap orang memiliki karakter dan akhlak yang berbeda-beda meskipun dari suku, bangsa, dan negara yang sama.

Itulah sebabnya, siapa pun tidak bisa menyimpulkan bahwa seluruh masyarakat negara A, misalnya, baik hanya karena sebagian orang-orang "di" dan "dari" sana baik. Begitu pula sebaliknya.


0 comments: