Tuesday, July 9, 2019

Balai Bahasa Jateng dan Sanggar Sastra Smara Muruhita Sukses Menggelar Peluncuran dan Bedah Dua Buku

Peluncuran dan Bedah Buku - Bengkel Sastra

Kehadiran Balai Bahasa Jawa Tengah dirasakan besar manfaatnya bagi para sastrawan di provinsi itu. Acara-acara sastra digelar dengan baik dan memuaskan oleh unit pelaksana teknis dari Badan Pengembangan dan Perbukuan tersebut.

Bahkan, acara sastra yang tidak digelar oleh sebagian balai bahasa lain pun digarap pihak yang dipimpin Tirto Suwondo ini secara apik. Salah satunya adalah peluncuran dan bedah buku.

Mengutip akun Facebook Bengkel Sastra, Balai Bahasa Jateng dan Sangar Sastra Smara Muruhita sukses menggelar peluncuran dan bedah dua buku di Aula Ranggawarsito, Balai Bahasa Jawa Tengah, 8 Juli 2019.

Dua buku tersebut adalah, Jagad Punokawan karya Roso Titi Sarkoro  dan Menjadi Dongeng karya Mukti Sutarman Espe. Sedang para pembedah terdiri atas Eko Tunas dan Sosiawan Leak.

Adapun kesan peserta acara ini dapat dibaca misalnya datang dari Saiful Bahri seperti terlansir Kabar-e Semarang, Selasa, (9-7-2019), "Senin siang (8/7/2019), saya bertemu
Mukti Sutarman Espe, seorang penyair kelahiran Semarang kini tinggal di Kudus. Pertemuan itu terjadi karena saya menghadiri acara peluncuran dan bedah buku kumpulan puisinya yang berjudul 'Menjadi Dongeng' di Aula Ranggawarsito kantor Balai Bahasa Jawa Tengah di Semarang."

Ia mengungkapkan, "Ini pertemuan pertama dan sekaligus perkenalan saya secara tatap muka dengan alumnus IKIP PGRI Semarang (sekarang UPGRIS) Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini. Sebelumnya, saya hanya  mengenalnya lewat fesbuk, tapi sayang, sekarang akun fesbuknya sudah dihapus."

Di halaman berita itu, Bahri menambahkan, "Bertemu dengan orang yang lebih tua daripada saya, selalu saya rasakan ada penampakan 'wise' dari si empunya nama. Karena itu, saya belajar menjadi tua darinya. Dan, Mukti Sutarman Espe termasuk dalam kriteria untuk saya pilih menjadi teman bergaul."

0 comments: