Thursday, January 31, 2019

Satu Contoh Puisi Bertema Religi dalam Sauk Seloko



Sauk Seloko merupakan bunga rampai puisi dalam Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) VI yang diselenggarakan di Jambi tahun 2012. PPN itu sendiri adalah wadah mempertemukan dalil dan argumentasi tentang perpuisian Melayu Nusantara. Selain itu, agenda tahunan ini bisa dikatakan sebagai usaha menghimpun para penyair dari rantau Asia Tenggara khususnya, dan beberapa wilayah yang memiliki ciri peradaban Melayu Nusantara. Termasuk misalnya dalam hal ini keikutsertaan peneliti sastra dari Korea Selatan sebagai peninjau.

Tema dalam Sauk Seloko beragam, mulai dari religi sampai ke cinta asmara. di bawah ini satu contoh yang bertema religi.

Di Hadapan Multazam 
Karya Naapie Mat (Malaysia)

di depan pintu MultazamMu   
kumenadah kedua tanganku
ketika mentari suram dibumbung Kaabah
kumenadah kedua tanganku
ketika deruuan suara dari para hujjah
bergema dalam satu sendu dan tangisan
aku bertafakur menyelinap indah Kaabah
mengangkat tangan, mengangkat tangan
memohon segala keberatan
memohon segala keampuhan
memohon segala keinsafan
memohon segala Inayah
             ditutup pintu kejahatan
             ditutup pintu kecelakaan

di depan rumahMu
aku bertimpuh
memohon segala kekuatan
memohon segala kesihatan
memohon segala kesenangan
memohon segala kewarasan
memohon segala kerahmatan
memohon segala kebaikan
memohon segala keselesaan
apabila menutup mata kali terakhir
aku menangis di depan pintu rumahMu
bersama sekelumit doa yang kususun
betapa kerdilnya jasad dan jiwaku,
semoga malaikat menghimpun jalinan doaku
bersamanya ke hadapanMu, ya Allah!

Mekah-Jun 2011

Naapie Mat ( Naffi bin Mat) lahir pada bulan Desember 1957 di Pasir Putih, Kelantan. Pada 2010 memperoleh Ph.D dari Universiti Malaya. Kumpulan puisinya di antaranya Dongeng Purba (1993), Lorong Atar (2003), Mujahidah (2011). Novel ada dua, yakni Menggapai Warna Pelangi (1998) dan Ambalaga (1999). Buku akademik Pemikiran Penyair Melayu (2003), Glosari Pengajian Melayu (2006), Teknik Mengajar KOMSAS (2006), dan Pemerkasaan Pendidikan Bahasa Melayu (2009). Kini bertugas sebagai seorang pensyarah sastra di Fakulti Bahasa dan Komunikasi, Universiti Pendidikan Sultan Idris, Tanjung Malim, Perak, Malaysia.

0 comments: